Rudy pov
"Jika kamu ijinkan aku akan mengisi kekosongan itu." aku melepas tanganku dari lengannya, dia hanya diam tampa mau menatapku sama sekali.
Suasana canggung ada diantara kita saat nisa hanya meninggalkan ku tampa mengatakan apapun, apa yang sudah kulakukan? Nisa semakin menjauh dariku tampa sadar dia menghilang dari balik pintu.
"Nisa!!" dia tak menghiraukan teriakanku dan semakin menjauh.
Aku menghela nafas saat merasakan apa kesalahanku, tapi apa salahnya jika aku menaruh harapan lebih padanya. Jika pun dia tak ingin menjadi kekasihku, setidaknya beri aku kesempatan untuk menunjukkan cintaku.
Aku menyusul nya didepan rumah rey, menatapnya yang enggan menghadap arahku.
"Maaf rud aku masih ingin sendiri sekarang, dan aku juga masih menunggu kejelasan darinya." katanya memecah keheningan diantara kami.
"Tapi kenapa sa? Kamu bilang ingin melupakan seseorang itu." tanyaku ingin tau.
"Sama seperti adikmu yang hanya mencintai dimas, begitupun denganku yang hanya mencintai praditya. Tapi bedanya dimas telah pergi dan praditya dia hanya terluka karna diriku, dan memutuskan untuk pergi."
Praditya, jadi dia penghalangnya aku paham sekarang sama seperti rain yang hanya mencintai dimas, dia pun hanya mencintai praditya.
"Aku mengerti, maafkan aku karna membuatmu tidak nyaman."
Aku meninggalkannya dirumah rey, tampa berpamitan pada rey aku melajukan motorku, tampa mendengarkan teriakan rain aku menjauh.
"Rudy!! Kamu mau kemana?"
"Rudy!!"
Rain pov.
"Rudy!! Kamu mau kemana?"
"Rudy!!"
Aku baru akan masuk kerumah saat melihat rudy memakai jaketnya dan pergi meninggalkan rumah rey, dengan melajukan motor dengan terburu-buru. Apa yang terjadi? Bahkan dia tak berhenti setelah mendengarku berteriak.
"Ada apa nisa?" aku bertanya pada nisa, karna hanya ada dia saat aku dan rey ditaman belakang tadi.
"Maafkan aku rain, tapi aku tidak bisa menerima kakakmu." dia hanya menunduk, sekarang aku tau titik masalah nya.
"Aku mengerti. Kau hanya mencintai praditya sama dengan diriku. Kamu tenang saja aku tau dimana rudy sekarang." kataku dengan tersenyum.
"Ayo kuantar pulang."
"Rey aku pulang maaf tidak bisa berlama-lama, karna keadaan kakakku saat ini jauh lebih penting."
"Baiklah aku mengerti, sampai jumpa di London aku menunggu kalian."
Aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepalaku.
"Ayo sa." aku melihatnya hanya menunduk.
"Maafkan aku rain. aku hanya ingin dia mengerti dan tidak ada maksud untuk melukainya, aku takut dia akan.."
"Tidak perlu, aku yakin rudy tidak lemah seperti yang kau fikirkan, dia tidak akan bertindak nekat hanya karna ini, karna hidupnya adalah hidupku nisa."
Aku melajukan motorku menjauhi rumah rey dan menuju kerumah nisa lebih dulu. Setelah itu aku akan menyusul rudy diclub, ya hanya itu tempat yang bisa ia kunjungi saat merasakan tekanan. Apalagi masalah cinta.
Nisa turun saat motor yang kulajukan tiba didepan rumahnya.
"Aku pulang."
"Ce, hati-hati dan sampaikan maafkan pada rudy."
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Dimas (End) REVISI
Romancemenunggu dan selalu begitu , terus mencari dan berusaha memperbaiki sebuah hubungan yang telah hancur . hati yang terus mencintai dan selalu rindu pada seseorang yang entah kapan akan terbalaskan, menanti dan terus mencari lelaki yang sangat dicint...