Typo 👉👉abaikan
~ Semua nya bagaikan duri. Terus menusuk hati tiada henti, bahkan mungkin sudah terluka saat ini. Menyimpan sebuah perasaan yang bagi orang-orang sangat mustahil dan mungkin saja orang-orang menganggap nya itu hal yang sangat gila. Mencintai adik nya sendiri.~Tatapan mata terus menjurus pada seorang anak berusia 5 tahun yang kini dengan riang nya memainkan mobil-mobilan kesayangan nya. Tak di ragukan memang wajah sang namja kecil itu benar-benar sangat manis. Tak heran anak sekecil itu sudah menjadi idola di lingkungan rumah nya. Orangtua nya pun merasa bangga mempunyai seorang putra seperti dia. Tapi dari sekian banyak kebahagiaan yang kini ada di hati orangtuanya. Terbesit sebuah masalah yang masih membingungkan. Apakah mereka harus melakukan nya atau tidak.
“Apa yang sedang kau fikirkan Hyera~ya? Sedari tadi aku terus saja melihat mu termenung seperti itu sembari melihat Wookie bermain. Kau mengkhawatirkan apa eoh?” ucapan sang suami membuyarkan semua nya. Namun bukan berarti fikiran yang selama ini terus berada di otak nya hilang begitu saja. Ia merasa senang melihat pertumbuhan Kim Ryeowook kini, anak semata wayang mereka. Tapi sebagai seorang ibu, ia dapat merasakan apa yang harus ia lakukan untuk keluarga nya tersebut agar semakin bahagia.
“Aku merasa kasihan pada Wookie oppa?” pria bernama Kim Yesung itu mengerutkan dahinya. Ia masih bingung sebenar nya dengan arah ucapan yang dilontarkan istrinya tersebut. Apa maksud nya? apa yang harus di kasihani, bukan kah Ryeowook lah yang selama ini mereka inginkan? Dan sekarang sudah hadir ditengah keluarga kecil mereka. Dan tentunya semakin menambah kebahagiaan mereka.
“Apa maksudmu Ra~ya. Kasihan bagaimana? Memang nya apa yang terjadi pada Wookie eoh?”
“Tidak ada, hanya saja aku berfikiran kalau diusia Wookie saat ini sudah saat nya ia mendapat kan teman nya bermain. Apalagi kau juga tau, saat aku melahirkan rahim ku langsung diangkat karna tidak ingin kanker yang terdapat di rahim ku semakin menjalar. Dan otomatis pula aku tidak akan lagi bisa mempunyai anak oppa. Aku hanya takut kalau Wookie…” ucapan Hyera terputus saat Yesung secara langsung sudah menutup mulut sang istri dengan bibirnya. Ia mengetahui apa maksud ucapan istrinya itu. ia dapat merasakannya. Tapi itu semua tidak menjadi kendala yang serius. Baginya dengan adanya sang istri dan Kim Ryeowook anak semata wayangnya ia sudah merasa sangat bahagia. Ia tidak menginginkan yang lain lagi di dunia ini.
“Bagiku kau dan Wookie adalah anugrah terindah untuk ku. Aku tidak menginginkan hal yang lain lagi. Kim Ryeowook putra kita cepat atau lambat ia akan tumubuh menjadi anak yang bisa membahagiakan kita orangtua nya. Aku yakin itu. Dan aku rasa juga kita tidak perlu memiliki anak lagi. Keluarga kita sudah bahagia Ra~ya”
“Aku tau oppa. Tapi apa kau tidak merasakan bagaimana perasaan ku eoh? Aku seorang ibu dan naluri seorang ibu sangat berbeda oppa. Mungkin kau sebagai suami bisa mengatakan hal itu, tapi aku masih belum bisa mengatakan keluarga kita benar-benar lengkap oppa. Wookie harus memiliki seorang teman. Teman untuknya bercanda” Yesung menatap intens wajah Hyera saat ini. Ada sebuah ketulusan di wajah istrinya itu. terlebih lagi ia merasakan keinginan yang begitu besar untuk krbahagiaan putra semata wayang nya itu. Tapi, memberikan Wookie seorang adik, bagaimana cara nya?
“Oppa, bagaimana kalau kita mengadopsi seorang anak. Aku rasa dengan kita mengadopsi seorang anak kita bisa membahagiakan Wookie. Dan keluarga kita akan semakin lengkap oppa?” Yesung nampak berfikir jernih. Bagaimana mungkin istrinya mengatakan hal itu. Mengadopsi seorang anak tidak akan bisa semudah itu. Harus butuh pertimbangan yang sangat matang. Tidak boleh hanya asal mengadopsi saja. Belum lagi tanggapan orang-orang diluaran sana, saat tau kalau anak yang ada bersama mereka bukan darah kandung mereka, melainkan adalah anak adopsi, pasti banyak orang yang akan mencemooh nya dan pastinya itu semua akan berdampak buruk bagi kehidupan anak itu sendiri. Itu lah yang kini berada di dalam otak Yesung. Semua nya campur aduk. Kalau ia tak menyetujuinya, maka ustrinya ini akan terus memaksanya. Ia takut akan hal yang tidak diinginkan terjadi pada keluarga nya. apalagi Hyera ada;ah tipikal orang yang sangat keras kepala.
“Oppa, apalagi yang kau fikirkan eoh? Kau setuju kan?”
“Jung Hyera, bukan nya aku tidak menerima usulan mu itu. tapi fikirkan Ryeowook apa menurut mu dia bisa menerima kenyataan ini. Dia masih terlalu kecil chagi. Tidak mungkin kalau kita mengatakan terus terang pada nya kalau dia akan segera memiliki adik adopsi”
Hyera menatap sendu Rtubuh mungil Ryeowook yang tengah sibuk bermain dengan mainan nya. Tampak sangat senang sekali. Senyuman manis nya seakan menggambar kan betapa senang nya dia saat ini. Benar juga apa yang dikatakan suami nya tersebut. Apakah Ryeowook akan menerima ini semua, kalau dia akan memiliki seorang adik adopsi? Tapi ia tidak akan mungkin bisa seperti ini terus. Bagaimana pun apa yang ia lakukan ini demi kebahagiaan putra semata wayang nya juga.
“Kita akan mengatakan yang sejujur nya pada nya oppa. Aku yakin Ryeowook bisa mengerti”
~o0o~
“Eomma kita mau kemana?” suara mungil itu terdengar sangat lucu sekali. Di padukan dengan wajah tak berdosa nya, Ya membuat orang yang melihat nya seakan ingin sekali menjadikan pria kecil itu sebagai bagian dari keluarga mereka. Senyum ketulusan dan juga sifat baik nya terpancar dari wajah nya saat ini. Meyakin kan bahwa pria kecil itu akan sukses saat ia besar kelak.
“Wookie~ya, eomma ingin mengatakan sesuatu padamu kau harus bisa mengerti akan hal ini. Apa kau bisa nak?” Ryeowook mengangguk mengiyakan pengucapan yang di katakan eomma nya tersebut. Hyera mendesahkan nafas nya berat. Dengan mata nya menatap sang suami yang berdiri tepat di belakang sang anak. Hyera memendekap pundak Ryeowook. Membelai ujung kepala Ryeowook dengan rasa sayang nya.
“Apa kau ingat kau dulu pernah mengatakan pada eomma kalau kau ingin memiliki seorang adik eoh?” Ryeowook kembali mengangguk. Ya memang benar ia pernah mengatakan hal itu. Alasan nya adalah karna ia ingin seperti teman-teman nya yang bisa bermain dengan sangat senang nya dengan adik mereka. Sementara dirinya tidak mempunyai siapa-siapa, Hanya eomma dan appa yang menemani nya. Itu pun tidak setiap hari ia bisa bermain dengan orangtua nya tersebut. Appa nya selalu sibuk dengan pekerjaan nya. Sementara eomma nya sibuk dengan pekerjaan rumah tangga nya. Sedang kan dia sehabis pulang sekolah, ia selalu berdiam diri di rumah dan melakukan apapun yang ia inginkan. Bermain dengan koleksi mainan nya sendiri tanpa ada yang menemani nya. Adakala nya memang ia merasa sangat jenuh akan hal itu. Maka nya ia pernah mengatakan hal itu kalau ia ingin sekali memiliki seorang adik.
“Nah sekarang eomma dan appa akan memberimu seorang adik” Ryeowook nampak tersenyum mendengar penuturan Hyera. Adik? Apakah itu tanda nya kalau saat ini eomma nya tengah mengandung? Berarti sebentar lagi ia akan memiliki seorang adik?
“Benarkah? Apakah eomma sedang mengandung adik untuk ku?” Hyera menggeleng. Ternyata apa yang berada di otak nya memang benar. Ternyata Ryeowook beranggapan akan hal itu, bahwa dirinya tengah mengandung adik nya. Kalau begini cara nya ia semakin tidak tega harus mengatakan pada putra nya tersebut. Tapi semua ini sudah terlanjur. Ini sudah menjadi keputusan mereka berdua. Dan mau tidak mau ia harus menerima resiko apapun itu.
“Ani, anak ku. Kita akan pergi ke panti asuhan untuk mengedopsi seorang adik untuk mu” Ryeowook memiringkan kepala nya. Mengadopsi apa itu? ia tidak mengerti dengan kata-kata itu. umurnya masih terlalu kecil untuk mengerti akan hal itu. Apalagi disekolah gurunya juga tak pernah mengajarkan kata-kata itu pada nya.
“Mengadopsi? Apa itu eomma?”
“Mengadopsi itu mengambil anak orang lain, artinya kau akan mendapat adik tapi bukan adik kandung mu melainkan adik angkat mu. Dan kau harus nisa menjaga dan menganggap nya seperti adik mu sendiri. Begitu juga dengan eomma dan appa yang akan menganggap nya sebagai anak kandung sendiri sama seperti dirimu sayang” Adakala nya Ryeowook masih belum mengerti akan ucapan yang dilontar kan eomma nya tersebut. Tapi ia sedikit demi sedikit sudah bisa mncerna kata-kata eomma nya. dia akan memiliki seorang adik tapi bukan dari rahim ibunya.
***
Ruangan penuh sesak itu terlihat ramai dengan suara tangis balita yang terus menangis tiada henti. Para suster yang menjaga pun seakan kewalahan untuk menjaga betapa banyak nya bayi-bayi yang berada dipanti auhan itu. ya terlihat lucu sekali. Bahkan berulang kali pula bibir Hyera tersenyum lembut memandang tangis bayi tidak berdosa itu.
“Apa anda orangtua angkat yang akan mengadopsi seorang anak disini?” sapa seorang wanita paruh baya yang hadir di tengah-tengah konsentrasi keluarga kecil itu kala melihat tangis bayi di ruangan itu.
“Ah ne. apakah kami bisa melihat anak yang akan kami adopsi itu?” ucap Hyera.
“Ne, kajja ikut saya” kepala panti itu membawa keluarga itu menuju ruangan dimana kini sudah ada seorang bayi yang tengah tertidur lelap dengan di damping seorang suster penjaga di ruangan itu. Hyera menatap bayi tak berdosa itu dengan senyum ketulusan nya. Airmata nya pun tak kuasa keluar begitu saja kala melihat geliat gerakan bayi perempuan itu yang terlihat lucu di pandang mata. Senyumn Ryeowook juga merekah sempurna kala di depan mata nya menatap seorang bayi mungil tak berdosa. Apa ini bayi yang akan menjadi adik kandung nya? terlihat cantik sekali memang.
“Dia bayi perempuan. Kami menemukan nya tepat didepan panti asuhan ini 1 bulan yang lalu. Kami tidak mengetahu siapa orangtua ini. Kami hanya menemukan secarik kertas di dalam box bayi yang menagatakan agar kami menjaga bayi ini dengan baik. Kami juga belum memberi nama untuk nya” ucap kepala panti panjang lebar menceritakan kronologis hadir nya bayi itu dipanti mereka. Hyera membelai lembut wajah bayi perempuan itu dengan sayang. Bagaikan anak kandung nya sendiri.
“Sangat malang nasib mu nak. Kenapa ada orangtua yang tega membuang anak tak berdosa seperti ini”
“Kalalu kalian memilih bayi ini untuk menjadikan anak angkat di keluarga kalian, aku akan menyiapkan surat-suarat nya agar bayi ini bisa secara sah menjadi anak angkat kalian dan menjadi pelengkap di keluarga kalian”
Hyera menatap Ryeowook intens.Berharap ada sebuah keajaiban menyelimutinya saat ini. Dan benar saja, ia merasa yakin putra nya itu begitu menyukai bayi mungil itu. Bahkan lihat lah senyum nya terpampang nyata di lekuk sudut bibir mungil nya. Bahkan ia terlihat tak berkedip kala melihat bayi mungil tersebut. Senyum nya pun mengembang. Apakah itu pertanda ia menyukai bayi itu. “Wookie, bagaimana menurut mu nak? Apa kau bisa menerima nya?”
“Dia sangat cantik eomma. Aku menyukai nya. Apakah dia yang akan menjadi adik ku?”
“Ne sayang dia yang akan menjadi adik mu. Kau harus berjanji untuk menjaga nya dan menyayanginya. Apa kau bisa?” Ryeowook mengangguk. Sebuah tekad di dalam hatinya. Ia harus bisa menyayangi bayi itu seperti adik kandung nya sendiri. Bahkan entah kenapa saat pertama kali melihat bayi itu desiran darah nya mengalir sangat deras. Seakan ada ikatan batin diri nya dengan bayi itu yang tidak tau perasaan apakah itu.
20 tahun kemudian
Rambut tergerai indah. Kacamata andalan nya selalu melekat menutupi mata indah nya. Dress hitam nya seakan menambah kecantikan nya kini. Ditambah lagi dengan tas selempang nya yang selalu di bawa nya kemana-mana. Ya terlihat cantik. Tak ayal banyak pria di kampus nya tergila-gila pada nya. Bahkan kacamata yang melingkar di mata indah nya juga tak menjadi beban, malah aura kecantikan nya semakin terpancar.
“KIM EUNRIM…” sebuah teriakan dari luar kamar nya memecah kesenangan nya. Memang adakala nya ia merasa kesal saat eomma nya itu memanggil nya seperti itu dan merusak kesenangan nya. Tapi ia juga tidak akan mampu marah pada eomma nya, karna bagaimana pun ia sering diajarkan sopan santun oleh orangtua nya tersebut. Bahkan oppa nya juga sering mengajarkan hal itu juga pada nya.
“Untuk hari ini kau harus semangat Kim Eunrim…” tangan kanan nya melambung keatas. Menyemangati dirinya sendiri kala mnghadapi kegiatan nya untuk hari ini. Perlahan ia keluar dari kamar nya menuju meja makan yang kini sudah terdapat eomma dan appa nya melahap makanan yang sudah tersedia di meja makan. Ya terlihat mewah sekali. Bahkan hanya sarapan saja. Tapi seketika kesedihan nya kembali teringat saat tak ada nya oppa tersayang nya bersama merka kali ini. Ya sudah seminggu yang lalu kakak tertua nya pergi ke Jepang untuk melanjut kan studi nya disana. Padahal setiap hari ia selalu bermain bersama oppa nya tersebut. Tapi kali ini, rumah itu begitu sunyi.
Hyera dan Yesung menatap putri nya tersebut tajam. Wajah nya terlihat tak bahagia kali ini. Rasa sedih terlihat jelas di raut wajah nya. “Rim~ah, kau kenapa nak? Apa masakan eomma tidak enak eoh?”
“Ah aniya eomma, masakan mu enak sekali. Aku ingin seperti eomma bisa memasak enak seperti ini”
“Lalu kenapa wajah mu seperti itu eoh?” lanjut Yesung.
“Aku hanya merindukan Ryeowook oppa. Kapan dia akan pulang appa?” Hyera tersenyum simpul melihat ekspresi wajah putri nya yang begitu sangat merindukan oppa nya. padahal Ryeowook baru 1 minggu berada di Jepang. Tapi kerinduan Eunrim sudah sangat besar. Memang selama ini mereka selalu bersama. Meluangkan waktu berdua. Eunrim sangat menyayangi Ryeowook, begitu pun sebalik nya. Mereka tak pernah saling terpisahkan. Maka nya sejak Ryeowook melanjutkan sekolah di Jepang, Eunrim selalu sedih. Ia lebih banyak diam. Bahkan keceriaan nya hilang seketika saat di tinggal oleh oppa tercinta nya.
“Bukan kah Ryeowook baru seminggu berada disana. Kau sudah menanyakan kapan dia akan pulang” Eunrim bersungut. Benar juga apa yang dikatakan eomma nya itu. Baru saja seminggu oppa nya itu pergi ia malah sudah menanyakan kapan oppa nya itu akan pulang. Bahkan mungkin saja kini Ryeowook tengah sibuk dengan sekolah baru nya. Hah apakah ia harus seperti ini terus di tinggal oppa nya dalam waktu yang sangat lama. Bagi nya di tinggal oleh Ryeowook membuat nya sulit untuk melakukan apapun. Karna hanya Ryeoeook lah penyemangat nya selama ini.
~o0o~
Musim dingin kini menyelimuti kota Jepang. Tampak orang berlalu lalang dengan jaket upper tebal nya berjalan keluar rumah mereka untuk melakukan segala aktivitas mereka bekerja mencari nafkah untuk keluarga mereka. Walaupun cuaca dan salju tak memungknkan dan bisa di bilang sangat lah deras, tetap tak menyurutkan niat mereka untuk tetap giat bekerja. Tumpukan salju terlihat menggunung di pinggiran jalan kota itu Hah terlihat indah memang.
Sebuah apartement nan megah berdiri menjulang di kawasan Kyoto Jepang. Tak di pungkiri hanya orang kaya yang bisa membeli apartement dengan sarana dan prasarana yang begitu sangat lengkap. Bahkan lihat lah banyak orang berlalu lalang keluar masuk apartement itu dengan menggunakan setelan modis bak pengusaha kaya yang ingin memiliki tempat tinggal pribadi sendiri.
Ryeowook merapikan setelah jaket yang yang terlihat penuh oleh salju yang turun begitu deras nya. Bahkan lihat lah rambut nya yang semula terlihat cool dan juga rapi kini sudah di penuhi oleh serbuk putih yang membuat sedikit ketampanan nya hilang. Tapi tak menyurut nya untuk tetap diam pergi dengan gaya nya seperti itu. Sebelum berangkat ia menyempatkan untuk merapikan rambut kebanggaan nya. Dan juga pastinya penampilan nya. Mata nya menatap kaca mobil yang berada di depan nya. Menatap pantulan dirinya yang sibuk merapikan setelan dirinya. Namun gerakan nya terhenti saat mata nya menangkap sebuah foto dengan bingkai berwarna pink yang selalu ada didalam mobil nya. ya sebuah foto dengan senyuman yang begitu sangat indah. Foto seorang wanita yang begitu sangat ia rindukan. Ani bukan hanya ia rindukan saja, melainkan ia cintai. Ya ia sangat mencintai gadis itu. Bahkan melebihi dirinya sendiri. Ia tidak tau. Mungkin orang akan berkata kalau dirinya sudah gila karna sudah berani mencintai adik nya sendiri. Bukan mencintai sebagai kakak melainkan mencintai seperti seorang pasangan. Ia tidak tau kenapa perasaan itu tiba-tiba ada di hatinya. Tapi memang begitulah perasaan nya saat ini. Perasaan yang tidak tau kapan harus ia ungkap kan pada gadis tersebut.
“Aku sangat merindukan mu Rim~ah” lirih nya singkat. Menanmpakkan senyuman manis nya yang hanya dapat di lihat oleh dirinya sendiri. Wajah sang gadis di foto itu pun seakan membalas senyuman nya.
~o0o~
Duduk termenung di sebuah balkon rumah nya. Malam pun semakin larut. Namun itu semua tak menyurutkan niat nya untuk tetap berdiam diri duduk sembari menatap bintang di langit malam itu. Bahkan lihat lah tangan nya juga sudah melingkar dengan sempurna di tubuh nya. Apa dia tak takut dengan hawa dingin yang seketika bisa membuat dirinya sakit? Tapi memang begitu lah sikap Kim Eunrim yang sama sekali tak takut dengan apapun. Bahkan ia sama sekali tak memperdulikan kalau dirinya akan sakit nantinya. Justru mungkin dengan dia sakit oppa nya itu akan pulang dan kembali menyayanginya lagi.
“Oppa kapan kau pulang. aku merindukan mu oppa?” lirih Eunrim dinada suara nya yang terlihat serak kali ini. Hyera menatap putri nya itu intens. Ia mendengar ucapan lirih unrim.ia mengetahui kalau putrinya benar-benar sangat merindukan Ryeowook. Bahkan lihat lah ia tak memperdlikan sama sekali cuaca buruk diluar yang sangat dingin sekali.
“Kim Eunrim….” Eunrim membalikkan tubuh nya. Menatap sang eomma yang berjalan mendekatinya. Membekap tubuh nya lembut. Memang pelukan seorang ibulah yang paling ampuh mengobati semua kegundahan hatinya selama ini. “Kau kenapa eumm? Apa yang kau fikir kan nak?”
Eunrim menunduk lesu. Ucapan eomma nya kembali membuat nya tak dapat berkata apa-apa lagi. Airmata nya juga sudah menetes membasahi wajah indah nya. Tapi ia tak kuasa memperlihat kan nya pada eomma ntersebut. Ia malu.
“Eunrim, kenapa kau seperti ini nak. Anak eomma tidak boleh seperti ini. Eomma tau kalau kau begitu sangat merindukan oppa mu. Tapi kau juga harus memikirkan dirimu juga. Putri eomma adalah anak yang sangat kuat. Bisa menerima semua keputusan. Ryeowook meninggalkan mu bukan untuk main-main nak, Dia ingin membahagiakan keluarga kita. Kau pasti menginginkan oppa mu sukses suatu hari nanti kan? Maka dari itu kau harus mmbiarkan nya menempuh pendidikan nya di sana. Eomma yakin dia bisa menjaga dirinya sendiri. Kau tak perlu khawatir ne” Eunrim menatap wajah eomma nya sendu. Pandangan nya kembali menerawang kesekeliling nya. Memang benar apa yang dikatakan eomma nya tersebut. Untuk apa ia seperti ini, toh oppa nya pergi menempuh pendidikan di Jepang sana untuk membahagiakan orangtua nya. bukan untuk main-main. Tapi, kalau rasa rindu nya sudah terlanjur berkecamuk untuk sang namja bagaimana ia bisa menghilangkan rasa rindunya. Selama ini Ryeowook lah yang selalu bersama nya. Ia benar-benar tidak bisa berpisah dari Ryeowook. Ia sungguh tersiksa akan hal itu.
~o0o~
Sebuah note kecil itu selalu menjadi buku kesayangan nya. Ia selalu mencurahkan semua isi hati didalam note itu. Tak terkecuali kerinduan nya pada oppanya Kim Ryeowook. Ia tak tau lagi sudah seperti apa kerinduan nya saat ini. Berulang kali ia menahan dan mencerna ucapan yang di lontarkan oleh eomma nya tadi malam, tetap tak membuat nya bisa tenang. Ia terus saja masih teringat akan oppa nya tersebut. Sungguh hanya sehari saja ia berpisah dari Ryeowook seakan sudah membuat nya seperti susah berbafas. Dan sekarang ia tidak tau kapan Ryeowook akan pulang dan kembali berkumpul bersama nya lagi.
Eunrim menuliskan kata demi kata indah suasana hati di note kecil nya itu. Entah itu sebuah kesedihan atau kah rasa senang. Ia tak tau dengan pasti. Yang jelas apa yang ia tuliskan semua itu mengalir begitu saja. Sesuai kata hati nya ia mengeluarkan seluruh isi hatinya didalam note itu.
“AAAAHHHHH…kepala ku” kening Eunrim terlihat merengut. Menahan rasa sakit yang teramat di kepala nya. ia tidak tau kenapa Ia sampai seperti ini. Apakah karna pengaruh keseharian nya yang terus saja menatap gadget nya atau kah karna ia terlalu banyak memposrsir fikiran nya hingga otak nya sedikit lelah. Atau kah ada hal lain. Ia tak mengetahui nya. Bahkan lihat lah wajah nya sudah mnunjukkan gelagat yang tidak memungkinkan. Ya wajah nya tampak terlihat pucat. Akibat menahan sakit nya yang semakin menjadi di kepala nya.
“Ya tuhan kenapa dengan ku…aahhh”
“Kim Eunrim…kajja kita sara….” Hyera menatap putri nya tajam. Senyuman yang semula terpancar dari sudut bibir nya, kini berubah menjadi kecemasan yang tidak terelakkan lagi. Bagaimana tidak kini putrinya tengah dalam penderitaan yang sangat berat. Di kala rasa sakit itu semakin menggerogoti kepala nya.
“Kau kenapa sayang? Kim Eunrim…” Hyera berbaur memeluk tubuh Eunrim. Kecemasan nya semakin menjadi kala melihat tubuh sang putri yang kini sudah terlihat lemah.
“Eomma…kepala ku saakiittt….” Eunrim terus menahan kuat kepala nya. Bibir nya menggerutu hebat. Semua ucapan sakit itu terlontar dari mulut nya saat ini. Bagaimana tidak sakit di kepala nya itu begitu sangat menyiksa kali ini. Ia seakan berfikir, apakah ia mengidap penyakit yang sangat mematikan yang selama ini ia tidak mengetahui nya.
~o0o~
Tak henti-hentinya Hyera terus menangis, mengingat putri kesayangan nya kini tengah dalam pemeriksaan oleh dokter. Ia begitu khawatir dengan keadaan putrinya tersebut. Walaupun Eunrim merupakan anak adopsi, tapi rasa sayang nya melebihi layak nya anak kandung nya sendiri. Ia begitu sangat menyayangi Eunrim. Bahkan apapun akan ia lakukan demi kebahagiaan sang anak. Namun kali ini bukan kebahagiaan lah yang ia dapat kan. Melainkan kesedihan kala melihat nasib putrinya yang tak kunjung keluar dari ruang unit gawat darurat. Sudah hampir 1 jam mereka menunggu, namun batang hidung sang dokter yang memeriksa keadaan Eunrim tak kunjung tampak. Kecemasan semakin membumbung di dalam dirinya kini. Ingin rasa nya ia masuk untuk mengetahui dan melihat keadaan Eunrim. Tapi apakah itu mungkin. Itu semua tak akan mungkin. Ia juga harus menaati peraturan yang berlaku di rumah sakit itu. Tapi putrinya….
Yesung memperhatikan gelagat Hyera yang terus menerus berjalan kesana kemari layaknya seperti sebuah setrika. Sudah berulang kali ia menyuruh istrinya itu untuk tenang, Namun berulang kali pula ia terus menerima sikap keras kepala dari Jung Hyera. Ya. Sikap keras kepala nya itu memang tidak bisa hilang. Apalagi kalau sudah menyangkut kesehatan anak nya. Apa yang di ucapkan Yesung tak akan bisa Wuntuk di terima oleh wanita itu. walaupun seperti apa dan bagaimana cara membujuk nya tetap tak membuat nya menurut dan terus melakukan apapun yang menurut nya benar.
Ceklek…pintu ruang pemeriksaan terbuka. Menampakkan nsosok pria berjas putih dengan stetoskop menggantung di leher nya. Wajah nya menunjukkan gelagat yang tidak biasa. Seperti ada sebuah hal yang sangat serius terjadi pada Eunrim kini. Tapi apa itu?
“Uisa nim…bagimana keadaan putri saya. Dia baik-baik saja kan? Cepat jwab pertanyaan ku, apa putriku baik-baik saja?” Hyera terus menerus menanyakan keadaan Eunrim. Namun sang dokter masih tetap diam. Tak menjawab berbagai pertanyaan dari keluarga pasien tersebut. Tapi seperti apapun berat nya permasalahan yang di derita oleh Eunrim sekarang, ia harus memberitahukan nya pada kelurga pasien. Itu semua demi kebaikan keluarga pasien sendiri.
“Hyera, tenang kan dirimu. Eunrim akan baik-baik saja” Yesung kembali menenang kan istrinya itu. “Uisa nim, beritahu kami, apakah Eunrim baik-baik saja? Dia tak mengalami penyakit yang serius kan?”
Sang dokter mendesahkan nafas nya berat. “Eunrim, mengalami tumor otak. Itulah penyebab rasa sakit di kepala nya” Hyera terkulai lemah kala mendengar ucapan yang terlontar dari ucapan dokter tersebut. Tidak mungkin Eunrim mengidap penyakit yang semenakut kan itu. Bukan kah selama ini keadaan Eunrim baik-baik saja? Ia selalu sehat, Tak ada penyakit pun di tubuh nya. namun sekarang?
“Itu tidak mungkin anda pasti berbohong kan? Eunrim tidak mungkin mengidap penyakit itu? itu tidak akan mungkin?” teriak Hyera masih tak percaya dengan ucapan yang terlontar dari mulut dokter tersebut.
“Salah satu cara Eunrim harus segera di operasi untuk segera membuang tumor yang berada di otak nya. ebelim semakin menjalar masuk kebagian saraf otak nya. Kalau tidak segera di tangani, kami tidak akan dapat memastikan keadaan nya selanjut nya”
“Segera lakukan oprasi itu. Kami akan membayar berapapun biaya nya. Yang terpenting putri kami Ksembuh, kami mohon selamat kan putri kami” Yesung kini sudah tak kuasa menahan aliran airmata nya yang semula dapat di tahan nya. Mengingat putri tercinta nya kini tengah memperjuangkan hidup dan matinya.
“Eunrim, anak ku…” lirih Hyera dengan aliran airmata nya yang terus menetes tak tertahan kan lagi. Menatap tubuh lemah putrinya yang kini tergeletak di ruangan perawatan dari balik pintu tembus pandang di ruangan itu.
~o0o~
Ryeowook memenerawang memandang tajam langit-langit dikamar nya. Membayang kan wajah adik tercinta nya yang tak tau bagaimana keadaan nya sekarang. Bibir nya tersenyum lembut, seakan canda tawa adik nya itu selalu terngiang di otak nya. Betapa ia begitu sangat merindukan Kim Eunrim saat ini. Ingin rasa nya ia pulang secepat nya ke korea dan bisa berkumpul kembali dengan keluarga nya. Namun tidak mungkin ia pulang secepat itu. Lalu bagaimana dengan sekolah nya? ia tidak mungkin meninggalkan nya begitu saja kan?
“Apa sebaik nya aku pulang saja? Aku akan mengatakan pada appa kalau aku sama sekali tidak betah sekolah disini? Aku ingin melanjutkan sekolah di Koea saja, agar aku bisa setiap hari bertemu dengan Eunrim dan tak akan meninggalkan nya lagi. Ya aku rasa itu alasan yang sangat bagus” Ryeowook menekan tombol ayar touch screen nya. Menatap wallpaper ponsel nya yang terlihat kini senyuman manis gadis berkacmata seakan tengah tersenyum pada nya. Tapi disaat semangat nya memuncak, sebuah fikiran kembali terngiang di otak nya. Ia takut kalau saja appa nya tidak akan mengizinkan nya. ia takut kalau appa nya akan memarahinya habis-habisan. Ia tidak ingin mengecewakan orangtua nya. karna bagaimana pun dialah ang akan meneruskan perusahaan appa nya kelak. Dan otomatis juga Ia harus menempuh pendidikan setinggi-tinggi nya demi membahagiakan orangtua nya itu
Tapi ia juga tidak bisa terus menerus jauh dari Eunrim. Dan dia meyakini Eunrim juga sama seperti dirinya. Ryeowook mendesahkan nafas nya berat. Ia harus bisa mengatakan pada appa nya kalau ia akan sukses walaupun tidak bersekolah di Jepang. Asalkan ia bisa berkumpul dengan keluarga nya dia sudah merasa sangat senang.
Ryeowook kembali menekan tombol layar touch screen nya. Mencari nomor ponsel sang ayah yang tersimpan di memori ponsel nya. Dengan perasaan campur aduk, antara takut dan bahagia ia menekan tombol hijau ponsel nya. Dan…
“Yeobseoyo appa, aku hanya ingin mengatakan sesuatu kalau….”
“………..”
“MWO?? EUNRIM TERKENA TUMOR OTAK” suara Ryeowook terdengar keras sekarang. Ia shock dengan keadaan adik nya yang kini tengah memperjuang kan hidup dan mati nya. Ia harus segera pulang. Ia harus segera menemui adik nya.Ia tidak ingin terjadi sesuatu hal yang buruk pada adik tercinta nya itu.
.~o0o~
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Operasi pengangkatan tumor otak yang di jalani oleh Eunrim beberapa jam yang lalu sudah berjalan sukses. Dokter mengatakan kondisi Eunrim sudah mulai stabil. Dan hanya tinggal menunggu kesadaran nya saja. Hyera terus menatap tubuh lemah putrinya sendu. Tak ada lagi airmata yang mengalir di wajah nya kini. Kini ia sudah mulai bisa bernafas lega. Karna ia tidak akan keilangan putrinya secepat itu. Ia tidak akan sanggup membayangkan nasib nya kedepan nya tanpa kehadiran sang putri yang selalu menemani hari-hari nya itu. Melihat keadaan Eunrim yang tampak memburuk saja ia sudah merasakan nyawa nya seakan hilang seketika.
“Chagi, istirahat lah. Hari sudah larut. Kau harus istirahat. Biar aku ang akan menjaga Eunrim. Kau tenang saja eoh?”
“Tapi oppa, aku menginginkan saat Eunrim sadar aku yang melihat nya pertama kali. Aku ingin berada di samping putriku oppa?”
“Tapi kau juga harus istirahat Ra~ya. Tidak mungkin kau terus menunggu dan menatap Eunrim seperti itu. Kau ingin melihat Eunrim sadar bukan, Maka dari itu kau harus menjaga kesehatan mu. Kau harus istirahat agar saat Eunrim sadar nanti, dia bisa melihat senyuman itu di wajah ibu nya” Hyera mengangguk pasti. Adakala nya ucapan yang di lontarkan suami nya itu benar ada nya. ia harus menjaga kesehatan nya. Ia tidak ingin kalau saat putrinya sadar nanti malah menyaksikan wajah sang ibu yang terlihat pucat. Ia tidak ingin hal itu terjadi.
“Ne baiklah…” Hyera mendekati sofa panjang di ruang perawatan itu. Menatap tubuh Eunrim untuk kesekian kali. Sebelum akhir nya ia merebahkan tubuh dan memejamkan mata nya menuju alam mimpi nya.
Yesung terus tanpa henti nya memperhatikan lekukan wajah sang istri lekat. Ia bgitu kasihan dengan sang istri yang sudah begitu lelah karna terus memikirkan nasib Eunrim kini. Bahkan hanya ingin memasukkan makanan kedalam mulut nya saja sangat sulit. Selera makan itu hilang seketika. Yesung membelai lembut kepala Hyera. Membiaskan rasa sayang yang sangat mendalam pada istrinya tersebut. Sungguh ia begitu sangat mencintai Hyera melebihi apapun. Ia tidak ingin sang istri sampai terluka sedikit pun. Apapun itu alasan nya.
“Aku begitu sangat mencintai mu Hyera~ya” lirih Yesung lekat. Yesung membalikkan tubuh nya kembali menatap keadaan sang putri yang kini masih koma. Belum sadar kan diri semenjak operasi yang di lakukan beberapa jam yang lalu. Memang semenjak kehadiran Eunrim di keluarga nya, kebahagiaan menjadi semakin berarti. Tak ada kesedihan di dalam diri keluarga mereka. Apapun alasan nya. ya hanya sebuah kebahagiaan lah. Tapi kini, justru Tuhan telah memberikan sebuah cobaan untuk keluarga nya dengan keadaan Eunrim saat ini. Yesung memggenggam jemari tangan mungil Eunrim. Menggenggam nya erat. Berharap Eunrim akan segera sadar dari tidur panjang nya itu. Airmata nya juga sudah jatuh menetes di mata tajam nya. Betapa rasa sayang seorang ayah kini ada di dalam diri nya untuk sang puyt tercinta.
“Eunrim….” Yesung menoleh. Menatap wajah sang putra yang kini telah hadir di keluarga mereka. Kim Ryeowook yang baru saja kembali dari Jepang. Ia merasa sangat bersalah pada putra nya tersebut, karna masalah ini Ryeowook jadi harus meninggalkan sekolah nya di Jepang dan kembali ke Korea. Tapi ia tidak mempunyai alasan apa-apa lagi. Dan dia meyakini kalau kehadiran Ryeowook akan membuat Eunrim segera sadar dari tiur panjang nya.
“Wookie~ya” lirih Yesung menatap raut kecemasan berada di wajah putra nya tersebur.
“Bagaimana keadaan Eunrim apa dia baik-baik saja?” Ryeowook nampak membelai penuh sayang kepala Eunrim yang masih tertutup topi putih untuk menutupi bekas operasi di kepala nya. Terlihat kini mata nya berkaca-kaca kala melihat adik nya tengah terkulai lemah dengan belum ada nya tanda-tanda kesadaran.
“Dokter mengatakan dia sudah dalam kondisi stabil. Hanya saja kita tidak dapat memastikan kapan kesadaran nya akan segera kembali. Kita berdoa saja, agar Eunrim segera sadar dan kembali lagi berkumpul dengan kita” Ryeowook mengangguk setuju. Ya benar apa yang dikatakan appa nya tersebut. Ia berharap mukjizat itu akan segera datang. Dan menyadarkan Eunrim dari tidur panjang nya. ia tidak ingin Eunrim kenapa-napa. Eunrim adalah harta yang paling berharga dalam hidup nya. ia tidak ingin sesuatu hal yang buruk menimpa adik kesayangan nya itu.
“Eomma…” Ryeowook menatap tubuh eomma nya yang sudah terkulai tertidur di sofa panjang di ruang perawatan itu. Terlihat wajah sang ibu yang tampak pucat. Ia tau, itu semua pasti disebabkan fikiran nya terlalu teertuju pada Eunrim sehingga ibunya itu sama sekali tak memperhatikan kesehatan nya sendiri. Yesung menatap arah mata Ryeowook yang menatap Hyera sendu.
“Eomma mu kelelahan. Karna sedari tadi tak henti-hentinya dia terus mengkhawatirkan Eunrim” Ryeowook merasa sedih mendengar ucapan Yesung. Ya ia seakan merasa bersalah pada keluarga nya. karna pada saat seperti itu dia tidak berada bersama keluarga nya.
“Aku merasa bersalah pada kalian. Seandainya dulu aku tak memaksa untuk melanjutkan studi ku di ajaepang, pasti eomma tidak akan menjadi seperti ini” Yesung menatap raut wajah Ryeowook yang terlihat menunduk menahan airmata nya. nagaimana tidak, ia sedih melihat keluarga nya seperti ini. Keluarga yang begitu angat di cintai nya.
“Ini semua bukan kesalahan mu. Justru kami bangga pada mu. Karna bagaimana pun kau lah yang akan menjadi pewaris perusahaan yang telah appa rintis selama ini. Kau lah yang akan mengelola nya anak ku. Jadikan kami sebagai orangtua mu bangga akan kerja keras mu selama ini” Reowook mnundukkan kepala nya. Memang benar apa yang di katakan Yeung. Ia harus bisa membahagiakan kedua orangtua nya. Tapi Eunrim, ia juga tidak akan tega melihat Eunrim selalu tersiksa seperti ini. Karna bagaimana pun Eunrim dan orangtua nya adalah harta satu-satu nya yang dia punya di dunia ini. Tak ada yang lain lagi.
~p0p~
Tubuh itu masih terlihat lemah kini. Dengan sebuah topi putih penutup kepala nya yang terdapat bekas operasi. Ya kini ia sudah semakin sehat. Walaupun sedikit demi sedikit rasa lemas masih terasa di tubuh nya. Karna tak di pungkiri penyakit yang di derita nya itu cukup menguras tenaga nya. Sebuah note kecil berwarna pink selalu stand by di samping nya. Sudah lama sekali memang ia tidak menulis curahan hati nya di note kecil nya itu. Semenjak 10 hari ia terbaring koma. Namun sekarang ia sudah semakin sehat sekarang. Tak ada rasa sakit itu lagi di otak nya. apalagi kini sudah ada oppa nya yang selalu siap bersama nya.
“Kim Eunrim…” mata Eunrim yang semula terfokus pada note kecil nya, kini berubah mengalihkan pandangan nya kesumber suara yang memanggil nama nya begitu sangat fasih.
“Kyuhyun oppa…” pria bernama Cho Kyuhyun itu melangkah cepat tepat kearah ranjang perawatan dimana kini sudah terdapat Wunrim yang tersenyum renyah kearah nya. ya Cho Kyuhyun namja yang sudah hampir 3 tahun menjadi namja chingu nya. Namja yang sudah mengisi hari-harinya selama ini. Ya namja yang sangat di cintai nya yang sejak 3 bulan yang lalu pergi meninggalkan nya untuk mengelola perusahaan appa nya yang berada di Jerman. Namun kini dengan kehadiran namja nya itu membuat dirinya bersemangat menjalani hari-hari nya.
Kyuhyun mengecup singkat kening Eunrim. Membelai kepala Eunim dalam. Ada rasa rindu yang sangat mendalam di hati Kyuhyun saat ini dengan yeoja yang begitu sangat di kasihi nya itu. “Apa kau baik-baik saja eoh? Aku sangat khawatir pada mu sayang?” Eunrim tersenyum simpul. Ia sungguh sangat beruntung memiliki namja yang begitu sangat sayang pada nya. Kyuhyun adalah segala nya untuknya. Ia tidak ingin kehilangan namja itu dari sisi nya lagi.
“Aku baik-baik saja oppa. Kau lihat lah tubuh ku sudah semakin membaik bukan?”
“Kau selalu mengatakan hal itu. Aku sangat khawatir pada mu. Tapi kau selalu saja ada alasan untuk membuat ku tenang”
Eunrim kembali tersenyum. Terlihat oleh nya senyum kekhawariran berada di wajah namja nya itu Ya seperti itu lah Eunrim, ia tidak ingin membuat orang yang menyayangi nya terlalu memikirkan nya. Ia ingin seperti biasa. Ya seperti layak nya tak ada beban apapun. Bukan kah skarang dirinya sudah sehat. Dan itu berarti tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi kan.
“Sudah lah kau terlalu berlebihan oppa. Sekarang yang terpenting aku sudah sehat. Dan tak ada masalah apapun lagi di tubuh ku” Kyuhyun memandang lembut wajah Eunrim. Ia mncoba mencari kebohongan di wajah Eunrim kini. Dan yang ia tangkap, memang benar tak ada raut kebohongan. Yang ada kini hanya lah ketulusan yang ia dapat kan. Kyuhyun memeluk erat tubuh Eunrim. Seakan tak ingin meninggalkan yeoja iu lagi. Dirinya begitu tersiksa selama 3 bulan meninggalkan yeoja nya itu.
“Aku sangat menyyangimu Kim Eunrim”
“Nado oppa” balas Eunrim di pelukan Kyuhyn kini. Terlihat pula kini wajah sendu itu berangsur menitik kan airmata nya. Senyum sumringah yang semula di tuang kan nya karna ingin bertemu dengan adik kesayangan nya berangsur p[udar, seiring dengan tatapan mata nya yang menangkap sosok Kyuhyun sudah bersama Eunrim kini. Buah-buahan yang semula ada di tangan nya pun, kini sudah terjatuh kelantai berserakan dimana-mana. Tubuh nya meringsut kebawah kala secara jelas dari balik pintu kaca Eunrim begitu bahagia berada di dalam dekapan Kyuhyun. Entah mengapa hatinya malah berkata sebalik nya. ia merasakan hatnya sakit kala melihat itu semua. Entah lah ia tak mengetahui kenapa perasaan itu hadir di dalam dirinya untuk yeoja itu. hal yang snagat mustahil memang. Dan mungkin sebagian orang menanggap nya itu adalah hal gila yang tidak akan bisa untuk di terima oleh akal sehat. Seorang kakak mencintai adik nya sendiri, Sungguh itu merupakan kegilaan yang jarang di temui di dunia ini. Tapi memang bgitu lah enyataan nya bagi Ryeowook. Walaupun Eunrim bukan lah adik kandung nya, namun mereka di besarkan bersama dan juga dengan keluarga yang sama. Eunrim memang di takdir kan untuk menjadi adik dari seorang Kim Ryeowook dan akan selama nya akan seperti itu.
~o0o~
Hari demi hari telah berlalu. Kesehatan yang dulu sempat memudar kini sudah semakin membaik. Bahkan Eunrim juga sudah d perboleh kan pulang oleh dokter. Tapi tetap saja ia belum di perboleh kan untuk keluar rumah. Meskipun itu ada seorang teman yang menjaga nya. Karna cuaca di luar sekarang sedang musim dingin. Kondisi tubuh nya yang masih belum terlalu stabil tak boleh terus menerus di terpa oleh hawa dingin yang berlebihan. Itu akan membuat nya semakin bertambah lemas dan lseu. Apalagi ia juga baru saja menjalani operasi. Dan pastinya membutuhkan banyak istirahat untuk itu.
Ryeowook memejamkan matanya. Menelusuri hawa dingin malam yang masuk ketubuh nya. Merasakan denyutan jantung nya masih berpacu sangat dahsyat di rasakan nya. Adakala nya oerkataan Kyuhyun membuat nya seakan ingin bangun dari tidur panjang nya. Berharap itu semua hanya sebuah mimpi belaka. Namun percuma saja, itu bukan lah sebuah mimpi. Dan mau tidak mau terima tidak terima ia harus menerima nya dan merelakan cinta nya untuk namja yang selama ini sudah berada di hati adik tersayang nya itu. Walaupun rasa nya memang sangat sakit wekali. Tapi apa mau di kata. Nasi sudah menjadi bubur. Tidak mungkin ia menolak mentah-mentah ucapan Kyuhyun dan menyatakan cinta nya pada Eunrim. Mungkin orang-orang akan langsung memasukkan nya kerumah sakit jiwa saat itu juga.
Flashback on
Ryeowook terduduk di ruang tunggu. Kepala nya tertunduk lesu. Merasakan betapa miris nya nasib nya saat ini. Mencintai adik nya sendiri. Apalagi saat melihat kemesraan yang di tujukan Kyuhyun untuk Eunrim yang baru saja di lihat nya, Membuat kepala nya sulit untuk berfikir dengan normal. Apalagi tubuh nya seakan tak mampu lagi menopang perasaan yang sudah dilanda sakit yang teramat mendalam.
“Wookie hyung…” suara itu membuat kepala Ryeowook yang semula menunduk kembali tergrak. Apalagi kini suara itu begitu fasih sudah memanggil nama panggilan nya tersebut. Bibir Ryeowook menyunggingkan sebuah senyuman. Ah lebih tepat nya sebuah senyuman keterpaksaan. Karna tak di pungkiri kehadirannamja itu lah yang membuat nya menjadi seperti ini.
“Kenapa kau disini hyung? Kau tidak masuk Eunrim mencarimu?’ Ryeowook kembali melepaskan senyuman nya.
“Tadi aku melihat mu bersama Eunrim. Aku tak mau menggnggu. Maka nya lebih baik aku menunggu disni saja. Daripada aku mengganggu kemesraan kalian” Ryeowook mengatakan nya seakan tak ada rasa beban di hatinya. Mengganggu ya mungkin kata-kata itu memang cocok disuasana hatinya saat ini. Cho Kyuhyun memang sudah mengganggu nya. Seandainya namja itu tidak datang, dia pasti sudah terlebih dulu bersama Eunrim.Tapi ia tidak ingin memikirkan hal itu. bukan kah ini semua demi kebahagiaan Eunrim. Lagipula ia sudah menganggap Kyuhyun sebagai adik nya sendiri. Adik nya yang akan menjaga Eunrim kelak.
“Hyung, aku ingin mengatakan sesuatu pada mu?” kening Ryeowook mengerut hebat. Apa yang akan di sampaikan Kyuhyun pada nya. Kenapa sepertinya sangat rahasia sekali.
“Apa itu?”
“Aku ingin menikahi Eunrim” ucapan itu sontak membuat darah Ryeowook semakin berdesir. Sudah tau seoperti pa suasana hati nya saat ini. Ya sangat sakit sekali. Bagai ribuan jarum menembus jantung nya dan siap perlahan membunuh nya. Apakah ia sedang bermimpi. Tapi seperti nya tidak. Bukan kah ia sedang berada di rumah sakit? Dan ini semua memang bukan lah sebuah mimpi. Ini kenyataan. Kenyataan yang harus di terima nya dengan lapang dada.
“Menikah??”
“Ne hyung dan Aku rasa ini saat yang paling tepat untuk menunjukkan keseriusan ku pada nya. Kami sudah menjalin hubungan ini selama 3 tahun lama nya. Diusia seperti itu bukan kah sudah wajar seorang namja melamar yeoja nya?” Ryeowook nampak tak berkedip mendengar rentetan kata yang terucap dari mulut Kyuhyun. Sesak di dada nya begitu terasa kini. Ya tuhan seperti inikah rasa nya sakit hati?
“Hyung, kau kenapa? Kau menyetujui nya bukan? Aku tidak memaksa mu kalau kau memang belum menyetujui aku untuk menikahi Eunrim. Lagipula kau adalah oppa Eunrim. Eunrim sangat menyayangi mu. Dia selalu bergantung pada mu. Setidak nya aku masih bisa bersabar untuk itu” ucapan Kyuhyun lagi dan membuat hatinya semakin trsentuh. Seperti itukah ketulusan cinta yang dimiliki Kyuhyun. Walaupun hatinya saat ini merasa sakit karna mendengar ucapan Kyuhyun yang akan melamar Eunrim, tapi setelah mendengar penuturan Kyuhyun barusan, ia semakin yakin kalau dengan niat Kyuhyun seperti itu, ia bisa menjaga Eunrim. Setidak nya menjaga Eunrim untuk nya.
Flashback off
Adakala nya kalau mengikuti suasana hati, ia amsih belum bisa menerima semua niat Kyuhyun tersebut. Ia ingin mencurahkan segala isi hatinya pada Eunrim. Kalau perlu membawa adik nya itu pergi sejauh-jauh nya dari jangkauan pria itu, Tapi apakah itu mungkin?
“Oppa, kau belum tidur?” Ryeowook membalikkan tubuh nya. menatap pantulan cahaya di wajah yeoja itu yang kini sudah dengan senyuman indah nya menatap nya penuh sayang.
“”Sepertinya kau memang belum mengantuk. Bisa temani aku? Aku ingin duduk di luar. Aku bosan terus verada di dalam kamar. Lagipula ini kan musim dingin, aku ingin menunggu salju pertama turun oppa” Ryeowook manatap keinginan itu pada diri Eunrim. Tapi ia juga tiak ingin membebankan kesehatan Eunrim. Gadis itu masih perlu istirahat. Tidak baik berada di luar di hawa yang dingin seperti sekarang ini.
“Oh oppa ayolah. Apa kau juga seperti eomma yang selalu melarangku untuk keluar kamar? Aku sudah sehat oppa, bahkan lihatlah aku sudah bisa brjalan sekarang? Apa kau tidak mempercayaiku kalau aku…”
“Ayo…” Eunrim tersenyum bangga. Ternyata oppa nya itu tidak seperti eomma nya yang selalu melarang nya untuk keluar kamar dan terus beristirahat. Ya ia meyakini Ryeowook tidak akan tega melihat nya yang terus memohon seprti itu pada nya. Ia mengetahui Ryeowook begitu sangat menyayangi dirinya. Setidak nya seperti itu lah jurus jitu untuk membuat oppa nya itu luluh untuk mengabulkan permintaan nya.
Eunrim menghembuskan nafas nya berat. Baginya sudah lama sekali ia tidak keluar rumah seperti ini. Setidak nya setiap harinya mata nya terus menatap kamar dan juga ruangan di rumah nya. tidak pernah sedikit un ia menginjakkan kaki di luar rumah. Ya pasti tau sendiri siapa yang selalu melarang nya keluar rumah. Tapi itu semua justru demi kesehatan nya juga.
“Hah, rasanya lama sekali aku tidak keluar rumah seperti ini walaupun hanya duduk di pekarangan rumah saja” Eunrim berceloteh.
“Kau terlalu berlebihan. Wajar saja kau tidak diizinkan keluar rumah, kau juga harus menjaga kesehatan mu” Eunrim bersungut mendengar ucapan Ryeowook. Ya mulut oppa nya itu sudah seperti eomma nya yang selalu melarang nya ini itu, tanpa memikirkan bagaimana rasa nya menjadi dirinya yang selalu saja diam dirumah tanpa ada yang menemani nya.
“Kenapa kau selalu seperti eomma yang selalu mengatakan hal itu”
Ryeowook tersenyum kala melihat ekspresi wajah Eunrim. “Bukankah ini semua demi kebaikan mu. Kau habis menjalani operasi, dan itu harus membutuhkan istirahat yang ekstra. Kalau tidak kondisi mu akan melemah Rim~ah” Eunrim memandang Ryeowook tajam. Di hati nya ada rasa kesal pada namja itu. Apalagi saat dia terus berceloteh yang sama sekali tak ia sukai. Ia mengetahui ini semua demi kesehatan nya. tapi apakah selama nya harus berada di kamar terus eoh. Adakala nya rasa bosan itu selallu hadir kan.
“Terserah pada mu” Eunrim memalingkan wajah nya. Menatap apapun di depan nya kini. Ia marah. Oppa nya itu sudah berhasil membuat nya semakin frustasi kini. Orang-orang yang berada di dekat nya tak ayal sudah membuat nya emosi. Ryeowook menyunggingkan senyuman nya memandang punggung Eunrim yang kini sudah memalingkan wajah nya tak lagi menatap nya. Ya Ryeowook tau kalau adik nya itu kini tengah marah pada nya akibat ucapan nya tadi. Tapi ini semua juga demi kebaikan nya. Ryeowook memegang bahu Eunrim perlahan. Membalikkan tubuh Eunrim sehingga tatapan itu kembali bersatu.
“Kau marah pada ku…”
Eunrim hanya diam. Wajah nya juga terlihat menunduk kini. Seakan ia malas menatap wajah oppa nya itu. “Hei Kim Eunrim…” Ryeowook menggerakkan wajah Eunrim untuk bisa bertatapan dengan nya. Dapat di lihat nya kini wajah bersungut Eunrim. Ryeowook semakin tak kuasa menahan tawa nya kala melihat ekspresi wajah Eunrim yang sangat lucu itu. Ya ia memang selalu tertawa kalau adik nya itu tengah marah pada nya. Bukan kah seperti itu akan membuat Eunrim juga ikut tertawa bukan?
“Kenapa kau tertawa?”
“Wae? Bukankah dalam hukum tak ada larangan untuk teertawa eoh?” Eunrim mendengus kan nafas nya. Ya oppa nya memang selalu saja membuat emosi nya naik. Entah itu untuk menggoda nya atau apalah. Tapi dia sudah membuat darah nya mendidih dan ingin sekali siap secepat nya mencekik namja itu.
“Oke mianhae saengie..Jangan marah pada ku ne. Aku hanya brcanda. Kau akan menjadi seorang istri nanti nya. Tidak boleh yeoja yang akan menikah menunjukkan raut wajah seperti itu. Akuu malah takut suami mu nanti akan langsung menjauhi mu” Eunrim tertawa mendengar ucapan Ryeowook. Ya selain membuat nya marah. Oppa nya itu juga bisa dengan mudah membuat nya luluh. Itu lah mengapa rasa sayang nya itu sangat dalam pada Ryeowook.
“Aku menyayangi mu oppa” Eunrim menempelkan kepala nya di bahu Ryeowook. Merasakan kehangatan pelukan Ryeowook yang merangkul bahu nya. Ya suasana mereka saat ini layak nya pasangan yang sedang memadu kasih. Ryeowook merasakan desiran darah nya mengalir sangat deras. Ia pasti akan merasa kehilangan kala hari itu akan datang nantinya.
Eunrim memejamkan mata nya. Merasakan desiran angin yang melanda tubuh nya. Tak di pungkirinya memang, walaupun tubuh nya kini sudah di kelilingi oleh jaket yang super duper tebal, tetap saja rasa dingin itu masih hadir masuk ketubuh nya. Ryeowook menatap langit malam. Sembari tangan nya masih senantiasa merangkul tubuh Eunrim yang kini sudah tertidur di bahunya. Perlahan Ryeowook menatap wajah Eunrim. Memandang nya sendu. Dan benar saja yeoja itu sudah tertidur. Mungkin karna pengaruh angin malam yang sudah membuat nya terlelap. Dan lagi lagi jantung Ryeowook bagai mendapat dentuman yang begitu sangat beraturan. Dag dig dug tak terkontrol lagi. Bahkan lihat lah cuaca yang begitu sangat dingin, kenapa di dahi nya terdapat keringat. Bukankah itu sangat aneh.bahkan kini tangan dan pundak nya seakan kaku untuk digerakkan.
Ryeowook menatap sekilas wajah Eunrim. Ia menunduk perlahan. Mencuri pandang menatap wajah manis gadis itu. Ya wajah bodoh nya berulah lagi sekarang. Tangan kanan nya tak kuasa tergerak untuk memberikan sentuhan lembut di wajah yeoja itu. Berhasil tangan nya telah menyentuh pipi Eunrim untuk yang kesekian kali nya. Namun kali ini sentuhan nya tampak terasa berbeda, sebab ia menyentuh nya dengan perasaan yang tidak bisa di bayangkan. Semua nya berubah kaku. Seakan ia sudah terhipnotis oleh kecantikan adik nya ini.
“Tidak…tidak ya tuhan Kim Ryeowook kendalikan dirimu” Ryeowook menggelangkan kepala nya. ia seakan tak kuasa menahan hasrat nya kini. Apalagi saat tatapan mata nya menangkap bibir tipis nan mungil itu terlihat memerah. Hasrat nya kembali tumbuh. Akan kah ia mencium nya? tidak mungkin ia melakukan itu pada adik nya sendiri? Tapi sungguh pesona warna bibir itu sudah menggoda nya. Entah setan apa yang hadir di dalam dirinya saat ini sehingga perlahan dengan perasaan nya yang campur aduk dan tentu saja dengan segala keberanian yang ada pada dirinya ia mencium bibir Eunrim. Ia tiak tau kalau saja sampai Eunrim tersadar nanti bagaimana. Sudah pasti gadis itu akan marah pada nya dan pasti nya akan menghukum nya habis-habisan. Tapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Rasa cinta nya yang sudah teramat mendalam sudah membuat keberanian nya kini muncul. Ya mungkin dengan mencium gadis itu rasa cinta nya trbayar sudah. Walaupun nanti nya ia tidak akan bisa mendapat kan seutuh nya gadis nya itu.
Ryeowook tersenyum lembut kala bibir nya kini berhasil di tautkan nya di bibir Eunrim. Ia begitu sangat beruntung gadis itu sama sekali tak tersadar. Ya ia sudah terlanjur berpetualang di alam mimpi nya tanpa mengtahui seperti apa sikap Ryeowook kali ini pada nya. “Maafkan aku Rim~ah. Mungkin dengan seperti ini, rasa cinta yang kupendam untuk mu bisa terbayar sudah” lirih Ryeowook memandang wajah Eunrim yang masih bergelayut di alam mimpi nya. menopangkan kepala nya di bahu Ryeowook saat ini.
~o0o~
Riuh tamu undangan kini sudah memenuhi seisi gereja. Segala pernak pernik hiasan pengantin dan juga bunga-bunga segar berdiri kokoh di sudut ruangan. Sang mempelai pria kini tengah sibuk dengan balutan tuxedo putih nya menyalami satu persatu tamu undangan yang datang keacara pemberkatan janji pernikahan nya dengan Eunrim sang pujaan hatinya. Ya begitu terlihat sangat tampan memang. Tak salah wanita secantik Eunim memilih Kyuhyun menjadi pelabuhan terakhir nya. Namun dari banyak nya orang di ruangan super megah itu, tak terlihat batang hidung Ryeowook d acara itu. Hey bukan kah ini adalah hari yang begitu special untuk adik nya? lalu kenapa sebagai kakak ia tidak tampak di acara itu? kemana dia?
“Kau terlihat sangat cantik Rim~ah?” Eunrim tersenyum kala mendengar pujian yang membuat wajah nya sedikit memerah kini. Apakah benar ia terlihat cantik. Ataukah itu hanya sebuah gombalan saja? Hey dia mengetahui seperti apa oppa nya itu yang selalu saja suka menggoda nya tiada henti. Dan di yakini nya kalau yang di ucapkan nya pasti nya sebuah gombalan saja?
“Hah aku tau, kalau kau mengatakan hal itu hanya ingin menggombal ku benar kan?” Eunrim bersungut menatap pantulan dirinya di kaca besar yang berada di depan nya. Terlihat pula kini pantulan Ryeowook juga tampak di kaca besar itu tengah memeluk nya erat dengan senyuman manis nya yang benar-benar begitu sangat manis di pandang mata.
“Disaat seperti ini, aku tidak akan mungkin tega menggoda mu saengie. Aku berkata jujur, kau benar-benar sangat cantik dengan gaun pengantin ini. Apa aku harus melakukan sesuatu agar kau prcaya eoh?” Ryeowook memandang wajah Eunrim yang di balut make up dari balik pantulan kaca itu. Ia melihat secara sempurna kecantikan yang luar biasa yang dimiliki gadis itu. Bahkan kacamata itu yang semula menutup mata indah nya kini sudah di buka dan berganti di tutup oleh soft lens berwarna coklat yang semakin menambah kesan sempurna dalam diri Eunrim.
“Eunrim kembali tersenyum “Gomawo oppa…” Ryeowook mengecup singkat ujung kepala Eunrim sebelum akhir nya kembali duduk tepat disamping Eunrim.
“Baiklah kalau begitu aku kembali melihat tamu undangan. Aku takut Kyuhyun akan kewalahan menyalami tamu undangan yang datang di pernikahan mu ini” Eunrim mengangguk mengiyakan ucapan Ryeowook. Sebenar nya ia ingin oppa nya itu untuk menemani nya lebih lama lagi di ruang make up ini, Tapi apa yang di katakan oppa nya itu benar juga, tidak mungkin kalau Kyuhyun sendiri yang melayani tamu undangan itu. Setidak nya calon suami nya itu juga butuh bantuan kan.
Eunrim kembali memperhatikan pantulan dirinya di kaca besar di depan nya. Barangkali saja ada polesan dari penata rias yang tak ia suka. Namun belum sampai mata nya terfokus pada sebuah kaca besar itu, tatapan nya kembali menjurus pada sebuah ponsel touch screen yang tergeletak di neja rias nya. Ya ia mengenal ponsel itu. Ponsel milik oppa nya Kim Ryeowook yang tertinggal di ruangan itu. Apakah ia sengaja meninggalkan nya?. Ponsel berwarna hitam dengan corak emas di sisi gadget itu. Perlahan ia membuka tampilan layar ponsel itu. Bukan kah ia masih punya waktu untuk bermain sebelum acara pemberkatan akan di laksana kan. Dan mungkin ponsel itu bisa menjadi bahan kebosanan nya kali ini. Karna jujur ponsel nya kini di pegang oleh eomma nya. Karna kata eomma selama pernikahan ia tidak boleh memainkan ponsel atau barang apapun. Karna itu akan merusak konsentrasi saat anji pernikahan nanti akan di lakukan.
Senyum nya mengembang saat memperhatikan tampilan wallpaper yang bergambar dirinya dan juga Ryepwppk dengan senyuman yang mereka miliki. Eunrim tertawa membayangkan kenangan yang mereka lakukan saat itu. Ya senyuman saat mereka sama sedang asyik bermain di taman tepat di depan rumah mereka. Berfoto-foto ria.Bahkan ia sama sekali tidak tau kalau oppa nya itu menjadikan foto itu sebagai wallpaper ponsel nya. Eunrim kembali membuka menu aplikasi yang terdapat di ponsel itu. Entah kenapa tiba-tiba saja hatinya trgerak ingin membuka memo yang terdapat di ponsel itu. Kali saja Ryeowook mencurahkan isi hatinya dan di tuangkan nya dalam ponsel kesayangan nya tersebut. Ya walaupun ia sudah bersalah karna memainkan ponsel oppa nya itu secara diam-diam dan membaca nya. Tapi ia juga aan minta maaf dan mengembalikan nya pada Ryeowook setelah acara ini selesai. Ya ia berjanji.
Mata nya membulat saat begitu banyak nya Tulisan yang tertulis di memo ponsel tersebut. Jadi selama ini Ryeowook mencurah ka nisi hati nya di ponsel. Kenapa selama ini ia sama sekali tak mengetahui nya. Perlahan ia memilih salah satu memo yang sangat ingin sekali ia baca. Bibir nya tersenyum tipis barangkali saja curahan hati nya tersebut untk yeoja yang ia suka. Setidak nya nanti ia bisa dengan mudah menggoda oppanya itu kan.“Cinta, aku juga tidak tau kenapa aku tiba-tiba memiliki perasaan ini pada mu. Setiap hari nya aku selalu memikirkan mu. Setiap hari aku selalu tanpa henti menyempatkan diriku untuk melihat mu begitu cantik di ponsel ku. Tapi seketika aku tersadar. Apakah aku pantas mencintaimu? Apakah aku pantas ingin memilikimu. Kita di besar kan dari keluarga yang sama. Eomma dan Appa mengadopsimu karna ingin membahagiakan ku dengan kehadiran seorang adik yang akan menemani ku. Tapi saat melihat mu untuk pertama kali, hati ku tergerak. Rasa cinta ku padamu begitu dalam. Mungkin mustahil bagi setiap orang, disaat umur ku yang baru 5 tahun aku sudah menyukai seorang bayi yang saat itu masih berusia 1 bulan. Aku melihat sebuah cahaya di wajah mu. Dan cahaya itu lah yang membuat ku semakin yakin, kau di takdirkan untuk ku. Menemani ku. Tapi aku sama sekali tidak tau, apakah kau sang gadis yang akan menjadi istriku kelak ataukah agadis yang selama nya menjadi adik ku. Adik tersayangku?”
Tubuh Eunrim membeku. Apakah isi memo untuk dirinya? Ia sudah mengetahui siapa jati dirinya selama ini yang hanya merupakan anak adopsi di keluarga Kim. Tapi ia sama sekali tidak tau kalau oppa nya itu ternyata selama ini menyukai nya dan lebih parah nya mencintai nya?
~o0o~
Sorot lampu kini mngarah pada nya. Ia berjalan perlahan di dampingi sang ayah Kim Yesung yang mendampingi nya untuk memberikan seutuh nya dirinya untuk sang calon suami yang sudah menunggu nya di altar. Senyum keterpaksaan terukir di wajah nya saat ini. Ia masih membayangkan isi dari memo itu. Kalau Kim Ryeowook selama ini menyukai nya. Tatapan mata para undangan kini tertuju pada dirinya. Begitu juga Kyuhyun yang begitu tampan ikut tersenyum kearah nya. Seakan begitu kagum dengan kecantikan yang dimiliki oleh calon istrinya tersebut. Entah mengapa di balik kebahagiaan nya ini timbul sebuah kesedihan yang teramat mendalam yang ia rasakan. Ia nebatap Ryeowook yang saat ini dengan senyuman tak berdosa nya ikut menyimpulkan senyuman nya karah nya. Eunrim menatap Ryeowook dengan pantulan kesedihan. Bukan pantulan kebahagiaan yang selama ini ia tunjukkan untuk oppa nya itu. Ia menatap bertubi-tubi wajah Ryeowook. Sampai ia tidak sadar kalau kini ia sudah tepat berada di depan Kyuhyun sang calon suami.
Ryeowook merasakan kejanggalan dari raut wajah Eunrim saat ini. Dalam hatinya ia bertanya-tanya. Kenapa Eunrim terus tanpa henti melihat nya? Namun seketika otak nya kembali berfikir, selama ini Eunrim selalu bersama nya. Meluangkan waktu dengan nya. Mungkin saja yeoja itu bersedih karna dia tidak akan bisa lagi bersama nya. Kalau pun Eunrim meluangkan waktu dengan dirinya mungkin itu akan sangat jarang mereka lakukan. Karna Eunrim juga kini sudah mmpunyai suami yang setiap harinya harus ia layani bukan?
~o0o~
Janji pernikahan telah selesai di laksanakan. Tamu undangan yang hadir di ruangan itu begitu bahagia melihat akhir nya sepasang kekasih itu kini telah sah menjadi suami istri. Bahkan riuh tepuk tangan pun tak ayal menjadi momok nomor satu di ruangan itu dengan gema suara yang sangat kuat sekali. Tamu yang hadir pun kini sudah bergantian menyalami mempelai untuk mengucapkan selamat. Dan itu juga membutuhkan ekstra tenaga untuk mereka.
“Chukkar ne. Akhirnya kalian sudah sah menjadi suami istri” Ryeowook tersenyum memeluk Kyuhyun yang kini begitu bahagia berdampingan dengan Eunrim sang istri tercinta nya. Namun berbeda bagi Eunrim yang menatap Ryeowook dengan tatapan sendu. Entah mengapa ia merasa bersalah pada Ryeowook karna tidak mengetahui isi hati nya selama ini.Ia tau pasti oppa nya itu merasakan sakit yang teramat mendalam dan itu semua di tutupi oleh senyuman keterpaksaan itu. Hey tolong jangan tunjukkan senyuman itu oppa!!!
“Kim Eunrim…ah aniyo Cho Eunrim..chukkae ne saengie, akhir nya impian yang kau inginkan selama ini tercapai sudah. Kau sudah menjadi istri dari seorang Cho Kyuhyun si setan gembul ini. Aku rasa kau harus berhati-hati pada nya saat serumah dengan nya nanti” tawa Ryeowook pecah kala melihat tatapan Kyuhyun yang kini sudah menatap nya. Apalagi dengan kata-kata setan gembul itu yang tepat sekali adalah julukan yang di berikan untuk nya dari Ryeowook tersebut.
Eunrim menundukkan wajah nya. Menahan airmata nya agar tidak keluar. Padahal tinggal sedikit lagi airmata itu pasti akan keluar di tunggu saja. Eunrim mengeluarkan sebuah ponsel yang sebenar nya saat memasuki ruangan dan pemberkatan selalu ia pegang. Karna ponsel itu tertutup oleh bunga mawar putih sehingga ponsel itu sama sekali tak tampak oleh orang-orang. Ryeowook terkejut melihat ponsel nya yang kini berada di genggaman Eunrim. Kenapa ponsel nya ada bersama gadis itu? apakah mungkin tanpa sengaja tertinggal saat di ruang make up tadi?
“Jadi selama ini kau menyembunyikan nya…?” dan benar saja airmata itu pecah keluar dari sudut mata indah nya. Melunturkan polesan make up yang membuat wajah cantiknya semakin cantik. Ryeowook menunduk. Menahan airmata nya kali ini agar tidak keluar.
“Aku tidak akan mungkin bisa mencintai mu. Biar lah, ini mnjadi pembelajaran bagiku, kalau aku tidak akan mungkin bisa mencintai adikku sendiri. Kau Kim Eunrim akan selalu menjadi adik tersayang ku” nafas Eunrim sesak. Ternyata cinta Ryeowook begitu besar untuk nya. Eunrim memeluk erat tubuh Ryeowook. Seakan tidak ingin kehilangan namja itu dari kehidupan nya. Kim Ryeowook akan selalu menjadi kakak tersayang nya. bahkan ia rela melakukan apa saja demi kebahagiaan oppa tercinta nya itu.END