#32

51 6 6
                                    

"Kerinduanku terlalu dalam, tapi rasa sakitku juga masih sangat nyaman. Katakan apa yang harus kupilih untuk menentukan kedaaan?" Rain

Cuaca cerah menghiasi langit hari ini, menemani seorang gadis yang duduk dibangku taman, dengan menatap nanar sebuah foto.

Rain pov

Mataku terus menatap sebuah foto keluarga sekitar 10 tahun yang lalu, terlihat diriku yang masih berusia 7 tahun, dengan tangan yang menggandeng dua laki-laki, itu rudy dan ridwan.

Oh..

Mengingat ridwan membuatku ingin menangis karna sangat merindukannya. Kejadian yang merebut kakak dan segala kebahagianku. Kadang hatiku rindu pada mama, ingin datang dan memeluknya, tapi lagi-lagi egoku yang terluka membuat segalanya menjadi undur.

Seharusnya aku mendapatkan kasih sayang dan cintakan? lalu kenapa sejak kecil mama dan papaku terlalu sibuk? Hingga membuatku tidak mendapat yang kuinginkan.

"Ma, kenapa mama gak pernah mau tau keinginanku? aku cuma mau kita seperti keluarga pada umumnya, tapi semuanya telah hancur, dan juga papa dimana sekarang? Rain rindu dengan kalian semua, apakah rainda adalah sebuah kesalahan? Hingga keluarga kita mulai hancur saat aku lahir. Apa aku begitu buruk? Aku benci kehidupanku, aku benci hidupku."

Aku menghapus air mataku, mengeluarkan rokok dari kantung jaket Jen's ku, ku ambil satu dan menyelipkannya dibibirku, menyakan pemantik dan menghisapnya.

Kepulan asap yang kukeluarkan dari mulut dan hidungku, sedikit menetralkan nafas dan meletakkan kembali foto keluargaku didalam tas slimbag hitam favorite Ku.

Entah sudah berapa lama aku duduk dengan ditemani keheningan, dan kepulan asap dari rokokku.

Jika ditanya, apa aku akan memaafkan mama dan papaku? Jawaban aku tidak tau, mama sudah membuatku hancur dan terluka, dan papa aku tidak tau dia menginginkanku atau tidak. Wajahnya selalu datar tampa senyum, apakah mama papa seperti ini sejak dulu? Atau setelah aku lahir?

"Aku ingin tau semua tentang keluargaku, tapi aku takut kenyataannya akan sangat menyakitiku." Dengan perlahan aku berdiri dan meninggalkan tempatku. Membuang putung rokok dan menginjaknya dengan kaki Ku.

Aku ingin menemui nisa dan menceritakan perihal kepergianku dengan rudy dan rey, apakah nisa akan marah aku meninggalkanya? Entahlah tapi nanti pasti dia paham.

Aku meninggakkan tempat itu dengan motorku, mengarahkannya kerumah nisa dan menceritakan semua kegundahannya.
Tidak perlu lama aku sudah sampai didepan rumah nisa, memarkirkan motorku dan melangkah masuk tampa mengetuk pintunya, ya itu kebiasaanku.

"Sa" sapaku saat sudah masuk kekamarnya, ditampak terkejut, tentu Karna dia tadi asik Bermain game diponselnya.

"Cece kebiasan, ketuk dulu pintunya!" katanya setengah berteriak, tampa peduli aku naik ketempat tudurnya, melepas jaket dan tasku.

"Sa, arti keluarga buat kamu itu apa?" Tanyaku dan nisa tampat terdiam, memikirkan sampai akhirnya menjawab.

"Aku gak terlalu paham ce, tapi satu hal yang aku tau keluarga tempat ternyaman saat kita dalam masalah." Diam aku tidak paham, tapi bagaimana jika masalah terjadi karna keluarga sendiri? Apa keluarga akan tetap jadi tempat ternyaman?

"Dan kenapa kau tiba-tiba bertanya tentang keluarga?" Tanya nisa dan aku masih diam, bingung dan tidak mengerti dengan keadaan.

"Entahlah, aku merasa ingin memperbaiki hubunganku dengan mama, tapi aku tidak tau dimulai dari mana?"

Untuk Dimas (End) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang