BAGIAN 4📌

2.5K 468 245
                                    

______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______

Sekolah hari berikutnya.

Garlien sangat bersemangat untuk bersekolah karena ada Vano, dia bahkan berangkat jam 6.15. Garlien biasanya berangkat jam 7.00, padahal sekolahnya masuk jam 7.00 juga.

Garlien tau jika dirinya sering telat sekolah maka dari itu ia berangkat bersama Mesa. Mesa hanya perlu menggoda sang penjaga gerbang sekolah. Mudah kan, mungkin itu adalah fungsi Mesa kadang keburukan seseorang adalah kelebihannya.

Mesa sedang sebal dengan Garlien karena berangkat terlalu pagi. Apa yang di cari Garlien di pagi buta gini? empang? ya kali, cari Vano? dia cowok loh, bangun aja belum.

Saat sampai mereka membayar ke sopir angkot kemudian Garlien menarik Mesa untuk segera sampai di sekolah. Mesa masih beranggapan bahwa Vano belum berangkat jam segini. Jadi ia berjalan dengan ogah-ogahan.

Saat sampai di kelas, Vano sedang duduk di bangkunya, Garlien tersenyum melihat Vano sedang membaca sedangkan Mesa melongo, mulutnya membentuk huruf 'o' Mesa tak percaya Vano datang sepagi ini.

"Vano masih inget gue kan, kan, kan?" tanya Garlien saat ada di depan Vano.

"Vano nggak boleh diam aja tau ntar di ganggu kunti loh."

Mesa memikirkan ucapan Garlien, yang ganggu Vano itu kan Garlien. Jadi kuntinya Garlien dong?

Pemikiran Mesa buyar saat tiba-tiba segrombolan wanita datang ke arah Vano, namun saat melihat Garlien dia langsung naik pitam.

"Eh itu pacar gue, jangan di goda!" ujar Zina, dia adalah wanita yang kemarin menggoda Vano dan juga mengganggunya saat membaca.

"Kalo masih ngantuk, tidur. Nggak usah nglantur," ujar Garlien, dia tidak takut sama sekali dengan Zina dan atek-anteknya.

Jangan takut pada manusia, takutlah pada Tuhan kita!

"Coba ulangin," kata Zina sambil menatap Garlien dengan sangat tajam, Garlien balik menatapnya.

"Budek!" ujar Garlien dengan ketus.

Kemudian ia berbalik ke belakang, dia ingin duduk di bangkunya namun rambutnya di jambak oleh seseorang dan akhirnya Garlien menghadap Zina.

"Au sakit pe'a! lepasin atau gue balik ngelawan," ujar Garlien sambil mencoba melepaskan tangan Zina, walaupun itu percuma. Dia tidak bisa melepaskan tangan Zina di rambutnya.

Baik kalo begitu, Garlien membalas perlakuan Zina dia menjambaknya, saat Zina mencakar tangannya Garlien juga ikut mencakarnya. Teman-teman Zina ingin membantunya namun Zina melarangnya. Dia hanya ingin bertarung dengan Garlien. Mesa juga tidak boleh menolongnya, Garlien melarangnya. Jadi yang bertarung hanya mereka berdua.

Zina VS Garlien!

Vano merasa terganggu dengan kelakuan 2 cewek ini, dia sengaja pergi pagi buta supaya bisa membaca dengan keadaan kelas yang sepi namun ternyata itu tak pertahan lama.

Garlievano | I✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang