𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ÷ Ø48

14.8K 1.3K 79
                                    

▼△▼△▼△▼△

▼△▼△▼△▼△

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▼△▼△▼△▼△

Author POV

Setelah dari basement, Sade memasuki sebuah ruang tamu yang hanya sofa usang dan meja kayu. Sade menuangkan dirinya sebotol whiskey ke gelas sedang lalu meminumnya.

Memikirkan kembali perkataan si brengsek sebelum terbunuh di tangannya itu membuat Sade mendidih oleh kemarahan. Sade mendecakkan lidahnya, Sade tidak suka seseorang berkata buruk tentang keluarganya.

Kau dan keluargamu akan mati cepat atau lambat.

Sade tidak akan membiarkan hal itu sampai terjadi. Karena ia akan mencegahnya. Sade akan memburu mereka sebelum mereka berhasil menyentuh keluarganya.

Sade memiliki tekad yang kuat. Dan ia tidak akan berhenti ataupun menyerah untuk menangkap dalang sesungguhnya. Lalu memberinya siksaan. Sade menantikan hal itu.

Sade meneguk habis sisa whiskey nya di gelas. Pandangan Sade jatuh di kemeja putihnya yang kini ternodai oleh darah si brengsek itu. Pandangan itu menjadi mengeras.

Sade melempar gelasnya ke arah tembok yang seketika pecah dan serpihannya berjatuhan ke lantai. Bahkan itu saja, tidak membuat amarahnya reda.

Sade membuka kancing kemejanya lalu membuangnya ke perapian yang ada di ruangan itu. Bertepatan dengan Silas yang datang dengan di tangannya menentang tas.

Setelah dari basement, Sade memang menyuruh Silas mengambilkan sebuah tas di bagasi mobilnya. Tas yang berisi pakaian, Ia tau akan terjadi seperti ini, makanya ia membawa sebuah ganti.

"Sudah kau urus mayatnya?"

Silas mengangguk, "saya sudah memastikan anggota lainnya melakukan pekerjaan dengan baik."

"Bagus."

Sade pergi ke kamar mandi dan berganti pakaian. Sade memakai kaos hitam dan celana jeans hitamnya. Saat sedang mengikat tali sneakersnya, ponsel miliknya berbunyi lama menandakan panggilan masuk.

Ternyata itu dari Murano. Sudah terhitung ke 10 kali Murano menelfonnya. Selesai mengikat kedua tali sepatu sneakers hitamnya, Sade menerima telfonnya.

"Bastard!!" Teriak Murano disebrang sana.

"Baru sekarang lo ngangkat, huh?!"

"What?"

"Gue tadi ke kantor lo. Terus Niko bilang lo ada urusan. Akhirnya gue pergi ke rumah lo. Njir, banyak bet bodyguards di rumah lo. Terus lo tau, kabar apa yang gue dapet dari Adelia. Gue hampir kena serangan jantung waktu dengernya."

Cepat atau lambat. Murano dan sahabatnya yang lain akan tau hal ini. Sade ingin melakukannya sendiri tapi Sade yakin sahabat-sahabatnya akan ikut campur dalam masalah ini.

𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang