16

208 6 0
                                    

~☆Semua akan baik-baik saja, jika aku tak memiliki rasa padamu.
Sakit ini tak mungkin timbul kalau aku tidak memberi kesempatan untuknya muncul ☆~Ray

¤¤¤¤

Jujur, kali ini Ray sangat bingung. Dia bingung apakah dia mulai mencintai Noel?

Ray merasa nyaman saat didekatnya dan hatinya nyeri saat ada sosok lain di dekat Noel. Apa artinya Ray mulai membuka hati lagi?

"Akhhh! Apa-apaan sih! Ray stop deh! Jangan mikirin kepala udang itu!" Gerutu Ray.
Ray mencoba untuk memejamkan matanya tetapi setiap ia memejamkan mata pasti bayang-bayang Noel selalu melintas dipikirannya.

"Akhhh! Kesel gue! Mending gue mandi dulu biar seger!" Ucap Ray. Ray langsung bangkit dari kasur kesayangannya dan berlari menuju kamar mandi.

☆☆☆

Sama halnya dengan Noel, dia baru saja tiba di rumahnya dan selam perjalanan pulang Noel selalu memikirkan gadis tomboy itu.

"Ray! Lo udah buat gue jadi gila, dan lo udah buat gue jadi uring-uringan." Gerutu Noel saat ia tiba di kamarnya.

"Tapi... Apa Ray ngerasain hal yang sama kayak gue?" Terdengar nada kecewa yang keluar dari bibir merah jambu Noel.

♡♡♡

Pagi harinya Noel dengan semangat menghampiri Ray untuk berangkat bersama.

"Assalamualaikum, Ray." Ucap Noel seraya memncet bel yang menempel di dinding rumah bercat putih gading, rumah Ray.

Terdengar decitan pintu yang menandakan ada seseorang di belakang pintu itu.

Terlihat seorang gadis yang sedang mengucek mata sayunya, Ray. Gadis itu masih menggunakan piyama tidur yang bermotif doraemon, kartun kesukaannya.

Ray membelalakan matanya setelah melihat sosok lelaki yang semalam ia mimpikan.

"Ini mimpi bukan?" Ucap Ray lirih. Noel melambaikan tangannya di depan wajah Ray yang sedang melamun dan seketika gadis itu langsung tersadar.

"Ngapain?" Tanyanya ketus.
"Jangan gitu dong sama 'calon suami'." Ucap Noel dengan penuh penekanan dikata calon suami.

"Mau ngapain?" Tanyanya ketus.

"Mau ngajak berangkat bareng." Ucap Noel sambil menaik turunkan alisnya.

Ray menoleh ke arah jam yang menggantung di dinding ruang keluarga dan jam masih menunjukan pukul 05.25 WIB.

"Lo gak liat, jam berapa sekarang?" Tanya Ray ketus.

"Emmm jam setengah 7." Jawab Noel santai.

"Jam di rumah lo mati ya?" Tanya Ray dengan wajah kesalnya.

"Gak tuh! Liat nih!" Ucap Noel seraya mengulurkan tangan kirinya, dimana ada sebuah jam tangan melingkar di tangannya.

"Liat nih!" Ray menunjuk jam yang ada di tangan Noel dengan tatapan kesal.

"Eh! Udah mati ternyata." Ucap Noel dengan tampang watadosnya.

Rayna(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang