#30

95 6 0
                                    

Rain pov

Saat dunia ku sedang bersama orang-orang yang kucintai, seseorang dari masa lalu yang sangat kubenci hadir.

Salahkah jika aku membenci orang yang telah menghancurkan ku? Tidak kan itu manusiawi.

"Rain" dia menyapaku lagi.

"Hm, ada fa."

"Mereka semua bohong sama kamu."

"Soal apa?"

"Dimas" aku diam dan memori saat awal masalah dimana dimas pergi kembali berputar.

Dengan tatapan tak percaya dan senyum sinisku, aku Mendekatinya.

"Dan kau fikir aku percaya? siapa dirimu? Apa yang kau tau?, dan berikan aku alasan kenapa harus percaya padamu, alfa riski."

"Dimas pergi rain, dia pergi hari ini dan..

"Dan apa fa?" Alfa diam tampa mau melanjutkan ucapannya.

"Rain sudahlah, ayo pulang." Kata rudy ditengah amarahku.

"Kau fikir kakakku tega dengan berbohong padaku? Jawab aku alfa." Semuanya terdiam, tidak ada lagi aura cantik ataupun anggun, hanya kemarahan dan kekesalan yang ada.

"Aku berkata jujur kali ini rain, dimas pergi hari ini dari kehidupanmu."

"Pergi kemana fa?"

"Jauh rain, aku bertemu dengan rudy dan dimas dibandara tadi pagi."

"Dan kau fikir aku percaya? TIDAK!! PERGI!! Kurang kamu hancurin hidup aku, Karna drama kamu, aku sama dimas pisah, lalu sakit hati kamu udah buat kakak ku meninggal. udah cukup fa, aku cuma minta satu hal sama kamu pergi, dan jangan pernah kembali lagi, selamanya kalau bisa tinggalkan dunia ini." Aku berbalik badan dan akan meninggalkan alfa, bersama yang lainnya.

"Rain sebenar...

"Rain jika aku berbohong, hari ini adalah kematianku, dan itu depan matamu."

"Tunjukkan aku bukti fa, jika tidak ada kau harus mati didepan mataku." Jawabku sinis.

Seketika semuanya terdiam, aku baru menyadari sikapku tadi membuat ibu nisa takut.

"Nis, bawa ibu kamu pulang." kataku tampa menatap nisa.

"Tapi,rain..

"Nis"

"Okey, aku pulang dulu, ayo bu."

Saat nisa dan ibunya pulang, aku mengajak semuanya meninggalkan area sekolah, ditempat sepi dengan tebing yang curam, kami turun dan susul alfa.

"Kasih aku bukti atau kamu mati hari ini?" Tanyaku lagi dengan nada rendah yang mengancam.

"Dengarkan aku sebentar, ini adalah rekapan jadwal penerbangan hari ini, dan lihat Dimas Prayoga menjadi salah satu penumpang disini, dan bukan itu aja pesawat yang ditumpangi dimas jatuh saat 3 jam setelah penerbangan."

Aku diam dan membaca identitas dengan seksama, air mataku mulai jatuh hari ini.

"Dan ini adalah 7 jam setelah kepergian dimas, untuk kali ini aku berkata jujur rain karna dimas sangat berarti untukmu." Kata Alfa dan masih diam.

"Kamu bohongkan fa, KATAKAN HARI INI KAU JUGA BERBOHONG SEPERTI WAKTU ITU PADAKU!! AGAR DIMAS PERGI DARI HIDUPKU KAN!! ALFAAA katakan kau berbohong hari ini." kataku penuh luapan emosi.

"Aku jujur rain, dan aku berjanji ini terakhir kali kau bertemu denganku, selamat tinggal rainda." Alfa pergi menjauh dengan motor sport kesayangannya.

Untuk Dimas (End) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang