Laskar&Liona 31

3.9K 158 0
                                    

Satu bulan kemudian....

Kelulusan telah dilaksanakan beberapa minggu yang lalu, kini aktivitas berjalan lancar seperti biasa. Liona berhasil mencapai mimpinya sebagai Sarjana Ekonomi, ia membantu pekerjaan Ayahnya di perusahaan milik keluarga, jabatan Direktur di dapatkan olehnya, meskipun begitu ia juga masih belajar dan tetap stay humble, sehingga para pegawai kantor pun senang dengan kedatangan Direktur baru mereka.

Seperti saat ini, Liona tengah foks dengan layar komputernya, jari-jari kecilnya sudah menari-nari di keyboard komputer tersebut, lantaran arsip yang harus selesai hari ini.

OB kantor datang sambil membawakan kopi yang tadi Liona minta, setelah diletakkan di atas mejanya, Liona mengucapkan pada OB tersebut, Sang OB kembali lagi melakukan pekerjaanya.

Satu ketikan baru saja Liona akhiri, dan selesailah sudah arsip tersebut. Ia menghembuskan napas pelan, mengambil kopinya, dan menyeruput kopi susu tersebut dengan khidmat.

"Akhirnya Selesai." Ucap Liona bangga, lalu mulai mengeprint arsip yang baru saja ia buat.

                           *****

Kesibukan syuting dan lain-lain membuat Laskar terdampar di ruang break setelah melakukan scene bersama lawan mainnya.

Yup! Setelah di wisuda beberapa minggu lalu, ia LULUS dengan nilai memuaskan, tapi Laskar tetap Laskar, ia akan terus menjadi idola bagi fan-fansnya, ia belum mau mengemban tugas Dani kantor ayahnya di karenakan dunia Entertaiment yang tak akan lepas darinya.

Tawaran iklan maupun Film pun berbondong-bondong datang padanya setelah pulang dari Korea bulan lalu. Sebagian ada yang ia terima dan sebagian di cancel.

Hubungannya dengan Sharaz kian membaik, dan aktivitas berjalan lancar seperti biasanya. Ah, jangan lupakan tentang Andra, sekarang dia sudah kelas 12 SMA, dan ikut dalam film ini.

Sutradara mengatakan bahwa syuting kali ini selesai dan para pemain di persilahkan untuk pulang, karena besok akan ada sesi pemotretan.

"Raz, mau bareng gak?" tanya Laskar menatap Sharaz yang tengah menata tas yang biasa ia bawa di lokasi syuting.

"Eh? Boleh juga." ia tersenyum manis pada Laskar.

Tiba-tiba Andra datang dan mengagetkan keduanya.
"Gue gak di ajak nih?"

Sharaz mendelik kesal pada Andra,
"Bocah ngapain ikut-ikut sih!"

Andra yang tak terima dibilang bocah pun, menatap Sharaz tajam.
"Apa sih lo?! Gue tanya Kak Laskar bukan elo!"

"Udah-udah, kenapa jadi ribut sih? Nanti cinlok lho!" Laskar akhirnya menengahi sambil menggoda dua insan yang tak pernah akur selama syuting berlangsung, entah sebabnya apa.

"GAK!" ucap Andra dan Sharaz secara bersamaan, Laskar menahan tawanya kali ini.

"Tuh kan! Ngomong aja bareng!" ujar Laskar menunjuk keduanya.

Andra pun memilih pergi daripada mengurusi cewek jutek seperti Sharaz, mending ia cari-cari yang lebih segar darinya.

Sharaz sudah sampai di rumahnya dengan selamat, Laskar pun kembali menjalankan mobilnya menuju ke Kantor istrinya, uh, ia amat merindukan wanitanya, sangat rindu.

Laskar memasuki kantor dengan santai, semua mata pegawai wanita tak pernah lepas darinya, mereka sudah tahu bahwa suami dari Direktur adalah seorang aktor besar di Indonesia, Ardaru Laskar.

Laskar hanya tersenyum kikuk menatap pegawai wanita yang seperti ingin menerkamnya. Ia sampai di depan pintu masuk ruangan Liona, kemudian mengetuk pintunya tiga kali.

"Masuk." ucap keras dari dalam ruangan.

Laskar membukanya dan melihat Liona yang tengah berkutat dengan arsip-arsip tebalnya. Liona bahkan belum menyadari kehadirannya, matanya masih tak lepas dari kegiatan yang sedang ia lakukan.

"Selamat siang Bu." ucap Laskar, dibuat-buat seperti bawahan Liona.

Liona yang merasa suara tersebut lantas mendongak, matanya membulat sempurna.

"Hubby!" Liona berhenti melakukan pekerjaanya dan bergerak memeluk suaminya yang amat ia rindukan. Lantaran sudah 3 hari mereka tidak bertegur sapa karena Laskar harus menginap di lokasi Syuting, dan Liona sendiri di rumah, itupun ia juga terus bekerja 24 jam tanpa henti.

"Aku kangen." ia mengeratkan kedua tangannta pada tubuh Laskar, kepalanya terus bergerak di dada bidang milik suaminya.

Laskar mengelus pelan rambut istrinya,
"Aku lebih kangen."

Liona mendongakkan wajahnya, pelukannya masih belum terlepas.

"Kamu udah selesai syutingnya?"

"Udah dong."

"Kamu udah selesai kerjanya?"

"Masih ada satu sebenernya sih, tapi nanti aja aku selesaiin di rumah."

"Yaudah, pulang yuk!"

Liona mengangguk senang, tanpa aba-aba ia mendaratkan bibirnya pada pipi Laskar, hingga Laskar melotot sempurna, sementara Liona hanya menyengir seperti anak kecil.

                            *****

Cuaca malam ini berbeda dari malam sebelumnya, udara terasa dingin, bahkan selimut pun masih kurang untuk menghilangkan rasa dingin tersebut.

"Lio, dingin banget." Laskar semakin merapatkan tubuhnya dengan tubuh Liona, yang dibalas deheman oleh Liona.

"Lio, dingin ih!"

Liona berbalik badan, sekarang menatap suaminya.
"Ya aku juga dingin kali!"

"Kalo dingin enaknya ngapain?"

"Ngopi?"

"Bukan!"

"Minum teh?"

"Bukan!"

"Coklat panas?"

"Ishh, bukan!"

"Terus apa?"

"Itu, yang kita lakuin di hotel."

"Whattt?"

Dengan gerakan cepat, Laskar kembali menutup selimut bersama Liona dan mereka tenggekam bersama malam ini.

Tbc!
Nulise pegel yakinn  wkwkwk, meskipun begitu, harus tetao semangat! Jumpa lagi di part selanjutnya!

Vote, komen. :-)

Maulidakhusna80

LASKAR & LIONA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang