BAGIAN 57📌

864 103 15
                                    

______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______

Dalam perjalanan ke rumah Garlien memikirkan perkataan Vano. Dan tentu saja Garlien tak percaya Vano melakukan hal itu jika bukan dengan alasan yang logis.

Rasanya Garlien ingin menangis, namun entah kenapa dia merasa malu. Dia jadi sering menangis di jalan akhir-akhir ini. Akhirnya ia memutuskan untuk menghapus air matanya yang akan tumpah.

"Vano kenapa sih? kalo gini ceritanya ...  mending Garlien ada di rumah sakit aja, kalo perlu ruangan di rumah sakit itu Garlien beli!" gerutu Garlien dalam perjalannya.

Perasaannya memang sedang campur aduk, dia sedih karena Vano bersikap seperti itu namun dia juga tidak percaya Vano berpacaran dengan Zina apa pun alasannya.

Tidak!

Garlien pusing memikirkannya, dia akan bertanya pada Lino, katanya Lino yang membuat Vriska bunuh diri. Apakah itu benar?

~|•|~

Sekarang Garlien sudah ada di rumahnya, pergi dengan penuh tanya lalu kembali dengan penuh luka. Sadis sekali nasipnya.

Garlien memang tak langsung ke kamarnya saat pulang, dia lebih memilih untuk ke kamar Lino. Tujuannya adalah untuk menemukan kebenaran yang Vano katakan.

Garlien langsung membuka pintu kamar Lino, dan di sana ada Lino yang sedang mamainkan gamenya di layar besar itu.

"Kak," panggil Garlien.

"Ada masalah apa?" tanya Lino, dia bisa menebaknya. Karena tak mungkin Garlien berbicara baik padanya jika sedang tak ada masalah.

Intinya datang pas lagi butuh.

"Kok tau?" beo Garlien sambil berjalan ke arah Lino, kemudian duduk di sebelahnya.

Lino meletakan barang yang ada di tangannya kemudian menghadap Garlien yang lusuh. "Kan biasanya lu nggak kaya gini," katanya sambil mengelus rambut Garlien perlahan.

"Gaya adek gue tuh gini. Ehm, WOI LINO JELEK!" katanya membuat Garlien mengulum senyum paksa.

"Kakak mantannya Kak Vriska?"

Raut muka Lino berubah drastis, tadinya dia ceria namun sekarang kecerian itu seperti di rampas paksa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Garlievano | I✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang