#1 (revisi)

414 16 1
                                    

Flasback on
8tahun yang lalu

Rainda pov

Aku pindah kerumah baru, rasanya bosan disini tidak ada teman walaupun aku pindah karna ingin dekat dengan kakakku.

Disebelah rumahku itu adalah tempat tinggal pemilik kontrakan yang ada disekitar rumahku, aku tak kenal dengan mereka, tapi sepertinya keluargaku kenal baik dengannya.

Entahlah baru minggu lalu aku pindah tapi rasanya sungguh bosan, karna memang aku tidak pandai bergaul.

Tapi entah mengapa aku merasa ada yang memperhatikanku dari celah pintu itu, tapi sudahlah aku tidak peduli sekarang aku hanya ingin bertemu sahabatku.

Kakiku hendak melangkah saat tiba-tiba ada anak lelaki menghalang jalanku.

"Hey boleh berkenalan? Aku dimas namamu?" anak itu mengajakku berkenalan

Ya jadi dia dimas anak lelaki yang memperhatikanku dari tadi tidak lebih tepatnya sejak aku pindah disini.

"Hey! kau kenapa?" tanyanya lagi saat aku tak kunjung menjawab pertanyaannya.

Tidak bukan aku sombong hanya saja aku tak terlalu suka berteman dengan banyak orang atau mengenal orang baru.

"Tidak apa, minggirlah aku akan lewat!" Aku mendorongnya dan dia terjatuh, mukanya lucu saat terjatuh hingga aku tertawa karna itu.

"Kenapa kau tertawa? tolonglah aku, kau sudah membuat ku terjatuh!" Bukannya menolong aku malah pergi meninggalkan dia.

"Dasar diajak berteman saja tidak mau sombong sekali" kesal dimas padaku.

Aku tak peduli dan terus melangkah masuk kerumahku yang hanya bersebelahan dengan rumah dimas.

Author pov

Pagi yang cerah mulai menyapa, membangunkan gadis kecil yang masih bergelung dipelukan ayahnya.

"Rain bangun sayang, kau tidak berangkat sekolah hm" itu ibu rain dia wanita lembut dan penuh kasih sayang.

"Gak mau masih ngantuk" ucap rain tak mau bangun, dan terus bersembunyi didada ayahnya.

Ayah rain tersenyum melihat itu
"Bangun rain, ini udah siang kau tidak mau sekolah?" ucap ayah rain penuh kelembutan

"Hm" hanya gunaman yang terdengar

"Kau tak ingin bertemu nisa, tidak rindu padanya hm?"

Ucapan ayahnya membuat rain terbangun dan seketika sadar bahwa dia ada kelas tari dengan nisa.

"Oh aku lupa, aku dan nisa ada les tari nanti pulang sekolah" rain bangun dan berlalu kekamar mandi.

Setelah siap-siap dan memakai seragam merah putih, memakai sepatu, dan membawa tas sekolah hitamnya.

Rain pun keluar untuk berpamitan kepada ayah dan ibunya.

Rain berpamitan dan berangkat sekolah, memang jarak rumah dan sekolah dekat jadi rain berangkat sendiri.

Sampai didepan pintu ternyata ada anak lelaki itu dimas, tapi rain tidak peduli jadi langsung saja dia pergi.

Belum sempat rain melangkah lagi dimas menghalang jalan gadis itu, satu kata dalam benak rain untuk dimas, menyebalkan.

Rain pov

"apa?" ketusku padanya.

"Kemarin aku bertanya namamu kenapa tidak dijawab? dan kemarin kau pergi setelah menjatuhkanku" kata dimas sebal.

"Kenapa kau mau tahu namaku?" Kataku lalu kembali mendorongnya tapi tidak sampai terjatuh seperti kemarin.

Aku pergi dan dia mengikutiku, tapi aku tidak peduli, tapi kenapa dia terus saja mengikutiku sungguh menyebalkan.

Untuk Dimas (End) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang