◆♠︎◆◆♠︎◆
Author POV
Reon dan Zero mengedarkan pandangannya ke sekeliling begitu keluar dari mobil. Mereka merasa asing dengan dimana mereka berada sekarang pasalnya mereka tidak tau menau lokasi ini. Bahkan GPS tidak terlacak lokasinya maka dari itu Murano yang satu mobil dengan Jackson menjadi penunjuk arah.Dihadapan mereka saat ini. Mereka melihat sebuah rumah berukuran sedang yang di kelilingi oleh pepohonan. Mereka tidak tau ditempat terpencil dan terasingkan seperti ini terdapat rumah yang kondisinya masih bagus.
Akses masuk tadi saja membingungkan karna semuanya seperti sama. Jalan-jalan tertutupi oleh dedaunan kering yang berjatuhan dari pepohonan. Membuat orang mudah tersesat. Terlebih hanya bisa di lalui oleh satu mobil.
"Welcome to Cabin House." Ucap Murano.
"Rumah siapa ini, Ran?" Tanya Zero. Yang memandang rumah di hadapannya lalu menatap Murano.
"Nobody. Gue, Sade dan Jackson tidak sengaja menemukan tempat kosong ini. Kami sedikit melakukan renovasi pada rumah ini untuk layak ditempati sementara." Jawab Murano memasukkan kedua tangannya di saku hoodie nya.
Jackson melipat kedua tangannya didada, "bisa dibilang dulu ini basecamp kami semasa menjadi pembunuh bayaran. Lokasinya yang terpencil dan terasingkan. Mudah untuk bersembunyi."
"Dan mereka ini siapa?" Tanya Reon menunjuk beberapa orang berseragam tuxedo dengan persenjataan senapan di tangan mereka.
Murano mengangkat kedua bahunya, "Paling bodyguards milik Sade."
"Ayo masuk." Ajak Jackson. Berjalan duluan masuk ke dalam rumah. Yang lainnya pun mengikuti.
"Ga banyak furniture?" Tanya Zero yang mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah.
Murano mengangguk, "kami sengaja ga meletakkan furniture banyak-banyak semenjak ini tempat sementara."
Mereka berempat masuk ke dalam ruang tamu dan segera bertemu pandang dengan Sade yang duduk di sofa usang dengan sebatang rokok yang terselip di jari tangan kanannya. Disamping pria itu ada seorang pria berpakaian tuxedo, mereka mengetahui namanya Silas. Sade pernah menyebutkan namanya saat memanggil mereka.
Sade menatap ke empat sahabatnya yang akhirnya telah datang. Tidak hanya Silas yang ia hubungi untuk membawa sebuah peralatan tetapi mereka juga. Sade mengabari bahwa ia menangkap hasil tangkapan bagus.
Ke empat sahabatnya dibuat terkejut saat mendengar beberapa orang berusaha mencelakai Sade karena kejadiannya begitu tiba-tiba.
Mereka bernafas lega mengetahui tentu saja tidak susah bagi Sade untuk berhasil memutar balikkan keadaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ✓
Action[ATHANASIUS #2] [Ayo! Di baca! Sebelum di apus] He now returned with all the power in his hands. Darkness follows him. Devil in him. He is unstoppable until he gets what he wants. He will assured, he will get it. And that is revenge. *⋆»♠︎«⋆* (Seque...