24

139 7 0
                                    

Typo berterbaran
Thanks:)

☆☆☆

"Hai Ray!" Ray langsung membalikkan badannya dan terlihat di sana ada sosok cowok yang menjadi idola di sekolahnya, dia Dirga.

Noel menatap ke arah Dirga dengan tatapan yang sangat menusuk, lalu dia dengan cepat menarik tangan Ray dan mengajakknya masuk ke dalam kelas.

"Lo kenapa sih?" tanya Ray kesal.

"Gue gak suka liat lo sama Dirga," ucap Noel dingin.

"Emang kenapa?" Dia hanya mendengkus sebal dan memalingkan wajahnya.

"Gue gak suka aja," katanya. Ray menghembuskan nafasnya sabar, dia harus sabar menghadapi sikap Noel yang sangat pencemburu. Tangan Ray menggenggam tangan Noel dengan lembut dan mengelusnya dengan ibu jarinya.

"Tatap gue, El," ucap Ray lembut. Noel langsung menuruti perintah Ray dan kini matanya beradu dengan manik mata Ray.

"Dengerin gue, gue sama dia itu gak ada hubungan apa-apa," jelas Ray. Noel terus menatap manik mata Ray berusaha mencari kebohongan di sana, namun yang ia dapat hanya ketulusan.

"Perasaan gue gak enak aja sama dia," ucap Noel.

"Udah lah, mending kita ke kelas," ucap Ray sambil menarik tangan Noel.

"Gandeng terosss!" goda Reza sambil menaik turunkan alisnya.


¤¤¤

"Kenapa ngalamun?" 

"Gak,"

"Lo mah gitu, tadi gue cuek lo manis eh giliran gue manis lo nyuekin gue," rajuk Noel. Ray hanya memutar bola matanya malas. Ray menyeruput jus jeruk di depannya sebelum berbicara dengan Noel karena ia tau pasti membutuhkan energi saat berbicara dengan Noel.

"Hufft, nanti pulang sekolah gue pulang sendiri aja oke," putus Ray. Noel yang mendengar hal tersebut terkejut bahkan mulutnya sudah mengaga lebar.

"What! Gak! Lo pulang bareng gue," teriak Noel sambil menggebrak meja kantin. Ray langsung menarik lengan Noel, meminta cowok itu duduk karena Noel tadi sempat berdiri karena terkejut, membuat semua orang yang berada di kantin menatap horor kearahnya. Memalukan. Ray menatap tajam cowok di depannya sedangkan yang ditatap hanya menyengir lebar.

"Kok tumben?" tanya Noel saat suasana sudah kondusif.

"Yaaa, emm gu gue pengin ke markas!"  'untung aja ada alesan'

"Gue anter aja,"

"Jangan!"

"Kenapa?"

"Anak-anak belom pada tau lo,"

"Ya makanya, biar sekalian kenalan,"

'Anjir,pinter banget nih bocah ngomongnya'

"Besok-besok aja deh kalo lo mau kenalan, ini ada masalah besar,"  Noel menatap Ray penuh selidik.

Rayna(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang