Kesibukan syuting dan sekolah yang saat ini digandrung oleh Laskar membuatnya harus merasakan lelah yang tiada tara.
Namun ia bahagia, karena memang inilah kebahagiannya, menyanyi di atas panggung, beradu akting, dan pemotretan. Dari kecil ia memang sudah memiliki keinginan demikian, Papa juga Mamanya selalu mendukung apapun pekerjaannya, asalkan ia bisa bertanggung jawab dan membuahkan hasil.
Saat ini ia sedang melakukan syuting filem terbarunya, bersama lawan mainnya, Sharaz Althea. Sharaz merupakan artis cantik yang mempunyai bakat akting yang luar biasa, juga bekerja sebagai foto model, seperti Laskar, perbedaanya hanya terletak pada segi suara, jika Laskar bisa bernyanyi, maka Sharaz tidak jago secuil dalam bidang tersebut. Namun begitu, Laskar tak sungkan untuk sesekali mengajarinya.
"Kar, nanti pas adegan selanjutnya lo harus lebih emosi, okey?" ujar Daniel, sang sutradara.
"Oke bang!" sahut Laskar.
Ia berjalan ke arah Sharaz yang kini tengah duduk beristirahat, ia pun ikut duduk disampingnya.
"Capek banget ya Sha."
Sharaz tersenyum dan menatap Laskar.
"Iya sama, aku juga capek, but I'm happy."Laskar hanya terkekeh tidak jelas seperti biasa. Ia mengambil kipas angin kecil yang alternatif di dalam tasnya, kemudian mengipaskannya di depan wajahnya sendiri.
"Uhh, segernya..."
Sharaz yang melihat kelakuan Laskar, tertawa pelan. Begitulah tingkah Laskar saat di lokasi syuting, ia hanya akan menjadi ornng lain ketika sedang memerankan tokoh, selepasnya ya begitulah, tak ada istilah jaga image dalam kamus Laskar, be yourself prinsip hidupnya.
"Mau juga dong!" ucap Sharaz.
Laskar berhenti memencet kipas alternatif tersebut.
"Utututu kasiaan, panas juga kan? Nih buat kamu yang paling cantik!"Sharaz menerima kipas tersebut.
"Makasih, kamu juga yang paling ganteng hahahha!""5 menit lagi scene lagi Ra, latihan bentar yuk!"
"Oke."
Mereka mulai latihan beradu akting, sebelum benar-benar masuk ke scene akting di depan layar, mereka sama-sama belajar, sama-sama menghargai, jika satu punya kekurangan, pasti satu lainnya akan menutupi kekurangan tersebut. Sharaz dan Laskar juga merupakan Artis yang namanya sedang naik daun, mereka selalu di gosipkan dengan gosip abal-abal seperti yang biasa termuat di media dan itu semua adalah hoax!
"Laskar, Sharaz, ayo, kita langsung mulai lanjut scene nya." Ucap sutradara.
Laskar dan Sharaz pun mempersiapkan diri, dan menarik napas sebelum benar-benar beradu akting.
"Okey, semua siap ya! Kamera rolling action!"
"Alfi tunggu!" Ucap Alana yang berlari mengejar Alfi yang tak bisa ia gapai.
"Alfi! Aku bisa jelasin semuanya! Tolong dengarkan aku dulu!"
Alfi memberhentikan langkahnya, kepalan di tangannya sudah ia tahan dari tadi, penjelasan? Penjelasan apa yang Alana maksud?
Alfi membalikkan badan dan berjalan ke arah Alana.
"Penjelasan? Setelah semua yang gue lihat tadi dengan mata kepala gue sendiri, lo mau menjelaskan apa Al? Bahwa lo emang udah main di belakang gue jauh sebelum gue sama elo berhubungan? Iya?! Itu maksud lo?!"
Plak!!
Tamparan keras mendarat di pipi kanan Alfi.
"Kamu keterlaluan Fi! Kamu tahu kenapa aku berpaling dari kamu? Karena kamu gak selalu ada saat aku butuh kamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR & LIONA (END)
RomanceSi selebriti petakilan, ceroboh dan suka julid, dialah Ardaru Laskar Bzezofky. Dan si cewek kalem agak jutek, Angeline Liona Bernadeth. Musuh bebuyutan yang dipersatukan dalam ikatan perjodohan, apakah keduanya siap menghadapi prahara rumah tangga...