NC story with Jung Sungchsn

2.4K 17 0
                                    

NC story with Sungchan

Aku hnya bisa meremas gusar ujung pakaian yang kukenakan. Sungguh ini diluar logika, bagaimana mungkin seorang Jung Sungchan bisa berfikiran semesum itu? Sangat tidak masuk akal.

"Setidaknya aku ingin merasakan seperti apa ciuman itu. Bagaimana? kau mau melakukannya denganku?"

Aku hanya mendesah kasar. Sungguh mataku terbelalak tajam. Ya tuhan, dia hanya temanku tapi kenapa aku harus menuruti kemauannya?

"Hei, jawablah.."

"Apa kau sudah gila hah? Dimana otakmu itu Jung Sungchan?" Aku berteriak. Sungguh mungkin ini sudah seperti emosi. Hanya saja, aku masih bisa mengontrolnya.

"Otak?" Ya tuhan kenapa dia harus bersikap bodoh seperti itu? Memangnya berapa umurnya sekarang?

"Astaga, yaakk Jung Sungchan kau..."

"Aku hanya ingin merasakannya saja tidak lebih. Lagipula kita sudah dewasa bukan?" Sungguh jawaban yang keluar dari mulutnya membuatku syok. Dengan mudahnya dia mengatakan itu. Dan apa itu 'ingin merasakannya saja' apa dia sudah gila.

"Oh ayolah, hanya sebentar saja. Tidak ada salahnya kan. Kupastikan kau tidak akan hamil. Bagaimana?"

Aku terkesiap. "Hah? Ha-hamil..maksudmu?"

"Ya, hanya berciuman saja tidak akan membuat hamil kan?"

Astaga fikiranku sudah melayang kemana-mana. Tapi tetap saja aku tidak mau melakukannya. Seluruh tubuhku, hanya akan kuberikan untuk suamiku nanti, bukan dia.

"Bagaimana kau mau kan?" Dia berbisik tepat ditelingaku. Ya tuhan, hembusan nafasnya sudah masuk kedalam lubang telingaku. Ini tidak baik untukku. Tidak tidak aku tidak boleh terlena.

"Menyingkirlah.." aku mendorong kuat tubuhnya agar sedikit menjauh dari jangkauanku. Persetan dengan umpatan yang dia keluarkan.

Namun ternyata aku salah, bukan umpatan yang kudapat, melainkan sebuah senyuman. Lebih tepatnya senyuman yang berbeda dari yang biasanya kulihat. Ya terlihat seperti smirk. Oh tidak, apa dia ingin berbuat jahat?

"Apa?"

"Ternyata kau cantik juga kalau marah" apakah dia sedang menggodaku?

"Jangan coba merayuku"

"Aku tidak merayumu. Aku berkata benar. Kau itu cantik, tapi kenapa aku baru menyadarinya?" Ucapnya. "Lagipula, aku sangat tampan. Kau juga tau seperti apa popularitasku saat masih sekolah dulu, aku digilai gadis-gadis. Dan aku yakin kau juga tergila-gila denganku?" Lanjutnya.

"Jika seperti itu, seharusnya kau bisa bermain dengan gadis lain bukan? Kenapa harus denganku?"

"Karna aku tidak tertarik dengan mereka. Aku hanya tertarik denganmu" dia kembali tersenyum didepanku. Kenapa juga aku harus berteman dengan pria seperti dia.

"Jadi bagaimana, kau maukan? Aku rasa gadis manapun tidak akan menolak jika sudah mendapatkan ciuman dari pria tinggi dan tampan sepertiku!"

Aku hanya berdecih "Ck..jangan mimpi kau!" Ucapku singkat. "Kalau memang kau digilai para gadis, seharusnya kau sudah pernah merasakan ciuman dari mereka. Tapi kau justru mengincarku?"

"Sudah kukatakan aku tidak tertarik dengan mereka. Aku hanya tertarik denganmu" what? Apa dia sedang menggodaku lagi?

"Hah..lucu sekali" alasan yang sangat tidak masuk akal dari omongannya.

"Jadi bagaimana apa kau mau..."

"TIDAK!"

"Astaga, kau ini galak sekali. Apa salahnya menerima tawaran dariku. Hanya sebentar saja. Tidak akan lama"

My Room OneShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang