~*~
~*~
Author POV
Dengan isyarat matanya, Sade meminta Silas mengikutinya ke dalam ruang kerjanya. Sade ingin tau semuanya. Meminta penjelasan dari Silas sedetil mungkin.
Sade marah. Ia dapat merasakan aura amarahnya yang luar biasa. Sade telah memikirkannya. Ia sudah memutuskannya. Ia tidak peduli apa-apa lagi. Yang terpenting tujuannya tercapai yaitu balas dendam.
Ia telah memutuskan untuk kembali seperti dulu lagi. Seorang pembunuh bayaran. Mesin pembunuh yang banyak disukai oleh para client nya dulu.
Now, he's back. It's time to build his empire.
Where, his world full of darkness, he didn't need a map for the darkness. Because he knew very well the way around the hall of hell. (Translate diakhir)Sade selalu berpikir, destroy what destroy you. Sade sudah terlalu lama menutupi dirinya hingga Sade hampir lupa siapa dirinya dulu.
Sade mendudukkan dirinya di single sofa yang memiliki tekstur kulit hitam. Sade menatap Silas serasa jari telunjuknya menunjuk sofa disampingnya.
Silas yang mengerti segera mendudukkan dirinya. Jantungnya entah kenapa berdegup dengan kencang. Apakah mungkin karna pria disampingnya ini? Pikirnya. Tentu saja. Ia tidak menyangka atasannya memiliki aura intimidasi yang terasa mencengkam.
"Tell me. Everything." Perintah Sade.
Silas menarik dan membuang nafasnya lalu menceritakan semuanya insiden yang telah terjadi. Dan selama itu juga, Sade mengetatkan rahangnya hingga giginya bergemeletuk. Tangannya mengepal kuat dan ekspresi Sade semakin keras.
Mereka, orang-orang asing itu, mengirim snipper. Snipper!! Untuk melukai istrinya.
Kalian tau apa itu snipper? seseorang yang secara khusus terlatih untuk mempunyai kemampuan membunuh musuh secara tersembunyi dari jarak jauh dengan menggunakan senapan.
Sade tidak bisa membayangkan bagaimana jika snipper itu berhasil mengenai Adelia? Sade hampir kehilangan akal pikirannya saat ini.
Silas merogoh saku bagian dalam tuxedonya saat ponselnya berbunyi. Dari salah satu anggotanya. Ia pun segera menerima panggilan itu.
Apa yang didengarnya dari sebrang telfon membuat Silas menghela nafasnya didalam hatinya. Silas mendapat kabar akhirnya salah satu musuh tertangkap.
"Sir, kami berhasil menangkap salah satu orang yang terlibat dalam penyerangan hari ini." Lapor Silas.
Seringai tercetak jelas disudut bibir Sade. Sade menyilangkan kakinya. Siku tangan kanannya diletakkan di tangan sofa serasa jarinya mengusap dagunya. Postur duduk Sade yang seperti ini semakin mengintimidasi. Berkuasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ✓
Ação[ATHANASIUS #2] [Ayo! Di baca! Sebelum di apus] He now returned with all the power in his hands. Darkness follows him. Devil in him. He is unstoppable until he gets what he wants. He will assured, he will get it. And that is revenge. *⋆»♠︎«⋆* (Seque...