[ATHANASIUS #2] [Ayo! Di baca! Sebelum di apus]
He now returned with all the power in his hands. Darkness follows him. Devil in him. He is unstoppable until he gets what he wants. He will assured, he will get it. And that is revenge.
*⋆»♠︎«⋆*
(Seque...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•༶♛•༶
Author POV
Sade meringis kesakitan dengan luka tembak di lengan atas tangan kirinya. Tangan kanannya terangkat dan menekan lukanya agar pendarahannya tidak semakin banyak. Darahnya sudah jatuh mengenai kursi kemudi.
Tangan kirinya mengendalikan stir mobil dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Sade tidak bisa pulang ke rumah karna luka baru yang dia dapatkan.
Kini ia melajukan mobilnya ke arah Cabin House. Dimana disana ia akan melakukan pengobatan sendiri pada luka tembaknya. Untuknya pelurunya tidak menembus terlalu dalam dan Sade masih bisa meraihnya.
Sade menyingkirkan tangan kanannya dari lukanya dan kembali menyetir dengan dua tangan. Darahnya mengotori stir mobil. But, who cares. Mobil yang dipakai Sade mobil curian sewaktu ia berhasil keluar.
Setiap beberapa menit sekali, Sade akan melirik kaca spion yang ada di dalam mobil. Memastikan bahwa tidak ada yang mengikutinya.
Sade menghentikan mobilnya di dekat Cabin House begitu ia sampai. Sade membuang nafas lega nya. Tidak ada yang mengikutinya sampai sini.
Sade berjalan masuk ke Cabin House. Sade segera mencari alat dan obat di lemari yang ada di ruang tamu.
Begitu mendapatkannya, Sade menaruhnya di atas meja. Bersandar pada pinggir meja. Sade melepaskan jam tangannya, meletakkannya di meja. Pria itu perlahan membuka jaket kulitnya, menghindari lukanya.
Ia tidak bisa mengangkat tangan kirinya yang luka untuk membuka kaosnya. Jadi, Sade menggunting kaos bagian kirinya.
Sade menghela dan membuang nafasnya serasa menyiapkan dirinya. Sade mengerang kesakitan sambil memejamkan kedua matanya saat menuangkan alkohol ke lukanya.
"Fuck!" Umpat Sade.
Erangan dan ringisan kesakitan beberapa kali terselip dari mulutnya saat mengobati lukanya akhirnya Sade berhasil mengeluarkan peluru dari lengan tangannya dan menghela nafasnya
Lalu Ia menempelkan kain di lukanya yang sudah di tetesi oleh alkohol sebentar serasa meringis kecil sebelum melepasnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
