𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ÷ Ø2O

26K 1.8K 40
                                    

~*~

~*~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~*~

Adelia POV

Hari selanjutnya, Aku tengah menyelusuri rak bagian cemilan sendirian saat seseorang memblokir jalanku dan moodku langsung turun drastis melihat siapa orangnya.

Kejadian kemarin malam masih segar di ingatanku, saat Hera dengan frontal mencium Sade.

"Bisa kita bicara sebentar?" Tanya Hera.

"Sorry. But I can't."

"Aku tau, kamu pasti tidak ingin melihatku. Please, Hanya sebentar."

Aku menghela nafasku dan mengangguk. Kami duduk di bangku taman terdekat dari supermarket. Keheningan menyelimuti kami. Hanya diam. Menatap lalu-lalang orang lain disekitar kami.

Hingga akhirnya, aku mendengar tarikan dan hembusan nafas Hera sebelum memutuskan untuk memulai ucapannya.

"First of all, i want to say sorry. I'm so sorry for what i did." Ucapnya pelan.

"Tidak diragukan lagi. Kau pasti sudah tau apa yang terjadi kemarin malam. Aku hanya..." Hera menundukkan kepalanya, saling meremas kedua tangannya yang berada di pangkuannya, "...hanya tidak bisa menahannya lagi. It's hurt seeing him with anyone else beside me." Lanjutnya.

Aku menoleh menatapnya. Katanya mata adalah jendela untuk melihat segala bentuk emosi. Kini, yang aku lihat di mata Hera adalah kesedihan dan kesakitan.

"Menyebalkan, bukan. Menyukai seseorang yang tidak bisa kamu miliki. Memang sakit tapi aku tidak bisa menyalahkannya yang tidak memiliki perasaan sama sepertiku."

Hera menoleh menatapku dengan mata yang berlinang air mata, "maafkan aku atas hal kemarin. Sangat sulit bagiku melihat orang yang aku cintai, mencintai orang lain. It's like unfair for me. I know him first but i guess i'm wrong. I never been his first."

Aku tidak tau harus berkata apa untuk menenangkan perasaannya. Tentu saja aku tidak bisa mengatakan 'it is okay. Everythings will be okay' jika nyatanya dia benar-benar tidak baik-baik saja.

Jadi, aku mengatakan apa yang ingin aku katakan sejak menyadari ia memiliki perasaan untuk Sade dari awal aku melihatnya memeluk Sade tiba-tiba saat itu.

"I believe fate have beautiful plan for you. Eventhough you can't be with him. It's not the end of life. Sometimes fate seems unfair but behind it, you will think it is the right choice that fate give you." Ucapku.

𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang