Suara gemericik air seolah menjadi teman kesendiriannya saat ini. Matanya masih menerawang lurus menikmati aliran air sungai han yang terus tiada henti menyembulkan suara percikan air yang membuatnya sedikit tenang.
Angin sepoi yang menggoyangkan rambut lurusnya, seolah turut mengiringi kesendiriannya. Dengan pejaman matanya menikmati semilir angin yang masuk ketubuhnya.
Jemari mungilnya beranjak meraba sebuah benda mungil yang melingkar dileher jenjangnya. Ya sebuah liontin berbentuk hati pemberian seorang namja kecil. Tidak lebih tepatnya sahabat kecilnya.
-Choi Yura- gadis bersurai sebahu t menggenggam erat liontin berbentuk separuh hati tersebut. Bibirnya terlihat tergerak menyebutkan sebuah nama.
"Nana" serunya.
____________
"Jadi kapan kau akan kembali kekorea hah? Aku kewalahan sendirian mengurus perusahaan" -Na Jaemin- tersenyum tipis. Mendengarkan segala keluh kesah seseorang yang berada disebrang telpon.
"Wae? Katakan saja kalau kau merindukanku?" Pria bermarga Na tersebut tak henti-hentinya terus menggoda pria yang kini sudah siap menunjukkan tanduk merahnya. Oh ya tuhan, sepertinya ia sedikit murka.
"Yaak neo.." pria itu -Cha Eunwoo-menggantungkan kalimatnya. Mendengus sebal seraya mengumpat dalam setelah mendengar ucapan sepupunya tersebut.
"Terserah kau saja. Yang terpenting kau harus segera kembali titik" Eunwoo menutup sepihak sambungan ponselnya. Membiarkan ponselnya tergeletak dimeja kerjanya. Sementara ia tengah kembali sibuk dengan kegiatannya membereskan berbagai kertas yang sudah menumpuk dimejanya.
Sementara itu Na Jaemin saat ini juga tengah sibuk. Ya sibuk bermain game online favoritnya. Hah sangat berbanding terbalik dengan Eunwoo yang saat ini mungkin sudah tak sanggup memikirkan pekerjaannya yang semakin membuat kepalanya sedikit pecah.
____________
Langkah kaki seorang gadis tampak berjalan gontai memasuki ruangan dimana kini sudah ada beberapa karyawan diperusahaannya bekerja berlalu lalang tepat didepan matanya.
Sesekali ia nenghembuskan nafas kasarnya, seolah mengedarkan semangat kedalam dirinya.
"Choi Yura ssi" langkah kaki gadis bermarga Choi tersebut terhenti. Tubuhnya berbalik 180 derajat, menatap tubuh tegap tinggi itu sudah sedikit berjalan perlahan mendekati dirinya.
Ya ia tau siapa orang itu. Dengan cepat ia membungkukkan tubuhnya memberi hormat.
"Cha sajangnim" ya dialah Cha Eunwoo, pria tampan sekaligus manager diperusahaan itu. Dan juga menjadi idola dikalangan karyawan terutama kaum hawa.
"Kau baru datang?" Yeoja itu terkesiap. Apa maksudnya baru datang? Bukankah ini masih jam 8 pagi? Seharusnya ini masih belum dikatakan terlambat kan?
"Ah itu..itu..tadi..."
"Sudahlah" potong Eunwoo. Ya Yura kembali termangu. Astaga desiran darahnya sudah mengalir deras sekali. "Ini..." Eunwoo menyerahkan 2 buah map pada yeoja itu yang jujur ia masih bingung tujuan atasannya memberi map yang ia ketahui itu adalah berkas penting. Tapi yang menjadi pertanyaan untuk apa atasannya itu memberikan berkas itu padanya? Hey ia hanyalah karyawan biasa. Lagipula bukankah atasannya itu mempunyai sekretaris andalannya?
"Eoh? Sajangnim ini..."
"Itu proyek kerjasama dengan perusahaan di Busan. Kau pelajari dan revisi jika terjadi kesalahan" Yura masih bergumul dengan segala bentuk pertanyaan diotaknya. Kenapa atasannya harus memberikan tugas itu padanya? Tugas proyek bukanlah tugasnya? Ya tuhan..
![](https://img.wattpad.com/cover/185250456-288-k863912.jpg)