Laskar&Liona 38

3.7K 140 1
                                    


Laskar memicingkan matanya tatkala tak sengaja melihat pemandangan di depannya. Apakah itu benar atau halusinasinya saja?

Darren memeluk Liona di depan gerbang rumahnya.

Laskar masih diam tak berkutik, hingga akhirnya Liona sadar akan dirinya. Ia merasa gugup setengah mati, entah apa yang akan terjadi beberapa menit lagi. Liona menghampiri Laskar, Laskar tak menatapnya, mata elangnya tertuju pada Darren.

"Kar, ini nggak seperti apa yang kamu fikirkan, tolong dengerin aku dulu—"

Laskar tak mengindahkan ucapan Liona, kakinya maju dua langkah, dengan gerakan cepat ia memukul pipi Darren hingga ia tersungkur tak berdaya.

"Maksud Lo apa?" Laskar mencengkram kerah Darren seperti orang kesetanan, matanya semakin tajam menusuk netra Darren.

Sementara Darren mengusap darah segar yang keluar dari sudut bibirnya, kemudian ia balas mencengkeram kerah Laskar. "Apa gini cara lo jaga seorang perempuan? Berantem kaya gini hah?!"

Laskar mendecih dan mengangkat tubuh Darren, kemudian memukulinya lagi hingga ia babak belur. "Jangan pernah lo macem-macem sama istri gue!" ancam Laskar, matanya memerah, ia tahu sejak awal Darren memang tidak pantas untuk menjadi teman Liona.

Liona membekap mulutnya, ia merasa takut, bimbang dan campur aduk.
"Kar, udah Kar!" ia mendekat dan menarik lengan Laskar menjauh dari Darren.

"Dar, sekarang kamu pulang aja, aku nggak mau ada keributan disini, please?"

Darren mengangguk dan memberdirikan tubuhnya meski sempoyongan, ia memasuki mobil meninggalkan halaman rumah Liona.

"Kar," Liona berucap lirih, ia takut kemarahan Laskar belum mereda.

Laskar menatap Liona lekat. "Kenapa kamu mau di peluk sama dia?"

Liona gelagapan, pasalnya mata elang Laskar menusuknya tajam dan membuatnya takut.  "Kar, Darren refleks meluk aku, aku juga nggak tahu kejadiannya bakal kayak gitu, dia baru cerita sama aku kalo Mamanya meninggal, dia nangis dan langsung peluk aku, aku nggak tahu harus seperti apa." Liona menjelaskan segalanya kepada Laskar, sementara Laskar menutup matanya seraya menghembuskan napas panjangnya.

"Tapi aku gak suka Liona! Aku gak suka kamu di sentuh sama pria manapun! Bisa tolong mengerti perasaanku?"

"Kar, aku sama Darren cuma temen, dan nggak lebih dari itu, aku harus bilang berapa kali?"

Laskar berdecak,
"Aku nggak peduli Liona, meski dia temen kamu atau bukan, aku tahu kalo dia cinta sama kamu! Kamu pikir aku nggak tahu? Aku lihat tatapan dia ke kamu itu beda!"

Liona menggeleng keras. "Aku tahu itu, but I just can Love you Karaku cuma sayang sama kamu, kamu tahu kan?"

Laskar melepaskan genggaman Liona dari tangannya. "Aku tahu, tapi bagaimana nanti? Besok? Lusa?"

"Kar, kamu percaya kan sama aku? Aku nggak mungkin kayak gitu!" seru Liona memegang lengan Laskar lagi.

"Aku percaya sama kesetiaan kamu Lio, tapi kalo kamu terus-terusan sama dia, aku harus seperti apa?"

"Kar, ini cuma kerja sama perusahaan, aku nggak lebih menganggap Darren itu sebagai teman, tolong ngertiin aku Kar,"

Laskar mengangguk pasrah,
"Ngertiin gimana Liona? Oh iya, kemarin pas ulang tahun kamu, kamu terlambat sampe temen-temen kita itu tidur, aku suruh kamu dateng jam 12 tapi kamu dateng jam satu, dan itupun kamu pulang sama teman kantor kamu itu!"

"Kar, aku minta maaf soal itu, di kantor Darren sama pegawai tiba-tiba rayai—"

"Oh? Jadi di kantor Darren rayain ulang tahun kamu? Karena dia kamu lupa sama aku? IYA?!"

"Aku nggak nyangka Lio, aku bener-bener nggak nyangka!"

"Kar, apapun yang Darren lakukan itu aku anggep cuma sebagai temen! Nggak lebih, tolong pahami aku!"

"Aku nggak tahu lagi Lio."

"Kar, please don't say that!"

Laskar masuk terlebih dahulu meninggalkan Liona di depan gerbang sendirian, ini sudah cukup, ia tak mau memperpanjangnya lagi.

Liona mengusap wajahnya frustasi, kenapa? Kenapa harus seperti ini?

HELLOOOOOO GAISSS!
UPDATE! YUHUUU!
GIMANA SAMA PART INI? UDAH MULAI KESEL KAH? PENASARAN KAH? KOMEN DI BAWAH!

DOAIN BIAR CEPAT SELESAI YA! THANK YOU ALL READERS!

JUMPA LAGI ESOKK :V

AUTHOR, MAULIDAKHUSNA-PAULO_DYBALA

LASKAR & LIONA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang