𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ÷ Ø22

24.2K 1.7K 89
                                    

~*~

~*~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~*~

Author POV

Adelia dan Sade akhirnya tiba di hotel Zius. Bangunan yang memadukan nuansa vintage modern. Berdiri dengan gagah dan megah. Mencuri banyak mata karna keindahannya.

Di dalam bangunannya pun tidak kalah indah. Chanderlier yang tergantung di atas atap-atap tinggi. Detail ukiran di setiap pilar. Lantai marmernya. Lukisan-lukisan yang terpasang di beberapa tembok.

Tidak heran, Hotel Zius populer di kota New York, tidak jarang, para majalah membicarakannya beserta pemiliknya.

Tepatnya, pemilik dari Hotel Zius, saat ini sedang berada di lobi hotel, bergandengan tangan dengan istrinya yang cantik dan anggun. Semua pandangan sepertinya berpusat kepada mereka entah dari para karyawan atau pengunjung hotel.

Aura dominant dan authoritative, terpancar di diri Sade. Sementara, aura warmth dan friendliness, terpancar di diri Adelia. Aura yang berbeda. Menjadi perpaduan yang sempurna dan melengkapi.

Para karyawan segera tau alasan kedatangan boss tertinggi mereka. Tentu saja acara anniversary Hotel Zius yang ke 11. Akan banyak para pembisnis terkenal datang untuk ikut merayakan acara ini.

Ruangan yang nantinya akan di gunakan telah di persiapkan dan di dekor sebagus mungkin. Para Chief sibuk menyiapkan hidangan. Para karyawan menyiapkan diri mereka.

Sade dan Adelia menaiki lift yang akan membawa mereka ke lantai dimana ruangan mereka berada. Lift berhenti di lantai 60. Niko telah memesan dan menyediakan ruangan VVIP untuk mereka dan memberikan kuncinya saat tiba di hotel tadi.

Adelia segera menghempaskan tubuhnya ke atas sofa yang berukuran besar dan lembut. Sade terkekeh melihat Adelia.

"Ah! Akhirnya kita sampai." Hela lega Adelia.

Sade ikut bergabung bersama Adelia. Duduk disampingnya. Adelia mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan. Ruangan yang akan mereka tempati selama tiga hari memiliki ukuran luas, furniture yang tertata rapi, nuansa yang elegan dan megah.

Kaca lebar menarik perhatian Adelia. Adelia berdiri dan menghampirinya. Ia bisa melihat pemandangan kota New York dari kaca lebar di ruangan ini.

Begitu terpananya, ia tidak menyadari Sade kini berdiri dibelakangnya. Melingkarkankan tangannya di pinggang Adelia dan menaruh dagunya di pundak Adelia. Sade ikut menatap pemandangan kota New York.

"Jam berapa acaranya dimulai, Sade?"

"Jam 7 malam, babe."

Adelia menyauti dengan deheman. Mereka berdua terdiam untuk sejenak, menikmati pemandangan kota New York di hadapan mereka.

𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang