#27

54 8 2
                                    

Rain pov

City hospital 01.23

5 Januari

Aku terbangun dari alam mimpi, Dalam ruangan yang serba putih, jarum infus menusuk punggung tanganku. Kepalaku masih terasa pening, seketika bayangan kejadian demi kejadian muncul dalam benakku. Rudy yang ditusuk alfa, perkelahian ridwan dan Alfa, dan perlakuan kasarnya padaku.

Mengingat kejadian itu aku mencabut infus dipunggung tanganku, melupakan rasa sakit karna saat ini yang terpenting kedua kakakku.

"Rain" saat hendak lari seseorang memanggilku, suaranya yang sangat ku benci, hingga aku ingin membunuhnya.

"Pergi!!"

"Aku minta maaf, rain ridwan..

"Kenapa dengan kakakku jawab Alfa!!" Dengan keadaan kakiku yang masih lemas aku menghampiri Alfa. Dia datang dengan keadaan yang buruk tangan dan kepalanya diperban, wajahnya penuh memar dan luka.

"Maaf rain, maafkan aku"

"Aku tidak membutuhkan kata maafmu, kenapa dengan kakakku, jawab alfa."

Aku tidak perduli dengan keadaanku ataupun alfa Sekarang, tanganku mengguncang punggungnya, tidak peduli dengan ringisan rasa sakit yang dia rasakan.

"Dimana kedua kakakku? Jawab aku, jawab Alfa!!" Aku berteriak dan semakin geram dengan diamnya alfa.

"Rudy harus melakukan transplantasi jantung, pisau itu menusuk cukup dalam dan membuat jantungnya rusak."

Pernyataan alfa membuatku terdiam, tanganku mencengkram kerah baju alfa dan menangis disana.

"Ini semua karna kamu fa, kamu fikir kita gak terluka dengan scandal orang tua kita, aku tau karna ini mama kamu meninggal tapi kenapa harus kakakku?"

"Dimana Sekarang ridwan? Alfa jawab!"

Alfa diam dan hanya menundukkan kepalanya, membuat ku semakin takut sekarang.

"Ini" alfa memberiku bunga dan sebuah surat yang terdapat bercak darah.

"Itu milik ridwan."

Maaf ya rain, rudy aku egois, semalaman aku berfikir, Kalian masuk rumah sakit karna ulahku, semuanya sekarang hanya tinggal kata andai, aku terlalu buruk untuk disebut sebagai kakak olehmu dan adik untuk rudy.

Aku tidak bisa memutar waktu dimana sebelum aku pergi kebalapan waktu itu. Saat aku melihatmu dan rudy yang menjadi korban, aku sadar betapa egoisnya aku. Aku Mendorong Alfa dan membuatnya tertabrak mobil.

Aku berfikir bahwa aku pembunuh, saat dirumah sakit, keadaan rudy sangat parah jantungnya rusak dan kau belum juga bangun.

1 January awal baru itu aku lewati dengan sendiri, aku harus membuat rudy tetap hidup karna aku tau kau masih membutuhkan nya.

Tak ada lagi yang bisa ku berikan selain ini, alfa sadar lebih awal, aku menemuinya dan memberikan surat ini.

Mungkin ini yang bisa ku lakukan, jangan benci alfa orang tua kita yang salah dan kita semua adalah korban disini.

Aku memberikan jantung agar rudy tetap hidup untuk selalu menjaga mu, aku minta karna aku telah Menyakiti kalian terutama rudy.

Untuk Dimas (End) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang