*Happy Reading*
Liona berlari secepat mungkin menuju Bandara Soekarno-Hatta, ia benar-benar cemas saat ini. Saat ia baru saja sampai di rumah, Mama mertuanya mengatakan jika Laskar akan terbang ke Amerika hari ini.
Liona syok dan tak bisa berpikir jernih, ini semuanya salahnya, ia yang memberikan banyak luka pada lelaki itu, dan ia tak mau kehilangannya, sungguh!
Ia berlari mencari keberadaan Laskar, berharap Takdir masih bisa mempertahankan hubungannya yang diambang kehancuran.
Liona berteriak memanggil nama Laskar, orang-orang yang berlalu lalang pun dibuat heran olehnya.
Please, jangan pergi!
Sudah satu jam ia berkeliling di bandara yang sangat luas tersebut, berulang kali menghubungi nomor Laskar, tapi handponnya tidak aktif. Ia semakin frustasi dibuatnya.
Apakah semua memang harus berakhir seperti ini?
"LASKAAAAR!!" Liona berteriak histeris di bandara, lututnya melemas karena terus berlari sedari tadi. Ia terjatuh dan menopang kedua tangan pada lututnya.
"Laskar kamu dimana?!! Aku mohon jangan pergi, aku sudah akhiri semuanya, Aku nggak akan lagi nemuin Darren, aku akan patuhi semua yang kamu bilang. Tapi aku mohon kamu kembali, aku mohon." ia menjambak rambutnya frustasi.
Memang benar, semua tentang Darren dan Liona telah berakhir. Itulah alasan Liona terlambat pulang ke Indonesia. Darren mengungkapkan sesuatu yang membuat Liona kaget dan tak bisa berkata apa pun.
Malam itu, Darren melamarnya, Liona pun semakin tidak paham dengan sikap Darren, ia pikir setelah ia menolaknya saat itu Darren telah mengerti, tapi nyatanya tidak, ia malah memperumit segalanya. Liona kecewa akan sikap Darren, ia dengan tegas menolak Darren, karena hanya ada Laskar di hatinya, hanya dia seorang.
Dan sekarang semuanya telah berakhir, Laskar pergi meninggalkannya karena kesalahan Liona sendiri. Liona sadar akan dirinya yang begitu egois dan tak mau mengerti perasaan suaminya, ia sungguh menyesali semuanya.
Di saat Liona hendak pergi meninggalkan bandara tersebut, seseorang mencekal pergelangan tangannya. Liona dengan cepat membalikan tubuhnya dan..
Apakah ia baru saja bermimpi? Laskar ada di hadapannya, dengan raut sendunya. "Laskar?" ucap Liona seraya menangkup pipi suaminya.
Liona menggeleng tak percaya, ia menepuk pipinya sendiri, berharap ini memang bukanlah mimpi, dan ternyata memang benar.
"Kamu kusut banget." ujar Laskar merapikan rambut Liona ke samping telinganya.
Liona masih tak percaya, dengan gerakan cepat ia berhambur memeluk pria yang dicintainya tersebut.
"Maafin aku sayang, maaf untuk semua kesalahan aku selama ini, aku yang bodoh karena terlalu mementingkan kepentinganku sendiri, tanpa mau ngerti perasaan kamu, maafin aku Kar." Liona semakin mengeratkan kaitan tangannya pada punggung suaminya, ia tak mau kehilangannya, sungguh demi apapun, ia tidak mau!
Laskar balas memeluknya erat, setelah itu Liona melepaskan pelukannya dan menatap netra milik suaminya.
"Kamu pasti masih marah ya sama aku?"
Laskar terkekeh. "Dikit sih."
"Maaf ya sayang, karena aku kamu jadi terluka kayak gini, aku benar-benar egois kan—"
"Hustt, jangan ngomong apapun lagi, aku bahagia kamu masih cari aku meski tahu aku akan menghilang dari kamu. Sebenernya tadi aku lihat kamu masuk ke bandara, aku cuma sengaja menghindar dari kamu."
Liona menatap sebal Laskar, kemudian ia tak segan-segan mencubit pinggang Laskar, hingga ia mengaduh sakit. "Kamu tuh ya! Ngeselin banget! Aku kayak orang gila tau teriakin nama kamu!"
Kekehan manja itu keluar dari mulut Laskar. "Iya iya, sekarang kan udah nggak kayak orang gila lagi, yakan?"
Liona tak menjawab, dengan cepat ia membungkam bibir Laskar menggunakan bibirnya, tidak lama, hanya sekitar tujuh detik. "I love you so much Dear, aku nggak mau kehilangan kamu, dan aku mau kita terus sama-sama sampe tua."
"I love you to my Lion, jangan pernah pergi lagi ya? Aku kesepian setengah mati, dan aku nggak mau ngalamin hal itu lagi."
Liona mengangguk cepat, senyum bahagia tak luntur dari wajahnya. "Aku punya hadiah buat kamu."
Laskar mengernyit. "Apa?"
Liona membuka tasnya, seraya menyerahkan benda kecil panjang itu pada Laskar.
"Sayang, ini beneran? K-kamu? H-hamil?"
Liona mengangguk, Laskar lantas menariknya kedalam dekapannya, mengecupi pipi, bibir juga keningnya tak henti. "Terimakasih Lio, terimakasih, aku bahagia banget sayang!"
Liona semakin erat memeluk Laskar. "Terimakasih juga kamu udah mau bertahan demi aku, aku sayang kamu."
Pada akhirnya kisah ini masih tetap menjadi milik Laskar dan Liona, segala perbedaan, kehancuran, sudah lenyap begitu saja di gantikan oleh kebahagiaan.
Faktanya, Takdir Tuhan memang selalu adil, tinggal bagaimana kalian menyikapinya dan jangan gegabah, ia mempunyai rencana tersendiri untuk membolak-balikan hati ciptaanya.
Pesannya adalah, jagalah selalu orang yang kamu cintai, tanamkan hubungan dengan kepercayaan, dan jangan mudah putus asa dalam berjuang. Dan perlu diingat, prioritaskan orang yang kamu cintai ketimbang hal lainnya, karena ia tak akan kembali untuk yang kedua kalinya, dan kita tak akan menyesal di kemudian hari.
THE END
HUHUHUHU AKHIRNYA TAMAT JUGA, AND HAPPY ENDING YEAY!
GIMANA NIH PART TERAKHIR? SEMOGA KALIAN PUAS YA, MAAF KALO ENDINGNYA NGGAK SESUAI SAMA EKSPETASI KALIAN ;(KESAN PESAN KALIAN BACA LASKAR & LIONA TUH GIMANA SIH? BISA DIJAWAB DI KOLOM KOMENTAR YA GUYS!
OH IYA, KALO ADA YANG MAU TANYA TENTANG PEMAIN ATAUPUN AUTHOR KALIAN BISA LANGSUNG KOMEN! TENANG, FAST RESPON KOK :V
HIYAAAA, SENENG BANGET GUE TUH!
VOTENYA JANGAN LUPA YA GENGS! SAMPAI JUMPA DI KARYA GUE SELANJUTNYA :)
SEGENAP KELUARGA BESAR LASKAR AND LIONA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAKASIH UNTUK SEMUA READERS!
SEE YOU AGAIN GENGS!
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR & LIONA (END)
RomanceSi selebriti petakilan, ceroboh dan suka julid, dialah Ardaru Laskar Bzezofky. Dan si cewek kalem agak jutek, Angeline Liona Bernadeth. Musuh bebuyutan yang dipersatukan dalam ikatan perjodohan, apakah keduanya siap menghadapi prahara rumah tangga...