~Anda tidak tahu cerita saya jadi jangan bercerita tentang saya~ Ray
¤~~~~¤
Keesokan harinya Ray pergi ke sekolah menggunakan motor kesayangannya.
Sampai di sekolah ia disambut oleh kutil biawak ya begitulah Ray memanggil Noel."Hai Mrs Queen!" Sapa Noel sambil mengedipkan sebelah matanya.
Deg
"Apa!" Sahutnya sambil memelototkan matanya.
"Tadi malem abis dari mana Queen?" Tanya Noel."Kepo!" Sahut Ray sambil menerobos masuk ke dalam kelas.
'Sita mana? Tumben belom berangkat?' Batinya
Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang terjatuh.
"Awwwww!!" Rintih wanita itu,ya wanita itu Sita.
"Sorry!" Ucap laki-lakibyang tidak sengaja menabrak Sita sambil mengulurkan tangannya. Saat Sita mendongakkan kepalanya,sangat,eh bukan tapu sangat banget terkejutnya,sama halnya Caesar,ya laki-laki itu Caesar.
"Eca!"
"Ita!" Ucap mereka serempak.Ray menghampiri Sita dan membantu Sita untuk bangun.
"Kamu ngapain?" Tanya Sita sambil menunduk. Tangan Caesar terulur untuk melihat wajah Sita,sahabat kecilnya.
"Kamu dari mana aja? Kamu tau? Aku disini nunggu kamu!" Terlihat air mata yang sudah penuh bahkan hampir membanjiri wajah manis Sita.
Caesar memegang kedua tangan Sita untuk menenangkan Sita.
"Maaf, dulu aku harus ikut ayah ke London dan maaf aku gak kasih tau kamu!" Ucap Caesar sambil menatap manik mata Sita.
Sedangkan Ray? Sudah jangan ditanya lagi,dia bingung,tentu saja,sahabatnya ternyata sudah mengenal anak baru itu.
"Kamu jahat tau gak! Aku nunggu kamu lama! Katanya sebentar!" Air mata Sita sudah mengalir deras dipipinya.
"Maaf!" Satu kata yang mampu diucap oleh bibir Caesar. Detik kemudian Caesar memeluk Sita dengan sangat erat,menyalurkan rasa rindunya yang selama ini dipendam.
"Ekhemm!" Deheman Ray membuat dua manusia di depannya tersadar dan melepaskan pelukannya.
"Eh,Ray!" Sita menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal itu. Malu,tentu bagaimana mungkin Sita memeluk laki-laki di depannya.
"Gak keliatan," sambungnya dengan disertai cengiran.
"Hutang penjelasan!" Ucap Ray sambil menunjuk Sita dengan tatapan horrornya.
"Ita,nanti pulang aku anter ya!" Ucap Caesar sambil meninggalkan Sita dan Ray di depan kelas.
Ray melipat kedua tangannya didepan dada dengan tatapan haus penjelasan.
"Ish, nanti istirahat oke!" Ucapnya sambil senyumannya yang dibuat semanis mungkin.
Ray hanya menunjukkan kepalan tangannya kepada Sita sebagai tanda Sita harus menepati janjinya,kalau tidak.... ya begitulah.
Sita masuk ke dalam kelas dengan senyuman yang terus terlukis dibibirnya.
Saat Ray akan masuk ke dalam kelas tiba-tiba tangannya dicekal oleh seseorang,siapa lagi kalau bukan,Noel. Ray berbalik badan dan langsung melipat kedua tangannya didepan dada disertai tatapan horrornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayna(Completed)
Teen Fiction[REVISI BERJALAN] Setiap cerita pasti akan berakhir bahagia, bahagia dengan caranya sendiri. Ada yang harus bersama ada juga yang harus berpisah. Tapi perpisahan bukan berarti akhir yang menyedihkan. Sama seperti kisah kita, Noel. ~Ray Setiap pertem...