Kita bahkan tak bisa saling mengungkapkan, meski sadar rasa itu kian membesar.
Happy ReadingMatahari bersinar cerah di minggu pagi, pepohonan tersenyum bahagia karena sinarnya, hari yang paling membahagiakan adalah hari libur.
Namun meskipun hari libur, Liona tetap mengerjakan tugasnya sebagai seorang istri, apalagi kalau bukan membersihkan rumah.
Sejak pagi tadi sekitar jam 4:30 ia sudah bangun dan membereskan isi rumahnya, dan selesai pukul 5:30, setelah itu ia membuatkan sarapan untuk dirinya dan juga untuk Laskar yang masih belum bangun, pikirnya.
Sambil menunggu Laskar bangun, Liona menyalakan komputer dan mengecek tugas-tugasnya, serta gambaran gedung-gedung yang ia impikan ketika ia sudah sukses nanti.
Puas dengan tugasnya, Liona kembali ke meja makan, sambil menunggu Laskar ia memainkan ponselnya sebentar.
Suara ketukan sepatu itu mengalihkan perhatian Liona, benar saja Laskar sudah turun dari tangga meski dengan agak terseok-seok.
Laskar tersenyum manis kepada Liona, yang membuat liona menautkan kedua alisnya, ia bertanya-tanya, kenapa akhir-akhir ini dia tak membuat ulah padanya? Kalau percecokan pasti tetap ada, mungkin dia kesurupan, dan ia tak mau menyembuhkan jika itu adalah sebuah kesurupan.
"Masak apa Cing?"
Nah kan! Baru saja ia membatin, dia sudah memulai untuk star sebagai pertengkaran, harusnya memanggil nama dengan nama yang baik, dia malah...! Sungguh mengesalkan, but ini memang sudah biasa terjadi kan? Lalu mengapa harus kesal? Buang-buang waktu saja. Ia juga tak segan untuk memanggilnya dengan sebutan apapun.
"Yang kamu lihat."
Laskar menatap serius wajah Liona yang mungkin datar seperti biasa, namun ia bisa melihat raut kesal disana.
"Kamu kenapa? Marah?"Liona menggeleng cepat,
"Enggak, ngapain repot repot marah, ribet amat."Laskar mengangguk setuju,
"Atau jangan-jangan....""Apa?" potong Liona, datar seperti biasa.
"Kamu jatuh cinta sama aku!" ia tertawa keras sambil menunjuk-nunjuk wajah Liona, yang membuat Liona semakin mengernyitkan dahinya, apa maksudnya? Oh tunggu, apa obatnya sudhh habis? Ia harus segera membelikannya untuk kadal ini, repot jika ia tak sembuh-sembuh.
"Udah, cepet makan!"
"Iya-iya, galak amat sih! Jangan galak-galak, nanti gak ada yang mau sama kamu, kecuali ya aku, kan emang udah sama kamu."
"Apaan si! Kamu gak jelas!"
"Kamu kalo galak sama ya, kayak ayam kate!"
"Ohh, jadi kamu anggap aku ini ayam kate. IYA?!"
Laskar menggeleng, seraya menyengir,
"H-hhe, enggak kok, tadi aku cuma bercanda, kamu bukan ayam kate, tapi ayam betina.""Sama aja dodol! itu sama-sama ayam!"
"Yaudah, berubahlah Liona menjadi ayam!" sambil menunjuk Liona, Laskar berlagak seolah ia mempunyai tongkat sakti yang bisa merubah siapapun dnn menjadi apapun yang di inginkannya.
"Sadar woy! Kamu butuh obat berapa sih? Nanti aku beliin di apotek."
"Kok beli obat? Aku gak sakit apa-apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR & LIONA (END)
RomanceSi selebriti petakilan, ceroboh dan suka julid, dialah Ardaru Laskar Bzezofky. Dan si cewek kalem agak jutek, Angeline Liona Bernadeth. Musuh bebuyutan yang dipersatukan dalam ikatan perjodohan, apakah keduanya siap menghadapi prahara rumah tangga...