Laskar&Liona 13

5.4K 232 0
                                    

Suara riuh di SMA Tanujaya terdengar sangat jelas, hari ini adalah hari yang di tunggu oleh para siswa siswi SMA itu, apalagi kelas 12, karena hari ini adalah hari spesial mereka, hari mereka resmi di lepas dari sekolah tersebut.

Acara sudah di mulai sejak pukul 9 tadi, kini para murid tengah menikmati pentas seni yang di tampilkan oleh eskul dance, PRAMUKA, PMR, band, serta masih banyak lagi.

Pengurus OSIS, juga ikut andil dalam acara tersebut, dengan mengkondisikannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Setelah acara tampilan selesai, kini acara wisuda pun di mulai, satu persatu murid dari kelas 12 maju ke atas panggung untuk menerima tanda kelulusan, dan seterusnya begitu. Dan selanjutnya adalah pengumuman hasil UN, dimana kita akan mendengar siapakah yang menjadi peringkat 1, 2 dan 3.

'Eh, siapa ya yang jadi peringkat satu tahun ini?'

'Palingan Kak Laskar.'

'Ah, tapi menurut gue Kak Liona deh.'

'Kita lihat aja.'

Para murid pun ikut menebak-nebak siapakah yang mendapat peringkat satu, apakah si most wanted Laskar  atau Si cantik Liona.

"Dan, sekarang saya akan umumkan hasil UN yang telah di laksanakan selama tiga hari kemarin, saya hanya akan membacakan dari peringkat 1 sampai 3, jadi hadirin mohon di simak dengan baik." Pak Delon selaku Kepala Sekolah SMA tersebut yang akan memberitahukan hasil UN kemarin.

"Peringkat 1 di raih oleh...."

Rasa khawatir dan penasaran siswa menjadi satu, seolah tidak siap akan lanjutan dari Pak Delon, kini mereka saling berpelukan satu sama lain.

"Selamat untuk Angeline Liona Bernadeth!"

Sorak tepuk tangan pun terdengar ricuh saat itu juga, Liona yang tersadar namanyalah yang di sebut, langsung memeluk mamanya sambil menangis haru.

"Ma-ma, ini beneran kan? Lio gak lagi mimpi kan?" bahkan ia berbicara dengan terbata-bata.

"Iya sayang, ini beneran, nyata, fakta, kamu yang peringkat satu!" Sandrina pun ikut bahagia dengan pencapaian putri semata wayangnya tersebut.

"Dan peringkat 2 di serahkan kepada, Ardaru Laskar Bzezofky!"

Laskar pun tersenyum bangga, serta memeluk kedua orang tuanya.

"Papa bangga sama kamu Nak!" ia menepuk pundaknya pelan.

"Mama juga banggaa banget sama kamu, eh salah kamu sama Calon mantu Mama." kemudian ia mengecup sekilas putra yang amat di sayanginya itu.

"Serta peringkat 3 adalah, Langit Arestyo!"

"Di mohon kepada yang saga sebutkan barusan, untuk maju ke atas panggung dan menerima penghargaan." ucap Pak Delon.

Liona, Laskar juga Langit pun maju ke depan, Liona memakai Kutu Baru yang sangat elegan, serta polesan make up yang tak terlalu tebal, namun terlihat sangat cantik, kedua cowok itu pun memakai Jas yang terlihat sangat gagah.

Acara serah terima jabatan pun telah usai, waktunya untuk berfoto-foto meninggalkan kenangan untuk sekolah mereka.

Liona menghampiri kedua temannya, Sasha dan juga Natasha, ia melihat keduanya smbil berkaca-kaca, sungguh sedih rasanya, kini mereka akan berpisah.

"Aaaa, Liooo, gue seneng banget, proud of u beb!" teriak Natasha.

Liona pun langsung berhambur memeluk dua sahabat baiknya yang telah 3 tahun bersamanya, melewati masa-masa sulit bersama, bahagia juga bersama.

"Gue bakal kangen banget sama kalian." ucap Liona di sela isak tangisnya.

Sasha maupun Natasha pun ikut tersedu-sedu, ingin rasanya mengembalikan masa-masa itu, masa dimana mereka akan selalu bersama, namun semua orang harus melangkah maju demi masa depan juga kesuksesan.

"Yuk foto dulu!" Ujar Natasha.

Liona dan Sasha pun tersenyum lantas mengangguk. Mereka berfoto bersama, mengabadikan kenangan yang tak akan pernah di lupakan.

Sandrina dan Vito menghanpiri Liona untuk mengajaknya foto keluarga, yang di angguki oleh Liona.

"Guys, gue kesana bentar ya!" ia segera menyusul Kedua orangtuanya.

"Wahh hebat Liona To! Cocok dah ma bujang gue!"

Vito tertawa menanggapi,
"Iya dah iya! Nggak kaya kita dulu! Otak jeblos, peringkat pun gak masuk sepuluh besar!"

"Yaelah, itu mah dulu, beda ama sekarang!"

"Iye iye, serah lu, udahlah, yuk katanya mau foto keluarga!" Seru Vito.

"Hayuuk, gue panggil bini sama anak dulu bentar!"

Aldian berjalan ke arah istri juga anaknya yang ia lihat tengah duduk dan berselfie ria.

"Kar, foto keluarga yuk, sama calon mantu!"

Laskar membelalakkan matanya.
"Hah? Gak salah tuh Pa? Gak ah, gak mau!"

Shrey mencubit pelan pinggang Laskar,
"Oh ya? Gak mau ya?" tanyanya mengintimidasi.

"I-iya Ma, As-askar mau kok!"

Aldian pun berkata.
"Yaudah hayok! Keburu siang!"

Mereka pun menghampiri keluarga Liona yang tengah menunggu untuk sesi foto itu.

"Loh Ma? Kok sama Sangkar sih? Aku gak mau Ma!"

"Huss! Sama calon mantu, sekaligus calon suami gak boleh kaya gitu! Harus nurut!"

Liona mencebikkan bibirnya kesal, apakah hidupnya akan selalu seperti ini Tuhan? Bagaimana kedepannya jika ia terus bersama dengan Sangkar bodoh itu? Membayangkannya saja ia tak mampu, apalagi menjalaninya!

                        

Semoga cerita ini cepat selesai, terimakasih kepada kalian yang sudah meluangkan waktunya membaca cerita menye menye saya ini semoga kalian terhibur ya :)

Dadaaaaa!

LASKAR & LIONA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang