~*~~*~
Author POV
Adelia melirik ke arah Sade. Adelia bisa mengatakan ada sesuatu yang menganggu pikiran Sade hingga membuatnya diam.
Pintu lift terbuka, mereka berdua segera masuk. Sade menekan lantai 25 dimana ruangan ballroom terdapat. Adelia menatap pantulan dirinya dan Sade dari pintu lift.
"Sade, is there something bothering you?" Tanya Adelia lembut.
Sade menatap Adelia sejenak lalu menggelengkan kepalanya.
"Jangan bohong. Kamu terlihat diam dan memikirkan sesuatu setelah kita keluar dari kamar." Protes Adelia.
"It's okay, baby. Nothing is wrong." Sanggah Sade.
Adelia menghembuskan nafasnya. Mengkerutkan keningnya. Ia tidak suka dengan jawaban Sade. Ia tidak suka Sade mengabaikannya. Menyimpan sendiri apa yang mengganggu pikirannya.
Adelia tidak ingin Sade menanggungnya. Mereka sudah lama menikah dan ia tau betul, Sade memikirkan perasaannya, pria itu tidak ingin membebaninya.
Adelia meraih tangan Sade dan mengenggamnya, "Sade, i'm your wife. Is something bothering you. Please tell me. Don't keep by yourself. Aku ingin tau apa yang di pikirkan oleh suamiku. Aku ingin jadi tempat berbagi untuknya."
Sade tersenyum menatap Adelia. Karna dirinya yang sedang memikirkan sesuatu, Istrinya kini berubah cemas. Adelia selalu ingin membantunya, meringankan apapun sesuatu yang mengganggu pikirannya.
"Saat aku membantumu meresreting dress mu, aku tidak bisa mencegah perasaan sedih dan sakit setiap melihat luka di punggungmu. Aku tau, kamu tidak suka mendengarnya dan mengatakan semua itu hanya masa lalu tapi perasaan itu masih ada."
"Kamu tau kan, itu bukan sepenuhnya kesalahanmu. Luka ini ada atas tindakanku sendiri yang ingin menolongmu. Selain itu, mengingatkanku atas pengorbanan yang aku lakukan untukmu."
Adelia bahkan tidak sanggup memikirkan jika Sade yang tertembak dan bukan dirinya yang menghalau peluru tembakan. Hatinya akan hancur berkeping-keping dan mungkin ini terdengar lebay, Adelia tidak bisa hidup tanpa dirinya. Sade sudah menjadi bagian dunianya dan hidupnya.
"Dan jika hal sama terulang kembali. Aku akan tetap menolongmu. Aku tidak akan menyesali tindakanku." Lanjut Adelia.
"Tidak!" Gertak Sade. Sade mengetatkan rahangnya. Tangan satu lagi yang tidak digenggam oleh Adelia, mengepal erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ✓
Acción[ATHANASIUS #2] [Ayo! Di baca! Sebelum di apus] He now returned with all the power in his hands. Darkness follows him. Devil in him. He is unstoppable until he gets what he wants. He will assured, he will get it. And that is revenge. *⋆»♠︎«⋆* (Seque...