Gebi, Citra, dan Hanin berjalan menuju kantin. Ketiga gadis itu terlihat seperti tiga sahabat yang sudah lama akrab. Memang begitu Gebi, mudah akrab dengan orang yang nyaman diajak bicara.
Di perjalanan menuju kantin, seluruh pandangan siswa siswi tertuju kepada Gebi. Gebi merasa ada yang janggal, ia jadi risih jika terus-terusan begini.
"Ih apaan sih, gue jadi pusat perhatian gini." gerutu Gebi sambil melirik kanan kiri.
Hanin terkekeh, "mereka tuh penggemar lo, Geb."
"Dih apaan deh, gue bukan artis kali." Gebi mendelikkan bahunya geli.
"Lo itu harus dibilangin berapa kali sih, kalau mulai detik ini tuh lo jadi the most wanted girl." tutur Citra sambil tersenyum simpul, "akhirnya gue punya temen selebschool."
Hanin mencubit lengan Citra, "heh, pansos lo!"
Citra terkekeh, "canda Hanen."
"Hanin woi, Hanin!"
Gebi terkekeh geli melihat ulah kedua teman barunya ini.
Ketiga gadis itu mulai memasuki area kantin, mata mereka mulai mencari dimana tempat duduk yang kosong.
"Duh, full lagi." ujar Hanin cemberut.
"Apaan sih Han, mata lo rabun apa gimana deh? Itu masih ada yang kosong," Gebi menunjuk ke arah tempat duduk Geng Killer.
Citra memutar bola matanya jengah, "jangan cari gara-gara deh."
Hanin mengangguk. "Kalo kita disitu bisa bahaya."
Gebi mengernyit heran, "kenapa memang? Bangku kosong? Ada setannya?"
Hanin menggelengkan kepalanya. "Bukan gitu, tapi itu tempatnya Geng Killer."
Alis Gebi terangkat sebelah, "Geng Killer?"
"Pandu tuh kaptennya." sahut Citra dengan wajah muaknya.
"Pandu?"
"Iya, yang berantem sama lo tadi di kelas. Dia itu Pandu, ketua Geng Killer. Dia dan keempat temennya itu pentolan GIS, bertindak sesuka hati mereka, selain itu juga mereka the most wanted boys nya GIS." jelas Hanin secara detail.
"Apaan sih ni sekolah, aneh banget perasaan gue. Geng-gengan segala lah." Gebi memutar bola matanya jengah, "ah bodo amat gue gak peduli, gue mau duduk disitu. Gue udah laper banget." Gebi berjalan dengan cepat menuju tempat duduk Geng Killer.
"Eh eh, Geb!"
Kedua temannya segera menyusul untuk mencegah Gebi agar tidak duduk disana.
Gebi mengernyit saat membaca tulisan yang tertera di meja kantin itu. "Apaan sih norak!" pekik Gebi.
Seluruh pandangan pengunjung kantin teralih kepada Gebi yang barusan mengatakan itu. Mereka bergumam bermacam-macam karena melihat aksi bar-bar nya Gebi, pasalnya baru kali ini ada yang berani mengusik tempat makan milik Geng Killer.
Hanin menarik lengan Gebi. "Geb udah deh, menjauh dari sini. Ayuk!"
"Tau nih Geb, lo first day disini jangan nyari masalah deh." ujar Citra dengan wajah masamnya.
YOU ARE READING
KARSA DARI RASA
RandomPandu Longsadapit, Flat Boy yang sebelumnya tidak tahu apa arti kehidupan, sebelum akhirnya bertemu dengan Gebi Kintan Clarasya- si cewek nyebelin yang membuatnya merasa jengah jika bertemu gadis itu. Mereka saling membenci, saling beradu argumen, b...