Laskar&Liona 2

11.1K 525 30
                                    

Upacara telah selesai, sekarang tinggal jam pelajaran yang mengisi kelas mereka sebelum bel istirahat berbunyi.

Liona sangat serius memperhatikan Guru yang sedang menjelaskan materi.

Sementara di belakang Liona, cowok tengil itu malah asik sendiri memainkan ponselnya. Dan anehnya kenapa ia bisa sangat pintar walau tidak memperhatikan semua penjelasan yang diberikan guru!

Bu Shinta yang sadar jika ada yang tidak memperhatikan penjelasannya pun langsung berhenti.

"Ekhem!" Dehemnya agak keras, bahkan semua murid di kelas mendongak, kecuali Laskar.

"EKHEM!!" Ulangnya bahkan sangat keras.

Ia sudah kehilangan kesabarannya, kemudian mendatangi meja Laskar dan menggebraknya keras.

"Gubrakprakprak!!!"

Laskar terlonjat kaget, tapi kemudian ia segera menyesuaikan diri lagi.
"Kenapa bu?" tanyanya bahkan tanpa rasa bersalah sekalipun.

Bu Shinta yang terkenal dengan logat bandek dan jawanya itu menggertak.

"Kamu tanya kenapa?! Laskar! dari tadi kamu tidak memperhatikan penjelasan saya! sebenarnya apa yang sedang kamu lakukan huh?!?! Saya sudah menjelaskan panjang lebar ngono sampai tenggorokan sakit, kamu malah asik sendiri bermain ponsel!, koe ki pak dadi opo mbesok ?!"

Laskar hanya memutar bola matanya malas.
"Ya abisnya, pelajarannya mbosenin!"

Entah kalian tahu atau tidak muka bu Shinta saat ini.
"Laskar! Ibu ngerti Ndong, kamu sangat pintar! Tapi sikapmu itu tidak mencerminkan kepintaranmu!"

Laskar menjawab lagi dengan santai.
"Iya bu, Ibu benar."

"Oke nek ngono, sekarang kamu lari memutari lapangan basket 50 kali! Dan jangan mengikuti istirahat pertama!"

"Iya ya bu" pasrahnya tanpa menolak apapun, karena memang Laskar juga selalu berurusan dengan hal tersebut.

Liona tersenyum, Senyum kemenangan tentunya.
"Rasain lo! Dasar Sangkar nakal!"

Semua murid di kelas pun bersorak, ada yang menyemangti, ada juga yang menertawakannya.

Laskar segera berjalan keluar kelas menuju lapangan basket.
Ketika ia berjalan sambil menelusupkan kedua tangannya ke dalam saku celana, serta senyum miring yang terus mengembang, ia kemudian sampai juga di lapangan basket.

Dan hari ini adalah jam olahraga kelas 12 IPA 2 kelas saingannya, tapi tentu saja kelasnya 12 IPA 1 jauh lebih unggul.

Semuat mata siswi yang sedang berolahraga juga menatap kepada cowok juga aktor itu dengan penuh nafsu.

Melihat ketampanannya juga senyum miring yang ia perlihatkan.

Pak Subandi selaku guru olahraga menyadari kehadiran Laskar.

"Laskar? Ada apa kamu kesini?" tanya Pak Subandi.

Laskar tak acuh.
"Di hukum pak"

"Keliling lagi?" tanya ia lagi yang sudah tahu kelakuan Laskar, meski begitu ia dan Laskar sangat dekat, karena Laskar juga bukan seorang siswa pintar, aktor, tetapi juga atlet sekolah ini tapi sekarang ia sudah pensiun, karena sudah memasuki kelas 12.

Laskar hanya menganggukan kepalanya tanda benar.

"Kalau begitu jam pelajaran olahraga kita akhiri sampai disini dulu anak anak, jam istirahat juga akan segera berbunyi, kalian boleh ganti baju."

LASKAR & LIONA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang