#4 (revisi)

155 10 0
                                    

Tak terasa 3 tahun sudah dimas meninggalkan rain, bahkan tanpa alasan dan juga keputusan.

Yang dirasakan dimas sekarang adalah sakit, bukan karna dimas sudah lelah dengan sikap rain tapi memang dia benar-benar sakit.
Sekarang dia sendiripun tak tahu apakah akan kembali atau tidak, tapi kenyataannya dimas tidak akan pernah kembali.

Tapi satu hal yang tetap bisa rain rasakan dari dimas adalah cinta, dia tidak pernah berubah akan hal itu.

Dimas pov

"Ris, beritahu aku caranya melepas rindu yang telah terpendam begitu lama, aku tak tahu apakah kau masih menungguku atau kau sudah bahagia dengan hidupmu"

Ris..

Aku sendiri dikamar ini, diri ini sekarang hanya ditemani oleh sinar rembulan, yang bisa kulakukan adalah memikirkanmu, mengingat kembali masa yang pernah kita lewati.

Entah apa yang sekarang ada dalam pikiranmu, apakah kau masih mencintaiku atau malah membenciku.

Mata ini tertutup, jantung ini melemah, nafas ini semakin tersenggal tapi rasa ini masih sama, aku mencintaimu begitu dalam hingga disaat terakhir hidupku pun masih ingin meninggalkan cinta untukmu.

Jangan menunggu ris, karna dimasmu tidak akan pernah kembali.

Entahlah apakah akhir dari kisah ini, tapi satu hal yang aku janjikan entah ada atau tidaknya aku kau harus tetap bahagia, tetap merasakan cinta meskipun bukan aku lagi yang memberikannya.

Aku tidak takut akan rindu karna setiap deru nafasku, adalah dirimu, ketakutanku disini hanya satu, aku tak diberi waktu untuk bisa melihatmu bahagia.

Author pov

Seorang pria berbaring diatas ranjang rumah sakit dengan infus ditangannya.

Entah dia sedang sakit apa tapi terlihat dari wajah yang pucat pasi, menggambarkan dia sedang berjuang untuk bertahan hidup.

"Dim bangun" sapa halus dokter dirumah sakit itu.

Mata itu terbuka tapi nampak sayu dan lemah, pria itu adalah dimas prayoga.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Masih sama" ucapnya lemas seperti tak ada harapan.

"Kau ingin tahu aku bertemu siapa kemarin?" Dokter itu duduk sisamping dimas.

"Hm memangnya kau bertemu siapa?"

"Aku bertemu rain, ristymu yang sering kau ceritakan."

Dimas pov

Seketika detak jantungku seakan berhenti, tak percaya pada apa yang dikatakan sahabat sekaligus dokter dihadapakanku.

"Ristyku, bagaimana keadaannya? apa dia baik-baik saja? dan kau bertemu dia dimana? apakah dia menangis?jawab aku rey"

Dimas senang dengan perkataan rey, hingga memberikan berbagai pertanyaan, tapi khawatir saat rey tak menjawab salah satu pertanyaannya.

"Rey, apa yang terjadi?"

"Dim, aku bertemu dengannya diclub semalam, dia memang terlihat biasa dan cenderung dingin tapi, matanya dari sana aku bisa melihat tidak satupun kebahagiaan yang dia simpan"

Untuk Dimas (End) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang