Tittle : In My Dream [OneShoot]
Cast : Zhong Chenle x Choi Suji
♡♡♡
♡Choi Suji POV♡
Aku melenguh kasar. Mataku sedikit mengerjap hebat saat pantulan matahari sudah masuk kekamarku. Ah ternyata sudah siang. Aku terdiam sejenak. Masih merebahkan tubuhku. Seolah tak kuhiraukan cahaya itu, aku menoleh. Mendapati seorang pria dengan tenangnya masih bergelayut dialam mimpinya.
Setahun lebih kami menikah, dan selama itu pula aku selalu melakukan hal ini dipagi hari. Apa aku tidak bosan? Tidak, itulah jawabanku. Bahkan melihat wajahnya seperti ini, mendapati dirinya selalu berada disisiku disetiap paginya bagaikan seperti vitamin tersendiri untukku dalam menjalani kegiatanku sepanjang hari.
Vitamin? Ck..sebuah perumpamaan yang bodoh. Entahlah, mungkin aku sudah terhipnotis dengannya.
"Berhenti menatapku seperti itu nyonya Zhong" tubuhku membeku. Seruannya yang secara tiba-tiba membuat aku tak berkutik. Sial aku ketauan.
“Eh? Aku hanya..." oh sial aku sudah seperti orang bodoh. Lalu apa yang pria itu lakukan? Astaga dia tersenyum. Tolong jangan tunjukan senyuman itu didepanku.
"Aku siapkan sarapan.." oh sial, tubuhku tersudut saat ia sudah menarikku dan merengkuh tubuhku. Astaga, jangan sekarang.
"Yaak..Zhong Chenle kau mau apa hah?" Seruku. Namun lagi-lagi senyuman itu yangkudapat.
"Kenapa? Bukankah kita suami istri? Tidak salahkan kalau aku.." pandangan matanya bergeser menatap sekitaran. Sungguh aku merasakan suhu tubuhku meningkat.
"Chenle-ya aku..." demi aku ucapanku terputus saat pagutan lembut menghantam area bibirku. Dengan posisi seintim itu bagaimana bisa aku menolak perlakuannya?
Aku melenguh, tubuhku menggelinjang. Sial, apa ini tanpa sadar aku mengalungkan tanganku ketengkuknya. Apa aku sudah terlena?
Pergerakannya semakin menjadi, tidak! ini tidak bisa dibiarkan. Ini masih terlalu pagi. Ia harus menyiapkan semua keperluan suaminya bukan?
"Eungghh..." dari lenguhanku, akhirnya aku berhasil melepas paksa cumbuannya dibibirku. Dapat kuliht warna merah menumpuk dibibir tipisnya. Itu sangat basah dan seksi.
"Hei, kau melepaskannya?" Ucapnya menggodaku.
"Oh ayolah, ini masih pagi. Jangan melakukan tindakan konyol"
"Konyol? Aku?"
Ya tuhan, kenapa juga aku harus menikah dengan pria yang membuat kepalaku sedikit berdenyut.
"Suji-ya, tapi aku ingin seorang anak!"ucapnya. Aku terdiam, sumpah demi apapun, aku juga menginginkannya. Aku ingin melahirkan seorang anak dan menjadi ibu.
"Setidaknya kita harus melakukannya bukan?"
Aku terdiam. Tapi tidak! Memang benar aku juga menginginkannya, tapi tidak untuk sekarang.
"Suji-ya.." dia kembali mendekat. Mencoba menjangkau kembali bibirku. Namun, tidak semudah itu Zhong Chenle. Aku memblokade pergerakannya dengan membungkam bibirnya dengan jari telunjukku.
"Aku tau keinginanmu. Tapi tidak untuk sekarang. Lihatlah!" Seolah mematahkan fikiran mesumnya, aku menunjukkan jam yang tepat berada diujung atas pintu kamar.
"Jam 7. Memangnya kenapa?"
Aku mendorong paksa tubuhnya yang masih berada diatasku. Membuat tubuhnya tergeser. Sementara aku sudah bangkit duduk tepat ditepi ranjang. Mengikat rambutku yang tergerai kebelakang.
"Apa kau masih bertanya kenapa? Kau lupa hah?" Aku meliriknya. Tapi dia terlihat santai, oh sial.
"Lupa apa?"
