Laskar&Liona 23

4.5K 175 0
                                    

Ayam berkokok, matahari pun muncul menyinari buminya. Pepohonan kembali mekar dengan sinarnya.

Liona sudah mandi sejak pukul 4 pagi tadi, kini ia tengah membuat sarapan untuk Laskar. Suaminya masih bergelung dengan selimut tebalnya di atas sana, saat bangun tidur, mata Liona langsung melihat wajah Laskar yang sangat dekat dengannya. Melihatnya yang masih terlelap membuat Liona menyunggingkan bibirnya, wajah putih bersih Laskar, hidung yang mancung, bibir merah muda yang seksi serta alis yang tebal, ia baru menyadari suaminya setampan itu.

Liona geli sendiri mengingat hal tersebut, ia kembali melanjutkan pekerjaannya.

Pukul 6:30, Laskar berjalan menuju ke ruang bawah untuk melakukam rutinitas paginya, yakni sarapan bersama istri tercintanya.

Laskar mendekat ke arah Liona yang masih meletakkan piring dan juga gelas di meja makan, tanpa aba-aba ia memeluknya dari belakang yang membuat Liona menghentikan aktivitasnya.

"Kamu wangi banget Li."

"Ya iyalah! Aku kan udah mandi." jawabnya.

"Heheheh, iya ya."

"Udah ah, jangam dusel dusel mulu, ayo cepet sarapan!"

Laskar melepaskan pelukannya dan duduk di kursi, menatap makanan yang begitu lezat, jelaslah kan istrinya yang buat.

Sarapan telah usai, mereka pun berangkat menuju Kampus, tepat pada pukul 07:00.

                          -Kampus-

Seperti hari biasa, kegiatan di Kampus selalu di sibukkan dengan tugas-tugas yang tak pernah usai.

Liona menelusupkan kepalanya diantara kedua tangannya ketika Dosen Ardi baru saja keluar dari kelasnya, sungguh Dosen itu sangat membosankan ketika menjelaskan, para mahasiswa maupun mahasiswi tak segan untuk tidur di dalam kelas, namun jika ketahuan, siap siap saja kena hukum Dosen galak itu.

Darren, ia sedari tadi memperhatikan Liona tanpa Liona sadari, ia sangat suka melihat wajah cantik Liona, cinta yang ia miliki begitu menyakitkan, Liona, dia spesial baginya, namun ia hanya seorang teman baginya.

"Lo tuh kebo ya!" ucap Darren tepat di telinga Liona, sehingga Liona menjingkat kaget.

"Ishhh Darren! Orang lagi tidur enak enak juga!"

Darren terkekeh pelan,
"Heh! Ini tuh tempat buat belajar, bukan buat tidur!"

"Serah Lo!" Liona merapihkan rambutnya yang terlihat berantakan.

Lagi-lagi Darren menyukai setiap tindakan Liona, setiap gerakan tangannya, senyuman manisnya, raut kesalnya, ia sungguh menyukainya.

"Lio, kalo gue ajak jalan-jalan lagi, mau nggak?"

Liona mematung sebentar, lalu menjawabnya.
"Bentar ya, gue bilang sama suami gue dulu." ia merogoh saku celananya dan mengirim pesan kepada Laskar lewat aplikasi Line.

Darren tersenyum paksa, ternyata Liona benar-benar mencintai laki-laki itu, kalau sudah begitu, Darren bisa apa? Peluangnya semakin kecil, bahkan sangat kecil.

To: My Husband
Darren ngajak aku jalan, boleh nggak?

Send.

Liona mengotak-atik ponselnya, sambil menunggu balasan chat dari Laskar, Darren juga tengah memperhatikannya tanpa ia sadari lagi.

LASKAR & LIONA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang