𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ÷ Ø4

50K 3.4K 94
                                    

Happy reading for you ❤

~*~

~*~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~*~

Author POV

Adelia mendorong pintu cafe dengan satu tangannya sementara satu tangannya lagi menggandeng tangan kecil Keir. Murano's cafe tidak pernah berubah dalam beberapa tahun ini, tempat yang cocok untuk bersantai, menikmati secangkir teh atau kopi, ditemani alunan musik menenangkan yang mengalun di dalam cafe.

Di dalam cafe hanya ada beberapa orang dan Murano yang baru saja menyajikan pesanan ke meja pengunjung, menolehkan kepalanya ke arah pintu yang berdenting tanda ada yang baru saja masuk. Melihat siapa yang datang, Murano segera mendekati Adelia.

"hai, sunshine! Akhirnya kamu datang!" Murano memeluk Adelia singkat lalu menyamakan tingginya dengan Keir.

"hai, Sade Junior." Murano mengusap rambut Keir.

"hai, Uncle!" seru Keir dengan senyumnya yang lucu, yang siapa pun melihatnya akan di buat gemas seperti Murano. Oh,Man! Keir benar-benar mirip dengan Sade. Murano yakin begitu Keir besar, anak itu akan menyamai ayahnya.

"bagaimana keadaanmu, Rano?" tanya Adelia.

"selalu baik. Bagaimana denganmu?" balik tanya Murano.

"mengurusi dua laki-laki sangat sulit." Jawab Adelia dengan senyumnya.

"mocachino seperti biasa?"

Adelia mengangguk, ia selalu memesan mocachino setiap ke cafe Murano dan tidak pernah berubah. Mengingat kembali, dulu Adelia pernah membuat mocachino pertama kali untuk Sade saat ia bekerja part-time di cafe.

Adelia mendudukan Keir di kursi bulat yang terletak di depan meja kasir dan menatap Murano yang tengah membuatkannya moccachino untuknya.

"aku tidak akan lama berada disini karena Sade ingin aku datang ke kantornya."

"apakah bocah itu menyuruhmu datang membawakan dokumennya yang ketinggalan?"

Adelia menggelengkan kepalanya, Sade memang kadang kali melupakan dokumennya dan meminta bantuan Adelia untuk membawakannya ke kantor. Entah mengapa, Adelia menyukai hal itu karena ia merasa ia menjadi istri yang bisa diandalkan oleh suaminya.

"untungnya Sade mengingat untuk membawa dokumennya. Sade akan membawaku dan Keir jalan-jalan." Adelia menunduk menatap Keir yang sedang menatap kue muffin yang terpajang di etalase.

"mommy, Kei mau muffin stroberi." Ucap Keir sambil menunjukkan kepada Adelia kue muffin yang ia inginkan lalu mendongak menatap Adelia dengan kedua mata hazelnya yang memohon.

Adelia tersenyum, mengusap pipi Keir, "baiklah, sayang."

Adelia lalu meminta Murano untuk mengambilkan muffin yang berada di etalase dan memberikannya kepada Keir. Keir menyambutnya dengan senyum lebarnya yang imut.

𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang