38

163 6 0
                                    

Typo bertebaran!

¤¤¤

Sudah tiga hari lamanya Noel, Sita,dan Caesar pergi ke Singapura untuk menemani Ray. Namun, hari Ini Caesar memutuskan untuk pulang terlebih dahulu karena ada urusan mendadak. Sita terus saja merengek agar Caesar tidak pulang lebih dulu.

"Kamu pulang besok aja,ya?" rayunya sambil mengeluarkan jurus andalannya puppy eyes. Caesar tersenyum manis lalu mengacak rambut Sita gemas. "Maaf, gak bisa, ini penting banget," ucap Caesar lembut. Sita mencebikkan bibirnya kesal. Tangannya bersidekap di depan dadanya.

"Tinggal ikut pulang sono!" ucap Noel yang mulai jengah dengan sikap Sita. Sita menatap Noel sebal.

Sita berjalan mendekati Noel, sebelah tangannya terulur untuk menjewer telinga kanan Noel. "Gue mau nunggu Ray juga!" omel Sita. Ia tidak peduli dengan ringisan Noel.

Caesar menarik tangan Sita yang sedang menjewer telinga Noel. Ia menatap Sita teduh membuat gadis itu terlihat gugup.

"Apa?" yanya Sita gugup. Ia berusaha untuk membalas tatapan Caesar yang tajam tapi meneduhkan.

Tangan Caesar terulur untuk mengelus pipi Sita yang sedikit chubby. "Aku janji bakal ke sini lagi, jemput kamu," ucap Caesar lembut. Sita sudah dibuat gugup hanya dengan tatapannya saja apa lagi kali kini Caesar bersikap sangat manis kepadanya.

Noel berdecak kesal. "Ini lo lagi kerasukan apaan, sih? Geli gue liat lo kayak gitu, Sar," ledek Noel.

Caesar menganggap ucapan Noel seperti angin berlalu membuat Noel semakin kesal dibuatnya. "Sono balik lo! Bikin darah tingi aja!" kesal Noel.

"Bilang aja iri," cibir Sita.

"Bacot lo!" kesal Noel. Ia akhirnya pergi meninggalkan pasangan kekasih itu.

Ia sangat kesal ketika acara makan siangnya harus dihadapkan dengan drama alay mereka.

"Kurang ajar bener, nanti kalo lagi sama Ray gue bikin pala lo keluar asepnya," gerutu Noel.

Sebelum memasuki ruangan Ray, ia terlebih dahulu membenarkan pakaiannya dan tatanan rambutnya. "Ganteng, sip!" pujinya.

"Selamat siang, Ray!" sapa Noel. Ray yang sedang fokus dengan handphone nya langsung mengalihkan pandangannya dan melihat Noel yang sedang tersenyum lebar.

Ia merotasikan bola matanya jengah. "Hm,"  Senyum Noel langsung luntur seketika. Ia mendekati ranjang Ray dengan lesu.

"Jahat," gumam Noel. Ray menatap Noel bingung. Noel yang merasa diperhatikan langsung menatap Ray dengan wajah kesalnya.

"Jahat, masa aku nyapa cuma dibales 'Hm' doang!" kesal Noel. Ray terkekeh geli.

"Hm,"  Noel langsung memalingkan wajahnya kesal. Ia tidak mau menatap wajah Ray.

"Gitu aja ngambek," ledek Ray. Noel tidak menghiraukan ucapan Ray.

"Ya maaf," ucap Ray. Noel langsung menatap Ray dengan wajah berbinar.

"Nah, ini baru! Gak ikutan ngambek kayak cewe diluar sana, biasanya kan kalo cowoknya ngambek cewenya juga ikut ngambek," ucap Noel semangat. Ray kerkekeh melihat Noel yang terlihat begitu semangat.

"Pergi jalan-jalan, yuk," ajak Ray. Noel mengangguk semangat.

"Aku siapin kursi roda dulu," ucap Noel. Baru saja satu langkah tangan Noel sudah dicekal terlebih dahulu oleh Ray.

"Bukan di taman rumah sakit, aku pengin ke pantai," ucap Ray. Noel langsung membelalakkan matanya kaget. Ia memutuskan untuk duduk terlebih dahulu di kursi yang ada di samping ranjang ray.

Rayna(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang