TOGETHERNESS, LOSS & MEMORIES

3.9K 136 0
                                    

Setelah melakukan penegosiasian yang cukup panjang dan debat malam yang melelahkan dengan Zara dan crazy twin, akhirnya Aiy mengalah. Terpaksa ia harus sekolah hari ini, melewati hari yang begitu berat.

Zara mengguncang bahu Aiy. Panggilan, teriakan bahkan senggolan tidak mempan pada Aiy. "Apa sih?" kata Aiy sedikit kaget.

"Lo ngelamun? Mikirin apaan? Mereka? Udah nggak usah dipikirin."

"Dih, siapa yang mikirin mereka?" Zara menaikkan salah satu alisnya tidak yakin.

"Udah ayo buruan ke kelas."

Aiy menarik tangan Zara untuk melanjutkan perjalanan mereka. Namun bukannya jalan, Zara malah tetap berdiri sambil melihat Aiy dengan wajah cengo.

"Lo ngapain matung disitu? Ayo buruan," ajak Aiy.

"Kemana?" tanya Zara bingung.

"Aisshhh. Ke kelas lah," jawab Aiy kesal.

"Ay, kita udah di depan kelas. Lah, lo mau ke kelas siapa?"

Aiy melirik nama kelas di atas pintu. Tertera kelas XI MIPA 1. Benar, itu kelasnya.

Aiy bingung, tanpa basa-basi ia masuk, duduk dan langsung menenggelamkan kepalanya. Zara menghela nafas pelan, kemudian ikut duduk di samping Aiy.

"Ay, lo kenapa, sih? Mikirin apaan sampe gak fokus gitu? Mereka? Udahlah gausah di pikirin," ujar Zara sambil mendengkus.

Aiy mengangkat wajahnya dengan kesal. "Iya, lo bilang gitu karena lo nggak ngalamin aja. Udah deh, mending diem."

Aiy kembali menenggelamkan wajahnya. Zara lagi-lagi hanya bisa menghela nafas pasrah.

🌿🌿🌿🌿🌿

Bel istirahat kedua tersisa 3 menit lagi. Tapi dua cewek yang dinanti Arsha dan Jevan belum juga muncul dihadapan mereka.

Arsha dan Jevan tau kalau Aiy sekolah, karena Zara melaporkan kejadian Aiy yang uring-uringan tadi pagi pada Arsha.

"Mana sih mereka?" Arsha dan Jevan menyapu seluruh lautan manusia kelaparan di kantin ini, namun mereka tetap tidak menemukannya.

"Nyari gue, ya?"

Tiba-tiba sebuah suara mengagetkan mereka. Mereka hanya melirik sekilas dan kembali menyapu pandangan tanpa memperdulikan cewek dihadapan mereka.

"Dih, cuek banget."

"Aduh, Kak Alexa sama Kak Getha mending sana aja deh. Daripada ganggu. Kalian nggak bisa duduk disini. Udah ada Aiy sama Zara," usir Jevan.

"Lo ngusir kita?" tanya Getha sambil menunjuk dirinya dan Alexa.

"Kelihatannya?" sindir Jevan penuh penekanan.

"Lo kayanya sensi banget sama kita," ujar Alexa sinis.

"Lah emang. Situ baru tau."

Arsha jengah. Sudah panas, berisik, sesak, ditambah pertengkaran mulut ketiga manusia ini cukup membuatnya emosi.

"Heh! Kalian udah, kenapa sih. Berisik tau!" teriak Arsha.

"Temen lo luan, Sha," tunjuk Alexa mencari pembelaan.

"Sama aja. Lo juga Kak, ngapain lo pada disini, mending cabut. Gue lagi mumet."

Arsha memegangi kepalanya yang terasa panas. Yang dia inginkan hanyalah Aiy saat ini. Bukan sesuatu yang membuat kepalanya makin panas dan pikirannya semakin kacau.

AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang