Typo bertebaran!
•••
Bugh..
Sebuah tonjokan mendarat di perut Noel, lagi. Tubuh Noel limbung jatuh ke tanah sampai akhirnya tidak sadarkan diri.
"Aduh, perasaan gak keras!" Ray menggoyangkan badan Noel agar segera tersadar.
"Eh lo!" teriak Ray kepada Caesar CS yang sedang mencari keberadaan Noel. Caesar dan yang lain langsung berlari ke arah Noel dan Ray.
"Lo apain si Noel?" tanya Surya sambil menepuk pipi Noel pelan.
"Tonjok," jawab Ray santai.
"Waaahhh KDRT lo,belum nikah aja udah bikin pingsan apalagi kalau udah nikah, mati muda tuh Noel!" ucap Reza kesal.
'Njay nyumpahin gue nih!' batin Noel. Ya Noel hanya pura-pura pingsan.
"Bawa UKS!" perintah Ray.
Caesar dan Surya langsung memapah Noel dan membawanya ke ruang UKS diikuti Reza dan Ray di belakangnya.
'Oke gue bakal tanggung jawab!' batin Ray.
Saat sampai di UKS Noel langsung diperiksa oleh dokter yang menjaga UKS. "Dia gak papa kok," ucap Dokter Sinta sambil melepas stetoskopnya. Ray menghembuskan nafasnya lega begitu pula ketiga sahabat Noel.
"Kita duluan," kata Caesar. Ia sedikit lega setidaknya Noel tidak kenapa-kenapa. Lagipula bel tanda pelajaran kembali berlangsung sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu.
"Babay!! Jangan lo nodain temen gue!" ujar Reza asal.
Ray hanya memutar bola mata malas. Ia mendudukkan dirinya di kursi samping brankar Noel. Matanya bergerak meneliti wajah Noel yang terlihat sangat tenang. Ia tersenyum lega, tapi rasa bersalah masih bersarang di hatinya.
"Gue gak sengaja,bangun dong,jangan bikin gue khawatir!" ujar Ray sambil menatap Noel lembut. Hampir 15 menit iamenunggu Noel sampai sadar, namun belum ada tanda-tanda Noel akan kembali sadar. Berkali-kali ia menutup mulutnya karena menguap. Mata Ray sudah sangat berat untuk dibuka, perlahan ia menyandarkan kepalanya dilengan kiri Noel sambil menggenggam tangan Noel.
Noel membuka matanya perlahan saat merasakan ada beban di lengan kirinya. Ia terkekeh melihat Ray yang tertidur dengan lengan kirinya sebagai bantalan. Wajah Ray terlihat sangat damai dan juga tenang membuat Noel tidak tega membangunkannya. Tangannya terulur mengelus rambut Ray dengan sangat pelan, ia tidak mau menganggu tidur gadis incarannya.
"Thanks udah mau nungguin gue,yang padahal cuma pura-pura," gumam Noel sambil mengulas senyum hangat.
'Padahal kita belum lama ketemu tapi kalau liat lo sedih gue juga ikut sedih dan gue ikut bahagia saat lo juga bahagia,' batin Noel.
Noel merasakan ada gerakan dari gadisnya. Perlahan sepasang mata indah milik Ray terbuka. "Noel!" ucap Ray terkejut melihat tangan kanan Noel sedang mengelus kepalanya.
"Tidur lagi gih!" perintah Noel dengan sangat lembut.
"Gak! Lo masih sakit?" tanya Ray dingin, menutupi kekhawatirannya.
"Perut gue sakit!" rengek Noel manja.
"Aduh sorry gue bener-bener gak sengaja,tadi gue nonjoknya pelan, kok!" ucap Ray menyesali perbuatannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rayna(Completed)
Roman pour Adolescents[REVISI BERJALAN] Setiap cerita pasti akan berakhir bahagia, bahagia dengan caranya sendiri. Ada yang harus bersama ada juga yang harus berpisah. Tapi perpisahan bukan berarti akhir yang menyedihkan. Sama seperti kisah kita, Noel. ~Ray Setiap pertem...