KIDNAPPED

3.5K 154 3
                                    

Arsha menggusar rambutnya frustasi. Setelah dia bertengkar dengan Aiy di lapangan, Arsha jadi merasa bersalah pada gadis itu. Tapi dia benar-benar tidak suka jika Aiy dekat dengan Dika. Dia takut kalau Aiy jatuh cinta pada cowok itu.

"Arggghhhh!" teriak Arsha. Untungnya sekarang dia berada di rooftop. Jadi tidak akan ada yang mendengarnya.

Tiba-tiba ponsel di sakunya bergetar. Ia meraba sakunya tanpa minat. Arsha melihat nama si penelpon, Aiy?

Untuk apa Aiy menelponnya? Arsha melempar ponselnya ke sofa butut yang sedang didudukinya, tidak berminat untuk menjawab. Arsha masih merasa bersalah. Jadi lebih baik dia tidak menemui atau berbicara dulu dengan Aiy. Takutnya dia terpancing emosi lagi, dan membuat Aiy semakin terluka.

Tapi otaknya masih berpikir, untuk apa Aiy itu menghubunginya? Apa untuk meminta maaf? Tidak mungkin. Aiy bukan tipe cewek peminta maaf. Apa Aiy mengkhawatirkannya? Iyakah? Ah, sudahlah, tidak penting juga.

Ponselnya kembali berdering dengan nama penelpon yang sama. Aiy. Sudah yang ke-lima kalinya. Namun Arsha tetap tidak berniat untuk mengangkat.

Braakk!

Pintu rooftop terbuka dengan keras. Arsha melihat si pelaku. Gadis yang selalu memenuhi pikirannya sedari tadi, sudah berdiri dihadapannya dengan napas memburu. Sepertinya dia berlari untuk sampai kesini.

"Kenapa lo nggak angkat telpon gue?" ucap Aiy dengan sedikit sentakan.

Arsha tersenyum sinis. "Buat apa?"

"Dimana Jevan?" tanya Aiy. Suaranya sedikit bergetar.

Arsha menaikkan salah satu alisnya. "Buat apa lo nyariin Jevan?"

"Dimana Jevan?" tanya Aiy mengulang. Nadanya naik satu oktaf.

"Gue nggak tau."

Aiy menggertakan giginya. Gadis itu pergi dari hadapan Arsha tanpa mengucapkan apapun. Arsha berdiri dari sofa dan meraih pergelangan tangan Aiy. Aiy berhenti.

"Gue ingetin sama lo. Jevan udah punya sahabat lo. Gue harap lo nggak rebut Jevan dari Zara." Setelah mengatakan itu, Arsha melepaskan cekalannya.

PLAAKK!

Sebuah tamparan yang cukup kuat mendarat mulus di pipi Arsha. Arsha membulatkan matanya melihat apa yang dilakukan Aiy kepadanya. "Gue enggak sejahat dan serendah yang dipikiran lo."

Aiy pergi meninggalkan Arsha dengan langkah kaki yang cepat.

Arsha masih mematung di tempatnya. Arsha berusaha mencerna kejadian beberapa menit lalu. Bagaimana mulutnya dengan lancar mengucapkan kalimat itu.

Tapi, mengapa Aiy menanyakan Jevan? Bahkan dari wajahnya kelihatan sekali bahwa Aiy sedang panik. Apakah ada sesuatu yang terjadi pada Jevan?

Sedetik kemudian, Arsha berlari menuruni anak tangga dengan cepat. Ada apa dengan Jevan? Tapi dimana cowok itu sekarang?

Arsha buru-buru meraih ponselnya. Ia men-dial nomor Jevan, namun tak ada jawaban. Dia mencoba berkali-kali, tetap tak ada jawaban. Arsha semakin mempercepat langkahnya.

🌿🌿🌿🌿🌿

"Akhirnya gue nemuin lo." Aiy berjalan mendekati seseorang yang sedang duduk di bawah pohon besar. "Putusin Zara," suruh Aiy dengan tajam.

Orang itu langsung menoleh ke belakang. "Nggak!"

"Gue bilang, PUTUSIN ZARA!" teriak Aiy.

"Lo nggak denger gue bilang nggak?" Orang itu mengangkat satu alisnya.

AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang