Laskar&Liona 39

3.8K 147 0
                                    

          Aku sudah mulai retak dan kamu membuatku pecah dengan semua ini.

Sudah dua jam Laskar menatap kosong handpon di ruangan pemotretan, sedari tadi ia terus menatap foto istrinya di handponnya tersebut.

Hingga Sharaz dan Andra membuyarkan perhatiannya pada benda pipih yang di pegangnya.

"Kamu kenapa Kar? Ada masalah lagi?" ucap Sharaz menepuk pundak Laskar. Laskar mengerjap dan mematikan layar ponselnya.

"Nggak papa Sha." dustanya.

"Bang, lo itu udah kayak kakak gue sendiri, udah berapa kali gue sama Sharaz liat lo kusut kayak begini? Lo nggak mau cerita?"

"Ndra, Liona, gue takut." suara Laskar terdengar parau.

Sharaz mulai paham dengan pembicaraan Laskar. "Lanjutin Kar, nggak papa."

"Darren, dia mau coba rebut Liona dari aku Sha, dan aku gak mau hal itu terjadi!"

Andra mengerjap pelan, sepertinya ia ingat dengan pria yang di sebutkan Laskar. "Itu nggak akan terjadi bang, Kak Liona itu cinta sama elo, gue yakin itu!"

Sharaz menyetujui ucapan Andra. "Andra bener Kar, Liona gak akan terpengaruh sama Darren, cukup percaya aja."

"Gue gak bisa! Kalo dia masih terus deket sama Darren gue gak bisa sepenuhnya percaya, ini terlalu sulit, gue harus gimana?!" Laskar melempar barang apapun di mejanya, hingga Sharaz dan Andra meneguk saliva karena kaget.

"Coba lo bicara baik-baik sama Kak Liona bang, gue yakin kalian akan saling mengerti."

"Iya Kar, jangan putus asa, kalo Darren emang berniat merebut Liona dari kamu, jangan sampai hal itu terjadi, kamu harus membawa Liona kembali."

Laskar menatap lekat kedua sahabatnya, ia mengangkat kecil sudut bibirnya. "Gue akan coba, makasih kalian udah mau denger keluhan gue, gue bersyukur punya kalian, gue cabut dulu."

                
                              *****

Sebelas kali panggilan Laskar tak terjawab oleh Liona, ini sudah pukul 10 malam harusnya ia sudah pulang.

Laskar mulai panik dan frustasi, ia mencoba menelpon nomor istrinya lagi untuk yang kedua belas. Dan akhirnya panggilan tersebut terjawab, tetapi bukannya suara istrinya melainkan suara seorang lelaki yang tak asing baginya.

Hallo?

Laskar diam membisu, amarahnya mulai memuncak kembali.

"Brengsek! dimana Liona?!"

Oh, ini elo? Liona lagi ke kamar mandi kami masih ada rapat, tungguin aja nanti dia pasti pulang

Nada ejekan Darren membuat Laskar geram.

"Bajingan lo! Serahin handpon ke Liona sekarang!"

Lo tuli atau gimana sih? Liona lagi di kamar mandi! Yakali gue ikut ke kamar mandi!

LASKAR & LIONA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang