NC story with Doyoung
Anggep aja "ku" nya kalian oke. Kan bisa langsung ngehalu
____HappyRead____
"Apa?" Aku membulatkan mataku, menyoroti tajam tepat pada seorang pria yang cukup dekat berada didepanku. Astaga dia sudah menunjukkan smirknya? Apa yang harus kulakukan ya tuhan?
"Memangnya kenapa hah? Bukankah kita saling mencintai? Tidak ada salahnya bukan kalau kita melakukannya?" Ucapnya santai.
"Bodoh" aku menoyor kepalanya. Terdengar ditelingaku ia berdecih. Sungguh aku tidak perduli dengan gerutuannya itu.
"Yaakk Kim Doyoung kita masih terlalu muda, lagipula kita masih sekolah. Aku tidak mau menikah muda. Apalagi sampai harus memiliki anak. Yaakk andwae" oh tuhan aku sudah membayangkannya saja. Sungguh fikiran pria itu sudah diluar batas. Seenak mulutnya ia mengatakan ingin menyetubuhiku. Otak yang dirasuki setan ya seperti itu hasilnya.
"Ya sudah kalau kau tidak mau, lebih baik aku mencari yeoja lain saja untuk..."
"APA?" Ya aku sudah berteriak sekarang. Dia ingin mencari wanita lain? Apa maksudnya itu?
"Wae? Bukankah kau tidak ingin melakukannya denganku?"
"Yaak Kim Doyoung, kenapa kau tidak bisa mengerti hah..." Oh sial nafasku tercekat. Sangat sulit adu argumen dengan pria itu. Karna bagaimanapun caranya, ujung-ujungnya aku yang kalah.
"Jadi bagaimana?"
Apa yang harus kulakukan? Aku sudah tertunduk sekarang.
"Tapi aku tidak mau hamil Young-ah?"
"Kalau untuk masalah itu kau tenang saja" ucapnya. Tenang saja? Apa maksudnya itu?
"Lihatlah aku sudah membeli ini" ya tuhan apa aku tidak salah lihat dia membeli itu? Itu tandanya dia memang sudah mempersiapkannya terlebih dulu? Waahh daebak.
"K-kau..."
Dia mengangguk. "Jika aku memakainya, kupastikan kau tak akan hamil bagaimana?"
Astaga bagaimana ini? Aku harus apa?
"Ya tapi Doyoung-ah.."
"Ah kau banyak bicara"
Bugh!!
Dia mendorong tubuhku tepat diatas ranjang. Oh astaga aku sedikit bergidik melihatnya. Apalagi saat kini dapat kulihat tubuhnya sudah berada diatasku. Menunjukkan smirk tajamnya, sebelum akhirnya...
Ya dia mengulum habis bibirku. Menangkup wajahku dengan kedua tangannya. Sesekali ia mengangkat kepalaku untuk memperdalam tempo kuluman kami. Sungguh aku sedikit kekurangan oksigen sekarang. Dia terlalu bringas memainkan bibirnya. Tapi aku sungguh tidak bisa melakukan apapun. Aku hanya pasrah dengan apa yang sudah ia lakukan padaku.
Pergerakan kepalaku terus kulakukan kesembarang arah. Aku terus mengikuti ritme kepalanya. Persetan dengan semua ketakutanku, yang sekarang kufikirkan hanyalah kenikmatan. Ya dan kenikmatan itu ada pada ciuman yang kami lakukan."Eungh.." oh astaga aku melenguh. Ini keluar untuk yang pertama kali. Bagaimana tidak, cumbuannya sudah turun keleher jenjangku. Tubuhku sudah menggelinjang, frekuensi geli bercampur nikmat sudah kurasakan.
Apa? Nikmat? Ya aku sudah mulai merasa nikmat. Tapi bukan berarti aku melupakan pendirianku. Senikmat apapun aku dengan perlakuan Doyoung padaku, aku tetap tidak ingin dia menghamiliku. Mungkin aku bisa membiarkan bibirnya bermain keseluruh tubuhku, tapi jika untuk itu, sungguh aku belum siap.
"Oohh..ahhh..Doyoung-sh" aku semakin menggelinjang saat kurasakan tangan nakalnya sudah meremas dua buah gundukan yang kupunya. Aku? Ya aku cuma bisa terpejam. Merasakan pijatan halus dari kedua telapak tangannya dengan bibirnya masih senantiasa bermain diarea leherku.