11

234 7 0
                                    

Typo bertebaran!

•••

"Noel itu mantan gue!" ucap Sely sambil bergelayut manja di lengan kekar Noel. Ray hanya berdecih kecil melihat tingkah Sely yang terlihat sangat murahan.

'Mantan ya?' batin Ray sedih, 'bisa balikan dong.'

'Sadar Ray!'  batin Ray. Ia menggelengkan kepalanya pelan berusaha menghalau semua pikirannya tentang Noel.

 Noel memegang pundak Ray. " Lo kenapa?"

"Gue pergi."  Ray langsung meninggalkan Sely yang sedang bergelayut manja di lengan Noel dengan wajah sebalanya.

"Apa sih lo! Pake ngungkit masa lalu aja!" ujar Noe kesal sambil mengejar Ray.

'Awas aja lo Ray!' batin Sely kesal.

"Ray tunggu napa!" teriak Noel sambil terus mengejar Ray yang sudah jauh. Tidak lama kemudian Ray membalikkan badannya.

"Bakso!" Ray menepuk jidatnya.

Noel menaikkan sebelah alisnya. "Belom bayar!" lanjut Ray sambil berlari ke kantin.

"Astaga! Capek!" Dengan lesu Noel mengejar Ray yang sudah mendahuluinya.

"Gue aja yang bayar." Suara berat itu mengejutkan Ray yang sedang mengeluarkan uang dari dompetnya. Ray langsung mengendikkn bahunya acuh dan membiarkan Noel membayar bakso pesanan mereka.

"Emang gitu!" ucap Ray ketus. Ray langsung meninggalkan Noel yang sedang membayar pesanan mereka.

"Aduhhh! Hobinya ninggalin terus, kan capek gue ngejar terus!" gerutu Noel lirih.

"Ini, Pak! Kembaliannya ambil aja," ucap Noel sambil memberikan uang lima puluh ribu.

"Makasih, Mas!" ucap Pak Karno.

•••

"Cewe tuh suka banget yah dikejar! Capek gue!" gerutu Noel disepanjang jalan. Noel hanya mengikuti kemana kakinya berjalan tanpa berniat mencari keberadaan Ray. Sampai akhirnya kakinya membawanya ke kelas. 'Semoga di kelas!' batin Noel.

•••

Kringg kringg..

Akhirnya bel tanda pelajaran sudah selesai berbunyi juga. Seketika semua siswa berhamburan keluar kelas dan segera kembali ke rumah masing-masing. Ada beberapa yang sudah pulang dengan motor maupun mobil ptibadi, tapi ada juga yang setia menunggu angkutan umum untuk pulang. Seperti gadis bertopi yang sedang duduk di halte menunggu angkutan umum yang akan mengantarkannya pulang.

  Tin tin..

Gadis itu menoleh ke arah suara motor yang berhenti di depannya. Ia mendengkus melihat siapa si pengendara motor tersebut.

"Yuk, ikut!" tawar Noel sambil menepuk jok belakangnya yang kosong.

Ray terdiam sejenak, menimang keputusan yang akan diambil. "Oke! Tapi lagsung pulang!" putus Ray sambil menatap Noel sebal.

"Cie ngarep diajak jalan-jalan nihh," goda Noel sambil mencubit pipi Ray. Ray langsung menepis kasar tangan Noel yang sedang mencubit pipinya. Noel terkekeh, lalu memberikan helm cadangan yang selalu ia bawa.

•••

"Nih!" ucap Ray ketus sambil memberikan helm tadi kepada Noel. Noel segera menempatkan helm itu ke tempat semula.

"Gue balik ya, jangan kangen," ucap Noel sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Jijik!" Ray langsung masuk rumah tanpa berbalik menghadap Noel.

Rayna(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang