Nisa pov
Waktu berjalan begitu cepat dan sekarang aku kembali datang pada keheningan, yang memang menjadi kebiasaanku sejak dia tak lagi sama seperti dulu.
Akan sedikit aku ceritakan siapa dia pra, seperti apa dia dan bagaimana caranya dia membahagiakanku dulu.
Flasback (3 thn lalu)
Aku berjalan menyusuri daerah rumahku dan tampa sengaja bertemu lelaki yang aku kenal.
Dia terus memperhatikanku dengan mata tajamnya, dan aku yang merasa diperhatikan hanya menunduk tampa berani masuk kedalam tatapan matanya.
"Nisa" panggil ibuku
"Ya?" Sahutku lalu berlalu pulang,yang memang aku tidak terlalu jauh dari rumah
"Beliin pulsa, buat telpon kedesa"
"Beli ditokonya pak sumitro?"
"Iya"
Ibuku memberikanku uang,lalu aku berjalan keluar rumah, tokonya tidak terlalu jauh dari rumah.
"Pak mitro pulsa" aku menunjukkan beberapa digit nomer ibuku.
Dan tampa sengaja mataku bertemu pandang dengan anak pak mitro, dimas, dan itu membuatku menunduk.
"Berapa ini nis?" Tanya pak mitro
"10 ribu"
Aku tak tau apa yang salah tapi dia terus menatap arahku, membuatku tidak nyaman.
Waktu cepat berganti, tapi tidak dengan tatapan tajamnya padaku, tapi sekarang aku berani membalas tatapannya.
"Nisa" untuk pertama kalinya aku mendengar dia memanggil namaku
"Ya?" sahutku canggung karna mungkin ini yang pertama.
"Boleh berteman?" dia mengulurkan tangan padaku, antara senang dan gugup yang sekarang aku rasakan.
"Boleh" aku terseyum dan membalas uluran tangannya.
"Seringlah datang kemari, aku suka jika kau datang" entah apa maksud ucapannya tapi itu membuatku senang.
Itu awal aku berteman dengan sosok praditya dimas, bahagia dan kesenangan yang aku rasakan.
Flasback off
"Jadi kau tidak tau maksud ucapannya?" aku menatap arah sahabatku
"Itu dulu ce, tapi sekarang aku paham apa yang dia maksud"
"Lalu kenapa kalian menjauh saat jarak pun kalian bisa menepisnya?"rain bertanya padaku
" aku kalah dengan ketidak pastiannya,sesuka hati dia datang lalu pergi"
Aku menatap lurus arah depan merasakan sejenak keheningan diantara kami.
"Nis, aku juga gak tau pasti seperti apa dimas, tapi aku harap yang terbaik buat kalian".
" aku harap begitu"
Rumah rain 01.29
sekarang suasana kamar sahabatku sepi, dia dan kakaknya pergi sekitar 3 jam yang lalu untuk mencari buku diary.
Aku memang tidak jadi ikut karna tiba-tiba kepalaku pusing dan sekarang tubuh nampak lemas.
"Praditya, entah mungkin ini karna dulu aku tak mampu memahamimu tapi justru menyakitimu dengan sikapku, dan sekarang yang terjadi hubungan antara kita sangat hampa dan pertanyaan"
Sekarang yang aku rasakan hanyalah hampa, aku hanya bisa melukis dirimu lewat kata-kataku dan menyampaikan rindu dengan ceritaku.
Vic cafe 00.08
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Dimas (End) REVISI
Romancemenunggu dan selalu begitu , terus mencari dan berusaha memperbaiki sebuah hubungan yang telah hancur . hati yang terus mencintai dan selalu rindu pada seseorang yang entah kapan akan terbalaskan, menanti dan terus mencari lelaki yang sangat dicint...