Aku pikir kita masih bisa menemukan jalan keluarnya, tapi ternyata tidak, kita memilih jalan masing-masing, dan sekarang kita sama-sama hancur berkeping-keping.
Rapuh.
Tak bisa digambarkan lagi keadaan Laskar saat ini, ia hancur, kenangan indah bersama Liona terus berputar tiada henti di kepala. Entah sudah berapa alkohol yang ia minum, ia berada di sebuah club setelah mendengar penuturan Liona yang amat menyakitinya.
Mata wanita club malam itu menatap Laskar penuh nafsu, tapi tidak, Laskar memilih pergi, meski jalannya sempoyongan ia melangkah keluar dari tempat laknat tersebut.
Kesadarannya sudah habis, ia memukul salah satu pejalan kaki, naasnya pejalan kaki itu berbadan besar nan garang, Laskar pun dibalas tak kalah kejam olehnya, hingga ia tersungkur tak berdaya. Seluruh wajahnya dipenuhi bercak darah dan kebiru-biruan ,ia tertawa, menertawakan kehidupannya saat ini.
Hingga, kerahnya di tarik paksa oleh seorang lelaki yang seumuran dengannya.
Dia Langet Arestyo, teman atau lebih tepatnya musuh jadi temannya dulu saat SMA.
Langit menatap tajam Laskar. "Jangan jadi bayi Lo!" gertak Langit.
"Lang, gue hancur Lang." Laskar meringis menahan sakit dibadannya.
Langit yang geram pun tak segan-segan menonjok wajah Laskar yang tak pernah berubah, selalu menyebalkan.
"Harusnya lo berjuang tolol! Lo inget dulu? Lo hajar gue habis-habisan supaya gue jauh dari Liona, kenapa sekarang berbalik sama elo?! Mana Laskar yang gak pernah tau putus asa?! Mana? Laskar yang selalu berjuang?!"Laskar tersungkur di aspal bersama Langit yang duduk di sampingnya. "Gue harus berjuang seperti apa lagi Lang? Liona lebih milih carriernya daripada gue! Dan pria brengsek itu memanfaatkan keluguan Liona!"
Langit mengeryitkan dahi,
"Jadi, yang dateng di pesta ulang tahun waktu itu?"Laskar tertawa hambar. "Iya lo bener, karena dia, gue dan Liona hancur, karena dia semuanya kacau Lang,"
"G—gue, gue kangen Liona Lang."
Hingga kesadarannya hilang, ia menutup matanya.
Laskar pingsan!
—oo0oo—
Mata elang itu mengerjap pelan, yang pertama kali ia lihat adalah cahaya lampu yang terang yang tergantung di atap kamar.
Ia bangun dan menyandarkan tubuhnya pada badan kasur, ini bukan kamarnya, lalu kamar siapa?
Tiba-tiba seorang Pria dan wanita datang, dan sang wanita tengah membawa nampan yang mungkin berisi makanan.
Mereka Langit dan Bulan.
"Lo udah mendingan?" Langit mendekat dan mengecek dahi Laskar, yang langsung Laskar hempas jauh tangannya.
"Apaan deh Lang, gue bukan anak kecil!"
Bulan tersenyum kecil melihat keakraban Langit dan Laskar, ia jadi teringat dulu masa SMA, waktu a masih bersama dengan Laskar, ah itu masa yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR & LIONA (END)
RomanceSi selebriti petakilan, ceroboh dan suka julid, dialah Ardaru Laskar Bzezofky. Dan si cewek kalem agak jutek, Angeline Liona Bernadeth. Musuh bebuyutan yang dipersatukan dalam ikatan perjodohan, apakah keduanya siap menghadapi prahara rumah tangga...