~*~
~*~
Author POV
Adelia mencari-cari pakaian yang cocok ia gunakan untuk pergi kencan dengan Sade di walk in closet nya. Adelia selalu merasa bersemangat saat berkencan bersama Sade, meski entah sudah keberapa kalinya mereka berkencan.
Setiap momen berkencan mereka, sangat special di memori Adelia. Bukan berarti momen mereka yang lainnya tidak special. Setiap momen meninggalkan kesan special, dan tak terlupakan. Bagi Adelia, kencan yang mereka bagi berdua adalah special.
Adelia memutuskan untuk memakai dress simple berwarna ungu muda yang pas membalut tubuhnya yang mulai berisi karna kehamilan. Adelia menyempatkan dirinya untuk mandi sebentar, memoles wajahnya dengan make up natural dan memakai dress nya.
Tersenyum puas melihat hasil penampilannya di cermin panjang. Jam menunjukkan pukul 7 malam. Adelia melangkah keluar dari kamar. Langkahnya terhenti di depan kamar Keir.
Adelia teringat betapa senangnya Keir saat pulang dari kelas piano nya. Mengatakan kepada Adelia, Keir akan berlatih sungguh-sungguh menjadi pianis hebat supaya ia bisa bermain piano untuk Adelia.
Adelia memegang gagang pintu kamar Keir dan membukannya perlahan. Keir tengah tertidur pulas di kasurnya. Adelia berjalan mendekat dan memberi kecupan di kening Keir lalu kembali berjalan keluar kamar Keir.
Saat selesai menuruni undakan tangga, ia berpapasan dengan Mrs. Hawkins, kepala pelayannya.
"Tolong perhatikan Keir selama aku dan Sade belum pulang ya, Mrs. Hawkins."
Mrs. Hawkins tersenyum dan mengangguk, "baik, nyonya."
"Terima kasih, Mrs. Hawkins."
Mrs. Hawkins sekali lagi mengangguk lalu mengucapkan permisi.
Adelia sedikit berjengit kaget karna tiba-tiba Sade datang dan memeluknya dari belakang.
Tanpa melepas pelukan Sade, Adelia memutar badannya menjadi menghadap Sade. Rupanya Sade telah berganti pakaian menjadi lebih cassual. Kaos hitam di balut jaket kulit hitamnya, celana jeans hitam dan sneakers putihnya. Sade jauh keren, tampan dan lebih santai menggunakan pakaian itu ketimpang pakaian formalnya.
Pakaian mereka terlihat berbeda namun menjadi perbaduan yang sempurna. Kenapa?
Lihat saja, Adelia dengannya dress berwarna ungu muda yang terlihat anggun dan lembut. Sementara, Sade, sama sekali tidak berubah, terlihat misterius dengan aura dark nya, kharisma bad boy yang masih terpancar.
"Kamu berganti pakaian." Ucap Adelia.
Sade mengangguk, "aku menggantinya di kantor."
"Kamu selalu terlihat cantik, Lia." Lanjut Sade.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ✓
Action[ATHANASIUS #2] [Ayo! Di baca! Sebelum di apus] He now returned with all the power in his hands. Darkness follows him. Devil in him. He is unstoppable until he gets what he wants. He will assured, he will get it. And that is revenge. *⋆»♠︎«⋆* (Seque...