[ATHANASIUS #2] [Ayo! Di baca! Sebelum di apus]
He now returned with all the power in his hands. Darkness follows him. Devil in him. He is unstoppable until he gets what he wants. He will assured, he will get it. And that is revenge.
*⋆»♠︎«⋆*
(Seque...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~*~
Author POV
"Kembalilah ke Keir. Jaga dia."
Bianca mengangguk, "tentu saja."
"Hati-hati dijalan ya Bianca."
"Baik nyonya." Senyum Bianca.
Adelia berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Beberapa suster maupun dokter yang bertemu dengan Adelia tersenyum dan menyapa Adelia sopan.
Athena masih harus tinggal di rumah sakit. Psikiater ingin memantau keadaan Athena. Karna kejadian yang menimpa gadis kecil itu pasti memberikan dampak pada jiwanya. Trauma hal yang susah di hilangkan.
Adelia tersenyum menatap plastik di tangannya. Ia membelikan Athena brownis chocolate, kesukaannya. Melihat wajah senang Athena membuat Adelia ikut senang.
Langkah kaki Adelia melambat seiring ia mendekati ruangan Athena. Adelia mengkerutkan keningnya melihat seorang pria asing berada di ruang Athena.
"Maaf. Anda siapa?" Tanya Adelia.
Pria itu membalikkan badannya.
"Saya adalah paman Athena."
Adelia membulatkan kedua matanya. Ia tidak akan menyangka dapat mendengarnya. July tidak pernah menyebutkan ia memiliki saudara laki-laki kepadanya tentu saja ia terkejut.
"Apa anda benar pamannya?" Tanya Adelia menatap Pria di hadapannya dengan curiga sebelum menatap Athena yang duduk di ranjang sambil memeluk boneka lumba-lumbanya.
"Tentu saja. Tapi... Anda siapa? Bagaimana anda bisa mengenal Athena?"
"Athena adalah anak dari teman dekat saya, July. Tapi, saya tidak tau jika July mempunyai saudara, ia tidak pernah menyebutkannya atau bercerita."
"Kalo begitu ada baiknya jika kita berkenalan." Logan mengulurkan tangannya, "saya Logan Maxwell, kakak July."
Adelia menerima uluran tangan Logan, "saya Adelia Athanasius, teman July." Ucapnya sambil tersenyum.
"Mungkin saya tau kenapa July tidak pernah menyebut saya. Ia memikirkan pekerjaan saya yang seorang agen FBI. Kami memang jarang bertemu tapi kami saling bertukar pesan. Ia sadar berhubungan dengan seorang agen FBI mungkin beresiko. Setelah saya mendengar kabar yang terjadi. Saya segera kemari untuk bertemu dengan Athena sekaligus menyelidiki kasus kematian adik saya."
Adelia mengangguk, "saya turut berduka cita atas kehilangan salah satu keluarga anda."
Logan tersenyum tipis, "it's okay. Selama ini July hidup dengan baik. Tidak pernah terpikirkan hal seperti itu menimpanya." Ucapnya dengan helaan nafas.
