Laskar&Liona 25

4.6K 192 3
                                    

Kadang aku bingung, kenapa aku begitu mencintamu?

                   Happy Reading

Pagi Liona kali ini di kejutkan oleh tingkah aneh Laskar, pasalnya ia sudah terlebih dahulu bangun darinya, kemudian membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan. Liona menggaruk rambutnya yang tak gatal, apakah Laskar salah makan? Atau dia habis kejedot sesuatu?

Laskar menyuruhnya duduk anteng di meja makan, ia pun ikut duduk di sampingnya.

"Kar?"

Laskar mendongak dan menatap Liona ketika ia tengah mengunyah nasinya.
"Iya? Kenapa Li?"

"Kamu kesambet apaan? Pagi-pagi, udah bangun dan buat sarapan, gak kayak biasa."

Laskar meletakkan sendok di mangkuknya, dan menjawab.
"Ini sebagai permintaan maaf aku ke kamu, soal kemarin, dan bukan hanya karena itu juga sih."

"Terus?"

"Aku pengen tahu susahnya jadi seorang ibu rumah tangga, kamu tiap hari bangun pagi, bersih-bersih rumah, cuci baju, siapin sarapan, makan siang dan makan malem, siapim baju-baju aku, kadang aku kasihan sama kamu, pasti capek banget kan? Kalo kamu merasa terlalu capek, apa kita perlu cari asisten rumah tangga?"

Liona tersenyum hangat dan begitu manis kepadanya, sesungguhnya hatinya benar-benar merasakan kehangatan yang tak bisa dijelaskan oleh sebuah kata-kata.
"Nggak perlu Kar, itu adalah tugas aku sebagai istri, aku juga suka ngelakuinnya."

"Tapi, kalo kita udah punya anak, apa kamu nggak capek?"

Deg!

Jantungnya berdetak, dan memacu dengan sangat cepat tatkala Laskar berkata demikian.

"Lah? Itu beda lagi urusannya."

"Kenapa?"

"Y-ya nggak papa."

"Kamu belum siap punya anak?"

"Yah, bukannya gitu, cuma kita kan masih kuliah, nanti kalo abis kuliah--"

"Iya deh iya."

"Kamu pengen banget ya punya anak?"

Laskar tersenyum sumringah.
"Iya, gak kebayang nanti kalo aku udah punya jagoan kecil."

Liona ikut tersenyum, melihat kebahagiaan di mata Laskar, membuatnya merasa sedih, pasalnya ia masih belum bisa memenuhi permintaan suaminya tersebut. Bukan apa-apa, hanya saja ia merasa belum siap dengan segalanya, saat ia melihat matanya bersinar, Liona amat terharu karenanya.

"Kalo.. Aku ajak kamu hanymoon, mau gak?"

Seketika itu pula, Liona tersedak roti yang tengah dikunyahnya, dengan cepat Laskar mengambilkan air, dan memberikannya kepada Liona.
"A-apa? Hanymoon?"

Laskar mengangguk mantap.
"Setelah ini, kita kan libur semester sebelum kita di wisuda, kenapa nggak memanfaatkan waktu aja?"

"Bener juga, emang mau kemana?"

"Kalo kamu maunya kemana?"

"Emm, kayaknya Korea deh."

"Yaudah, kita ke Korea."

Mereka kembali melanjutkan sarapan pagi sebelum pergi ke Kampus, keduanya terlihat begitu romantis walau hanya sedang bercakap-cakap, kadang itu pun tidak jelas.

LASKAR & LIONA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang