Laskar&Liona 36

3.6K 151 1
                                    

Aku hanya berharap dan selalu saja berharap, boleh jika mengungkapkannya padamu? Aku tersiksa dengan semua perasaan ini.

Entah ada urusan penting apa, Darren meminta Liona datang di sebuah kafe malam ini pukul 8. Liona hanya mengiyakan ajakannya, mungkin ini berhubungan dengan pekerjaan keduanya.

Liona merapikan rambutnya dan membenarkan letak kacamatanya, ia tengah mengecek data pemasukan di layar komputer, semua berjalan lancar tanpa suatu halangan apapun.

 
Tepat pukul 8 malam, Liona sampai di tempat yang dikirimkan oleh Darren, dan pria itu sudah datang seraya melambaikan tangan pada Liona.

"Kenapa gak di kantor aja Dar?" tanya Liona setelah ia duduk.

Darren hanya tersenyum sekilas,
"Ada hal penting yang harus aku omongin sama kamu."

Liona mendengarkan dengan seksama, sambil menunggu kalimat Darren berikutnya.

Darren dilanda kebimbangan antara mengungkapkan atau tidak? Sedari tadi terus berputar di kepalanya, membuatnya pusing.

"A-aku—" ia terbata-bata dengan kalimatnya sendiri, ia harus menguatkan hatinya, tahu pasti bahwa Liona pasti menolak.

"Aku cinta sama kamu Liona!"

Liona membulatkan mata tak percaya, apakah ia tidak salah dengar? Darren, di baru saja...mengungkapkan perasaannya?

Darren menggenggam satu tangan Liona,
"I swear, I love you Liona entah sejak kapan pasti sudah lama sejak kita kuliah bareng, awalnya ini hanya kekegumanku sama kamu, tapi aku sadar semakin lama perasaanku tumbuh buat kamu." jelas Darren, menatap lekat netra Liona yang dilanda kebingungan luar biasa.

"Dar—"

Darren menutup mulut Liona menggunakan satu telunjuknya.
"Jangan katakan apapun, aku tahu ini salah, kamu udah punya suami yang kamu cintai, dan dengan bodohnya aku menyatakan perasaanku sama kamu."

"Dar, aku hargai perasaan kamu sama aku, aku suka berteman sama kamu Dar, kamu masih bisa memiliki seseorang yang lebih baik dari aku," ujar Liona.

Aku hanya ingin kamu Liona! Aku nggak mau sama yang lain!

"Liona, kamu nggak usah jawab sekarang, aku pasti menunggu kamu dibelakang, kamu jangan terlalu memikirkan perasaanku, aku baik-baik aja."

"Dar, I'm so sorry."

Darren balas tersenyum, mencoba menguatkan hatinya sendiri.

Liona berharap bukan Darren orangnya, bukan teman baiknya sendiri, tapi nyatanya ia tidak tahu bahwa selama ini Darren menyimpan perasaan untuknya.

                            *****

Darren menghembuskan napas kasar, ia melempar seluruh barang di kamarnya, apapun itu untuk meluapkan amarah. Ia benci keadaan ini, dimana ia harus selalu tertinggal di belakang, ia benci harus selalu menunggu.

Terserah orang mau menyebutnya terobsesi atau apapun itu, faktanya adalah ia sungguh mencintai wanita itu, melebihi mantan kekasihnya dulu.

Ia membenci takdir yang tak selalu berpihak padanya, di sinilah sisi dingin itu berada, dalam diri Darren, dia hanya, membenci Takdirnya.

                            *****

Liona melangkahkan kakinya lesu, fikirannya masih tertuju pada Darren. Ia merasa bersalah padanya, harusnya bukan dia, bukan Darren orangnya.

Ia membuka knop pintu pelan, kemudian masuk ke dalamnya.

"Laskar?"

Liona menengok kanan kiri, suaminya itu belum muncul juga.

"Laskar kamu di rumah?"

Tidak ada sahutan apapun, ia mulai kesal dan memilih duduk di sofa seraya menyalakan televisi.

"Hallo," ucap seseorang, Liona lantas menoleh ke sumber suara.

Liona menahan mulutnya untuk tak tertawa ketika melihat seseorang di depannya yang berubah menjadi... Badut? Sebenarnya apa yang di lakukan Laskar kali ini?

"Ini ada surat untuk kamu."

Liona menerima amplop dari badut tersebut, ia tersenyum geli karenanya.
"Ini apa lagi Laskar?"

"Ini kejutan buat kamu, liat nih, the sirkus ala Laskar!" ia mulai mengeluarkan bola-bola dan memulai atraksi biasa dalam sirkus.

Liona tak bisa menahan tawanya saat ini, ia bahkan sudah mengambil banyak foto Laskar yang memakai baju badut.

Laskar mengeluarkan bunga mawar dari kotak ajaibnya dan menyerahkannya pada Liona.

"Selalu bahagia ya sayang." ucap Laskar sambil melepas rambut kribonya dan tersenyum manis.

Liona terharu hingga airmatanya tak kuasa ia tahan, Laskar selalu seperti ini, bagaimana ia tak jatuh cinta padanya setiap hari? Tuhan tolong, apapun yang terjadi, biarkan aku tetap mencintai Laskar, apapun yang terjadi.

 

HAI :-) MASIH NUNGGU NGGAK? SEMGA IYAA YAAA, OH IYA GENGSS GUE MAU UCAPIN TERIMAKASIH BANYAK SAMA KALIAN PARA PEMBACA LASKAR&LIONA, AKHIRNYA BISA NYAMPE 1K YEAY! NGGAK NYANGKA BANGETT, GUE KIRA CERITA GUE INI BAKAL NGANGGUR DAN NGGAK LANJUT KARENA DIAN T YANG BACA, ITU DULU YA GENGS, TAPI ALHAMDULILLAH KARENA UDAH GUE NIATIN, SEMUA LANCAR...

DOAIN YA GENGSS BIAR CEPAT KELAR DAN MENUJU ENDING..
UDAH SIAP SAMA ENDINGNYA KAN?SIAP LAH! HARUS!

#DARRENLIONA
#LASKARLIONA

KALIAN DI TEAM MANA?

JUMPA LAGI GENGSSS...

VOTE & KOMEN

GOOD BYEE

LASKAR & LIONA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang