_______
Garlien sekarang ada di rumah, dia sudah pulang dari rumah sakit bersama Vano. Dan setelah Garlien pulang Vano berubah, dia menjauh, menghilang tanpa kabar, tanpa izin, tanpa aba-aba.
Garlien ada di sini, di ruangan kotak miliknya. Memikirkan semua itu, memikirkan perubahan Vano, sendiri. Seperti biasa.
Dia tak pernah menelephone Garlien, boro-boro menelephone mengirim pesan saja tidak. Parahnya lagi pesan Garlien tak di lihat, apalagi di baca.
Kenapa berubah lagi?
Apakah semua yang di lakukan Vano di rumah sakit karena kasian? kasian melihat dia yang terbaring lemah di rumah sakit gara-gara menyelamatkan Vano? begitukah sikap Vano?
Garlien segera menggeleng, itu tak mungkin, tak mungkin Vano sejahat itu mempermainkan perasaannya. Namun bagaimana jika itu benar?
Garlien kembali menggeleng untuk ke dua kalinya, kali ini dia menggeleng sambil memutup ke dua telinganya, seolah ada bisikan-bisikan di sebelahnya.
Garlien berpikir mundur, dia merasa ada yang aneh saat Vano mengantarnya pulang. Saat Vano akan pergi dari rumahnya, dia berjalan mundur sambil menatap Garlien terus seolah dia tak akan bertemu Garlien lagi.
Sebelum pergi ia memeluk Garlien begitu erat seolah tak akan ada pelukan lagi di antara mereka. Namun Vano bilang dia hanya ingin berbelukan, begitu saja. Bukankah tak masuk akal?
Lalu ada kejanggalan lagi, saat Vano menatap Garlien. Entah kenapa itu seperti tatapan itu aneh, dan Garlien tak mengerti maksut dari itu semua.
Garlien mengambil ponselnya dan di sana ada nomor tak di kenal memberinya sebuah pesan.
08*******
Send picturePerkenalkan aku Zina, pacarnya Vano:)
Garlien membeku dan ponsel di tangannya terjatuh tanpa sadar, dia beneran Vano? dan Vano bersama Zina? kenapa?
Mereka sedang makan di sebuah cafe, Garlien yang mengetahui letak cafe itu segera berdiri. Dia akan mengunjungi Vano dan Zina, apa yang mereka lakukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Garlievano | I✓
Teen FictionGarliena Gendies Gyanaputri : Manusia cantik, imut dan sifatnya sesuai mood. Dia tak pernah menyukai laki-laki kecuali laki-laki yang menolongnya dulu. Gue cuma suka sama dia, selamanya! Galvano Farrenza Faruq Al-Varo: Pencinta kesunyian, buku adala...