Laskar&Liona 4

8.6K 413 11
                                    

Malam tiba dengan cepat, tengah malam pun datang, Laskar tepat sampai di rumah pukul 12 malam, lelah sudah menghampiri tubuhnya yang ingin segera diistirahatkan.

Ia mencuci muka terlebih dahulu, kemudian menggosok giginya.
Melirik ke arah jam tangannya, sudah pukul 12:05, saatnya berada di alam mimpi.

Ia melangkah menuju tangga dan segera memasuki kamar besarnya, setelahnya ia terlelap.

                            ••••

Mentari seperti biasa menampakan pagi untuk dunia, menyinari pagi ini yang cerah.

Gadis itu masih setia bergelung dengan selimut tebalnya. Alarm berdering cukup keras, tapi ia mengacuhkannya. Hingga Ibunya lah yang harus bertindak.

"Liona, hei bangun Nak!" Tukasnya sambil menggoyang-goyangkan putrinya itu.

Ia menggeliat sedikit, masih belum mau bangun.

"Liona bangun, Udah jam 6, Mama bentar lagi berngkat ngurusin butik sama kantor! bangun cepat!" kerasnya.

Liona membuka kelopak mata perlahan sambil mengucek-ucek keduanya.

"Euughhh, iya-iya Lio bangun." jawabnya

Sandrina kemudian melihat jam di tangan putihnya.
"Sayang kamu cepet mandi ya, terus sarapan, abis itu langsung berangkat, dan inget! Jangan jauh-jauh sama Laskar!"

Liona melongo sebentar, yah dia sudah berulang kali mendengar mamanya terus berkata seperti itu, ini sama Laskar lah, itu sama Laskar, jangan jauh-jauh, padahal mamanya kan tahu kalau dia dan Laskar musuh bebuyutan, sungguh menyebalkan!

Ia hanya mengangguk, agar menyenangkan mamanya.

"Yaudah mama berngkat dulu, sekolah yang bener!" Ujarnya kemudian pergi dari kamar putrinya.

Selepas Mamanya Pergi, Liona pun segera menuju kamar mandi.

Sekolah

Hari-hari berjalan lancar seperti biasa, pelajaran sekolah semakin hari semakin banyak dan menyibukkan belum lagi pekerjaan rumah yang harus di selesaikan.

Namun bagi Laskar itu sudah biasa, dengan kemampuan otaknya ia bisa dengan mudah menyelesaikan itu.

Tetapi berbeda dengan siswa siswi lain yang harus bekerja keras, belajar siang dan malam hanya untuk mendapat nilai yang sempurna, well gak akan bisa menyaingi Laskar, terkecuali Liona.

Keduanya selalu di gambarkan bagai dua kutub yang sama, yang akan selalu tolak menolak, bagai kucing dan tikus dan lain-lain.

Seperti siang hari ini, tepatnya pada jam istirahat, Laskar ia sedang berada di kantin, bersama ketiga temannya.

Begitu juga dengan Liona, biasanya ia tidak akan ke kantin karena ia tahu Laskar pasti akan membuatnya menghancurkan kantin itu dengan ulahnya, namun kedua temannya memaksa ia untuk ikut, mau tak mau ia pun mengiyakan ajakan teman-temannya.

Laskar memicingkan matanya menatap Liona yang duduk di meja belakang pojok sana.

"Woy! Fokus amat lo nyet!" Tegur Adi

Laskar segera mengalihkan pandangannya.
"Paan sih lo!"

Kedua temannya yang lain pun hanya terkekeh tidak jelas sambil terus menyantap makanan mereka.

"Eh Kar! Gimana sama kerjaan lo? Lancar?"

Laskar tersenyum tipis.
"lancar-lancar aja."

Ketiga temannya pun kagum dengan kegigihan Laskar, yah meskipun ia kadang bersikap sok, tapi nyatanya ia adalah cowok yang baik, kecuali kepada musuhnya itu, siapa lagi kalau bukan si Liona.

LASKAR & LIONA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang