𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ÷ Ø7

42.1K 2.9K 132
                                    

~*~

~*~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~*~

Author POV

Adelia sedang berada di dapur untuk menyiapkan sarapan. Memang di rumah ada pelayan yang menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan. Terkadang jika Adelia ingin memasak sesuatu untuk keluarganya, ia akan menyuruh para pelayan yang biasanya mengurusi bagian dapur untuk menyerahkan bagian dapur kepadanya, layaknya seperti pagi ini.

Hari ini Adelia akan membuat pancakes. Makanan kesukaan Sade yang tidak pernah berubah dari dulu, sejak pertama kali membuatkannya pada awal perkenalan mereka duduk di bangku menengah atas.

Dan ternyata selera makanan kesukaan Sade, menurun pada Keir, yang juga menyukai pancakes buatannya. Hal menarik adalah Sade hanya ingin pancakes buatan Adelia dan tidak ada yang lain.

Sambil bersenandung kecil, Adelia fokus membuat pancakesnya. Ia menyukai kegiatan seperti ini, memasak untuk keluarganya.

Di lain sisi, Sade tengah membantu Keir bersiap-siap ke sekolahnya. Keir duduk di bangku taman kanak-kanak dan sudah menjadi idola di sekolahnya.

"C'mon, boy. Daddy akan membantumu menyikat gigi." Kata Sade.

Terkadang, Sade yang belum berangkat ke kantor dan masih ada waktu senggang, ia akan membantu Keir seperti sekarang. Biasanya yang membantu Keir adalah Adelia dan Bianca, babysitter Keir sekaligus asisten pribadi Adelia.

Keir tidak berhenti tertawa kecil saat Daddy nya menyikat giginya. Mungkin terasa geli begitu bulu sikat gigi yang mengenai gigi nya yang tertata rapi dan bersih.

Selesai membantu Keir bersiap-siap ke sekolah. Sade menyuruh putranya untuk turun ke bawah duluan dan menemui Mommy sementara dirinya berganti pakaian formalnya untuk ke kantor.

"Mommy!!" Teriak Keir memeluk kaki Adelia yang tengah menyusun piring di meja makan.

"Hey, jagoan." Senyum Adelia, menyesuaikan tingginya dengan tinggi Keir lalu mencium pipinya.

Keir menampilkan senyum lebar nya yang sangat menggemaskan kepada Adelia. Adelia tidak pernah sekalipun untuk tidak mengagumi wajah tampan Keir. Bahkan Adelia sama sekali tidak menyangka ia bisa mendapatkan putra yang tampan dan manis dalam waktu yang bersamaan.

"Tadi Daddy bantuin Kei siap-siap ke sekolah, Mommy." Ujar Keir.

"Oh, ya. Pantesan aja jagoan Mommy keren banget." Adelia merapikan rambut depan Keir ke samping lalu menatap Keir, "Kei, Mommy bikin pancakes loh."

Kedua mata hazel milik Keir seketika berbinar saat mendengarnya. Keir sangat menyukai pancakes buatan Mommy nya yang tidak ada tandingannya dengan buatan yang lain.

"Yeay, pancakes, yeay!!" Seru Keir senang.

Adelia tersenyum lebar hingga matanya menjadi sipit. Ia sudah bisa menduga reaksi Keir akan sesenang ini. Ia sangat mengagumi ekspresi senang dari wajah Keir.

Adelia membantu Keir duduk di bangku bersamaan dengan munculnya Sade yang sudah mengenakan kemeja dan celana bahannya. Jas hitam tersampir di pundak lebarnya.

Sade langsung melayangkan kecupan di sudut bibir Adelia lalu menampilkan senyumnya, senyum yang makin membuat Sade terlihat tampan dan terlebih lagi membuat Adelia terpaku kagum.

Dan Adelia membantu Sade mengikat dasi pria itu. Kedua tangan Sade bertengger di pinggang Adelia lalu mendekatkannya kepadanya. Kepala Sade menunduk menatap wajah Adelia lembut, wanita yang ia cintai.

"Daddy, liat Mommy bikin pancakes!" Keir melihat Sade lalu jari nya menunjuk pancakes yang tersaji di atas meja.

"Waah~~ Daddy jadi ga sabar buat makan." Ucap Sade yang menatap Adelia dari sudut matanya dengan bibir yang kini menyungging smirk nya. Melihatnya, Adelia buru-buru menundukkan kepalanya.

"Pancakes buatan Mommy enak banget!!" Seru Keir.

Adelia selesai mengikat dasi milik Sade. Mendongakkan kepalanya dan menemukan Sade yang masih menatapnya.

"You make my heart melt like honey on pancakes." Ucap Sade dan disambut rona merah di wajah Adelia.

~*~

"Say bye-bye to Daddy, sayang." Ucap Adelia.

"Bye-bye Daddy!" Keir mendongakkan kepalanya, melambaikan tangannya kepada Sade dengan senyumnya.

Sade mencium puncuk kepala Keir, "bye-bye, Kei. Be a good boy in school, okay."

Keir menganggukkan kepalanya.

Sade beralih kepada Adelia lalu memeluk wanita itu, "Aku berangkat ke kantor dulu, baby." Ucap Sade.

"Jangan memaksakan dirimu bekerja terlalu keras. I love you." Senyum Adelia.

Sade meraih wajah Adelia lalu mencium bibirnya.

"I love you more." Ucap Sade setelah menjauhkan wajahnya.

Nickolaus membuka pintu mobil bagian belakang kepada Sade saat tuannya itu berjalan ke arahnya. Begitu mobil milik Sade mulai berjalan pergi. Adelia dan Keir masuk ke dalam mobil yang di kemudikan oleh Bianca menuju sekolah Keir berada.

"Jangan nakal ya. Mommy sayang Kei." Adelia mencium Keir begitu mengantarkan putranya ke sekolahnya.

"Kei sayang Mommy." Keir memeluk leher Adelia lalu masuk ke dalam kelasnya.

"Kita ke butik sekarang, nyonya??" Tanya Bianca.

Adelia menggelengkan kepalanya, "kita ke dokter hewan dulu, mengambil asa."

~*~

Tbc 💕

𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang