Rain pov
13.30
Terik matahari sangat panas, tapi tidak membuat murid-murid di SMPku menghentikan langkah untuk pulang.
Aku dan nisa berbeda kelas di smp ini, jadi membuat persahabatan kita sedikit merenggang. Nisa dengan teman-teman barunya, begitupun denganku.
"Ris ayo pulang" ternyata mas dimas sudah menunggu didepan pagar sekolah.
"Tuunggu sebentar ya mas, ada janji sama alfa" kataku, dan aku dapat menangkap ketidak sukaan dari wajahnya.
"Bentar aja" dia hanya menganggukkan kepalanya.
"Rain, ayok" tiba-tiba alfa datang dan menarik tanganku.
"Eh bentar aku bareng sama mas dimas, kalau mau ngomong disini aja" kataku sambil melepas tanganku dari cengkraman alfa.
"Lupa kalau udah janji tadi pulang sekolah?" Dan ternyata alfa masih ingat dengan pembicaraan tadi pagi.
"Kenapa gak besok aja, hari aku capek banget, atau enggak nanti sore."
"Jadi kamu lebih milih pulang bareng dimas, kamu itu kenapa sih rain suka sama dimas? Capek lama-lama" lagi dan lagi alfa selalu marah dan terpaksa aku menyuruh mas dimas untuk pulang.
"Iya iya kita pulang bareng"
"Mas dim, maaf ya gak jadi pulang bareng lagi"
"Gak papa kok aku duluan" ucapnya dan dia pun menjauh dari pandanganku.
"Ayo" ajak alfa
"Jadi gimana aku atau dimas?" Lagi dan lagi aku dilanda kebingungan saat menjawab, jika aku menjawab alfa hatiku tidak selaras, tapi jika aku menjawab mas dimas itu artinya alfa marah.
Aku tidak tau semua ini, aku ada didekat mereka berdua.
"Fa, mas dimas itu udah aku anggap kakak, dia yang selalu ada buat aku kalau gak ada rudy. Plis pahamilah fa"
"Terus kamu fikir aku gak cemburu gitu, fikiran kamu itu dimana? Ya aku paham dimas itu sahabat kamu, terus kamu anggap aku apa?" Selalu saja pembicaraan dengan alfa hanya akan menimbulkan amarah.
"Ya kamu aku anggap pacar, terus kamu fikir apa? Aku ada rasa sama dimas? Dia itu sahabat aku, kakak, tapi gak akan pernah jadi kekasih. Harusnya kamu bisa pahami itu, kalau tiba-tiba aku pergi dari mas dimas, apa itu gak buat dia terluka? Susah ngomong sama kamu." Aku pergi setelah mengatakan semua amarahku, ada sedikit rasa sakit saat mengatakannya, entah itu rasa sakit untuk apa?
"Terus kamu fikir aku gak terluka dengan posisi kayak gini, kita putus aja rain" ucapan alfa membuat langkahku berhenti
"Sebenernya kamu yang gak dewasa, yaudah kita putus aja. Kamu yang salah gak bisa tau jalan pemikiranku" aku terus berjalan meninggal tempat dimana aku dan alfa bertengkar.
Dimas pov
Aku dan raka pulang karna lagi-lagi risty lebih memilih pulang bersama alfa.
"Dim, gak capek? Terus-terusan disakitin kayak gini" pertanyaan dari raka tidak langsung ku jawab, aku memilih diam dan terus berjalan.
"Dimas aku tanya, kamu gak capek?" Dia mengulang pertanyaannya.
"Gak ada kata lelah, apalagi untuk hal ini, tapi benar terkadang aku lelah dan juga marah, tapi jika kubiarkan maka aku kehilangan semuanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Dimas (End) REVISI
Romancemenunggu dan selalu begitu , terus mencari dan berusaha memperbaiki sebuah hubungan yang telah hancur . hati yang terus mencintai dan selalu rindu pada seseorang yang entah kapan akan terbalaskan, menanti dan terus mencari lelaki yang sangat dicint...