12 O'CLOCK DRAMA

2.6K 121 4
                                    

Sudah seminggu semenjak kehadiran Sasa di rumah mereka, Aiy merasa bahwa Sasa mulai berubah. Gadis itu mulai baik dan ramah padanya. Terkadang Sasa juga membantu pekerjaan Bik Nani dan maid-maid lainnya untuk membersihkan rumah.

Sasa sangat baik pada Aiy. Gadis itu peduli pada Aiy. Mungkin perasaan bersalah Sasa masih sangat besar pada Aiy. Sementara Aiy sudah menganggap bahwa semuanya sudah berlalu. Bahkan Aiy juga menganggap bahwa semuanya itu tidak pernah terjadi dihidupnya.

Sore ini, Ify dan Dev mengajak Aiy dan Sasa berkumpul di ruang keluarga untuk membicarakan sesuatu hal. Sesuatu yang sangat penting.

“Mami sama Papi manggil kita?” tanya Aiy.

“Iya, Aiy," jawab Ify. “Ada sesuatu yang mau kita omongin sama kalian.”

Sasa dan Aiy saling pandang. Keduanya mengernyitkan keningnya bingung. “Soal apa?”

“Besok," jawab Dev singkat.

“Besok? Besok ada apa ya Pi, Mi?”

Sekarang giliran Ify dan Dev yang dibuat bingung. Mereka tak mengerti dengan kedua gadis ini. Apa mereka lupa tanggal? “Kalian gak tau emang besok ada apa?”

Aiy dan Sasa kompak menggelengkan kepala mereka, tak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Dev dan Ify. “Nggak. Emang besok ada acara apa, Mi?”

“Astaga, Aiy, Sasa. Kalian lupa atau gimana? Besokkan hari ulang tahun kalian. Masa gak ingat, sih," ujar Ify tak percaya.

“Serius besok Aiy ultah?” Aiy menarik ponsel dari saku celananya untuk memastikan bahwa besok adalah hari ulang tahunnya. Benar, besok hari ulang tahunnya.

Lalu Sasa menatap Ify dan Dev dengan tatapan sendu. “Bagaimana Papi dan Mami tau kalo Sasa besok ulang tahun?Dari cerita Mami, Papi nemuin aku di balik tanaman hias. Otomatis kalian pasti tidak tau tanggal ulang tahun Sasa.”

Ify tersenyum lembut. “Kami sudah menetapkan, bahwa hari dimana kamu ditemukan akan menjadi hari ulang tahun kamu. Walaupun harinya tidak tepat, setidaknya kita merayakannya setelah kamu lahir bukan sebelum.”

“Benar, Sasa. Lagian kami juga yakin kalau kamu lahir itu tanggalnya tidak jauh berbeda dengan tanggal lahir Aiy. Jadi, anggap aja syukuran buat kamu," lanjut Dev.

Sasa terharu. Dia merasa di perdulikan di keluarga ini. Tapi entah kenapa, setiap kali keluarga Aiy memberikan sesuatu atau berbuat sesuatu pada Sasa, perasaan bersalah itu seolah muncul kembali mengingatkannya. Solah-olah semua itu tidak bisa diusirnya sama sekali dari benaknya.

Seandainya waktu bisa diputar kembali, mungkin gue gak akan melakukan hal sekeji itu pada Aiy. Karena hingga semuanya terbongkar pun, bayang-bayang bersalah itu masih terus menghantui gue. Seolah dia tidak mau memberikan gue hidup tenang.

🌿🌿🌿🌿🌿

“Sa, menurut lo ulang tahun kita itu bakal gimana besok?” tanya Aiy begitu mereka sudah sampai di kamar Sasa. Tadi Aiy izin ke Sasa kalau dia bakal tidur di kamar Sasa malam ini. Aiy bosan sendirian.

Sasa mengernyit. “Maksudnya?”

Aiy berbaring di ranjang Sasa sambil menatap langit-langit kamar dengan sebuah senyuman. “Menurut gue besok bakal jadi hari ulang tahun paling seru karena besok gue rayainnya nggak sendirian, tapi bareng lo.” Aiy kembali menatap Sasa. “Besok lo undang siapa-siapa aja?”

Sasa menaikkan kedua bahunya. “Temen-temen gue paling. Beberapa doang, sih. Karena kata Papi hanya syukuran aja. Beda sama lo. Lo kan beneran ultah besok.”

AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang